Tari Rentak Kudo

salah satu tarian di Indonesia

Rantak Kudo adalah budaya asli daerah kerinci yang banyak diminati kalangan masayakat di kerinci umumnya.

Tarian mulai dikenal sebagai "Rantak Kudo" karena gerakannya yang menghentak-hentak. Pada zaman dahulu karena sangat sakralnya perayaan ini dan tingginya penghotmatan terhadap seni dan budaya Kerinci setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tarian rantak kudo bahkan bisa terasa hingga beberapa kilometer dari lokasi kesenian. Tarian ini diersembahkan untuk merayakan hasil panen yang secara umum hasil pertanian di daerah Kerinci adalah beras (padi) dan melaksanakan sedekah bumi yang ini dilakukan berhari-hari tanpa henti. Kadang, bila dilanda musim kemarau yang panjang masyarakaat Kerinci juga mementas kesenian ini untuk menunjukan keteguhan masyarakat Kerinci dalam melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakan serta berdo'a kepada Yang Maha Kuasa (Allah SWT dikarenakan penduduk masyarakat kerinci asli padumumnya beragama islam semenjak nenek moyangnya) untuk mendapat kan berkah hujan atas rasa sukur mereka baik dalam musim subur maupun dalam musim kemarau.

Sekian banyak tulisan yang menuliskan tentang asal-usul namun tak satupun yang benar-benar menjelaskan keberadaan seni budaya ini di kerinci. hal ini diperkirakan karena seni budaya ini telah ada sejak lama sekali di daerah kerinci. karena masih adanya seniman-seniman yang masih hidup umurnya leibihkurang 80-an tahun yang menerangkan bahwa kesenian ini telah dipelajari dan di laksanakan jauh sebelum dia lahir namun seiring perjalanan waktu dan kurangnya perhatian dari sejarawan setempat. Fakta sumber dan keberadaan seni budaya ini di daerah kerinci mulai kabur.

Hanya sedikit fakta yang dapat menjelaskan keberadaan seni budaya ini di kerinci adalah masih terpeliharanya seni budaya ini yang terus di jaga secara turun-temurun oleh seniman budaya kerinci dari zaman ke zaman, walaupun kerberadaannya sangat sedikit pada saat ini. Seni budaya ini sangat identik sekali dengan bahasa dan gaya bahasa masyarakat kerinci daerah Tanjung dalam menembangkanya nyayian (pengasuh) untuk mengiri kesenian dan tarian. Daerah Tanjung berada di hilir menyusuri sepanjang pinggiran sungai yang mengalir menuju Danau Kerinci. Hal ini terlihat dari lirik dan pantun serta bahasa Kerinci Hilir yang digunakan dalam mendendang lagu yang mengiringi gerakan tarian (pengasuh).