Leo Soekoto
Mgr. Leo Soekoto, SJ (23 Oktober 1920 – 30 Desember 1995) adalah Uskup Agung Jakarta dari 15 Agustus 1970 hingga meninggal dunia. Ia diangkat menjadi pastor pada 22 Agustus 1953 dalam usia 32 tahun.
Mgr. Leo Soekoto SJ | |
---|---|
Berkas:Leo Soekoto SJ.jpg | |
Lahir | 23 Oktober 1920 Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman |
Meninggal | 30 Desember 1995 Semarang |
Pekerjaan | Uskup Agung Jakarta |
Sebagai Uskup Agung Jakarta, Mgr. Leo dikenal sangat dekat dengan umatnya. Setiap tanggal 1 Januari ia mempunyai kebiasaan mengadakan open house dan umat datang menemuinya untuk mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru. Sebagai Uskup dia juga dikenal galak dan tegas dalam memimpin.
Leo Soekoto meninggal pada Sabtu 30 Desember 1995 di RS St. Elisabeth, Semarang akibat serangan kanker sumsum tulang belakang. Dimakamkan di areal pemakaman kompleks Rumah Retret Girisonta, Yogyakarta.
Biografi
Anak kedua dari tiga bersaudara, putra lurah Desa Gayamharjo, Wongsosentono dan Soeratinah. Pada masa kecilnya suka menggembalakan kambing. Semasa sekolah di HIS, terbitlah niatnya menjadi pastor.
Setamat HIS, kemudian masuk Seminari Menengah di Jalan Code (sekarang Jalan Abubakar Ali) Yogyakarta selama 6 tahun. Setamat Seminari Menengah, masuk Serikat Jesus (SJ). Sebenarnya tahun 1943 sudah ada keinginan masuk Novisiat SJ di Girisonta, tetapi tertunda karena situasi perang di Indonesia. Karena itulah ia mulai dengan studi filsafat lebih dulu di Seminari Tinggi dan baru pada tanggal 7 September 1945 masuk Serikat Jesus di Girisonta. Masa Novisiatnya selesai pada tanggal 7 September 1947. Selama tahun 1947-1949 dijalaninya masa yuniorat dan studi filsafat tahun terakhir. Pada tahun 1950 diperoleh kesempatan untuk belajar teologi di Maastricht, Belanda selama empat tahun. Ditahbiskan menjadi pastor di Maastricht, pada tanggal 22 Agustus 1953.
Setelah ditahbiskan ia masih harus menyelesaikan tahun terakhir studi teologi dan masa Novisiat tahun ketiga. Tahun 1955 dilanjutkanlah studinya di Universitas Gregoriana Roma, di bidang moral.
Tahun 1958 kembali ke Indonesia. Pada tahun 1960 ia ditunjuk sebagai dosen teologi moral dan hukum Gereja di Seminari Tinggi Santo Paulus Yogyakarta. Dua tahun kemudian tepatnya tanggal 29 Juni 1962, ditunjuk menjadi Rektor Seminari Tinggi Yogyakarta, yang kini bernama Institut Filsafat-Teologi.
15 November 1966 dipanggil ke Jakarta untuk mendampingi Uskup Agung Jakarta, Adrianus Djajasepoetra, sebagai Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta. Tanggal 25 November 1967 diangkat menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta merangkap Pastor Paroki Blok B Kebayoran Baru.
Tanggal 25 Mei 1970 diterima pemberitahuan dari Sri Paus mengenai pengangkatannya menjadi Uskup Agung Jakarta. Pada tanggal 1 Juli 1970 mulailah tugasnya sebagai Uskup Agung Jakarta dan baru pada tanggal 15 Agustus 1970 Romo Leo Soekoto SJ ditahbiskan menjadi Uskup Agung Jakarta, oleh Mgr. Justinus Kardinal Darmojoewono di Istora Senayan Jakarta. Ketika pulang ke desanya, sebulan setelah upacara itu diselenggarakan, Mgr. Leo disambut dengan pergelaran wayang kulit semalam suntuk. Pada tahun yang sama, Mgr. Leo terpilih menjadi Sekretaris Majelis Agung Wali Gereja Indonesia (MAWI).
17 Juli 1993 tugas penggembalaannya sebagai Uskup semakin berat. Bapak Suci menunjuknya sebagai Administrator Apostolik ad Nutum Sanctae Sedis untuk Keuskupan Bogor. Tugas rangkap dua Keuskupan ini dijalankannya sampai tanggal 23 Oktober 1994, saat Uskup Bogor yang baru, Mgr. Michael Angkur OFM, ditahbiskan Uskup Katedral Bogor.
Memutuskan pensiun dari tugasnya sebagai Uskup Agung Jakarta tanggal 10 November 1995, Mgr. Leo kemudian tinggal di Girisonta Jawa Tengah. Pada tanggal 30 Desember 1995, Mgr. Leo meninggal dunia pada usia 75 tahun, setelah memimpin KAJ selama 25 tahun.
Pemakaman
Mgr. Leo Soekoto dimakamkan di Girisonta, Desa Karangjati, Ungaran, Jawa Tengah, pada 1 Januari 1996. Upacara pemakaman dipimpin oleh Provinsial Jesuit (Pimpinan Ordo Serikat Jesus), Pastor CB Putranto SJ.
Sebelumnya Misa Requiem dilangsungkan di Gereja Katedral Semarang, dipimpin oleh Julius Kardinal Darmaatmadja SJ didampingi Mgr Alexander Djajasiswaja Pr (Uskup Bandung), Mgr Mikael Angkur OFM (Uskup Bogor). Misa ini melibatkan para Uskup lainnya, Mgr Pandoyo Pr (Uskup Malang), Mgr Hadiwikarta SJ (Uskup Surabaya), Mgr Hardjosumarto Pr (Uskup Purwokerto), Mgr Martinus D. Sitomarang (Uskup Padang), Mgr Pudjorahardjo (Uskup Ketapang), Mgr Mandagi (Uskup Ambon) dan Dubes Vatikan, Mgr Pietro Sambi, serta 60 pastor.
Hadir pula Gubernur Jateng Soewardi, Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Prof Dr J.B. Soemarlin.
Lambang Uskup Agung Jakarta
Mgr. Leo memilih lambang Uskup Agung Jakarta berupa perisai bergambar salib, yang di atasnya bertengger kepala singa sedang mengaum. Dua tangkai daun dan buah jali tersunting di kiri-kanan. Lalu selembar pita bertuliskan Scio Cui Credidi. Maknanya, kepala singa menggambarkan Leo Agung, Paus, dan sarjana gereja. "Pelindung dan penyelamat Kota Roma dari serangan bangsa-bangsa yang belum berkebudayaan." Pohon jali mengiaskan asal kelahiran sang uskup: Kampung Jali, Desa Gayamharjo. Kalimat di atas pita: "Aku tahu siapa yang kupercaya."
Pendidikan
- HIS, Yogyakarta (1937)
- Seminari Menengah, Yogyakarta (1943)
- SMA Hidup Rohani, Ungaran (1947)
- Sekolah Filsafat, Yogyakarta (1950)
- Sekolah Teologi, Belanda (1954)
- Universitas Gregoriana Roma (1955)
- Spiritualitas (Kerohanian) di Muenster, Jerman Barat (1955)
- Hukum Gereja di Roma (1958)
Karir
- Dosen Seminari Tinggi di Yogyakarta (1959-1966)
- Rektor Seminari Tinggi Yogyakarta (1962-1966)
- Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta (1966-1967)
- Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta merangkap Pastor Paroki Blok B (1967-1970)
- Uskup Agung Jakarta (1970-1995)
- Sekretaris MAWI (1970)
- Administrator Apostolik ad Nutum Sanctae Sedis untuk Keuskupan Bogor(1993-1994)
Pranala luar
- (Indonesia) Biografi singkat di situs Gereja Katedral Jakarta
- (Indonesia) Biografi singkat di situs Keuskupan Bogor
- (Indonesia) Pemakaman Mgr Leo Soekoto
- (Inggris) Biodata di Catholic Hierarchy
Didahului oleh: Adrianus Djajasepoetra |
Uskup Keuskupan Agung Jakarta 1970 - 1995 |
Diteruskan oleh: Julius Riyadi Darmaatmadja |
[[Kategori:Meninggal usia Kesalahan ekspresi: Kata "soekoto" tidak dikenal.]]