Top Brand Award

Revisi sejak 23 Maret 2010 09.50 oleh Rintojiang (bicara | kontrib) (revert)

Jangan gunakan templat {{hapus:kelayakan}}!
Gunakan {{hapus|A7}} atau {{hapus|A9}} atau {{subst:tak layak}}.

Top Brand Award adalah sebuah penghargaan terhadap merek-merek yang tergolong sebagai merek yang top. Kriteria top didasarkan atas survei yang dilaksanakan oleh Frontier Consulting Group sejak tahun 2000 hingga tahun 2009. Beberapa kategori produk disertakan belakangan seiring dengan adanya kemunculan kategori produk baru ataupun alasan lainnya.

Frontier Consulting Group telah melakukan survei Top Brand sejak tahun 2000 yang dilaksanakan setahun sekali, tahun 2009 ini merupakan tahun ke-9 bagi Top Brand Survey. Sudah lebih dari ratusan produk yang diikutsertakan dalam survei ini, dan seiring dengan semakin bertambahnya kategori produk yang disurvei, maka mulai tahun 2007 Top Brand Survey dan Top Brand Award dilaksanakan dua kali dalam setahun yang disebut Top Brand Fase I dan Top Brand Fase II.

Top Brand Award diberikan kepada merek-merek di dalam kategori produk tertentu yang memenuhi dua kriteria, yaitu: 1. Merek-merek yang memperoleh Top Brand Index minimum sebesar 10%, DAN 2. Merek-merek yang menurut hasil survei berada dalam posisi top three di dalam kategori produknya.

Kedua kriteria ini harus dipenuhi oleh sebuah merek agar ia berhak menyandang predikat Top Brand. Dengan adanya dua kriteria ini, maka dalam 1 kategori produk tidak menutup kemungkinan terdapat lebih dari satu merek, maksimal 3 merek, yang meraih predikat Top Brand.

Metodologi Survei

Top Brand Survey 2009 dilakukan di 6 kota, yaitu : Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya. Jumlah sampel random di masing-masing kota adalah 500 orang. Booster ditambahkan untuk masing-masing kategori produk yang termasuk produk premium dalam rangka meningkatkan incidence rate. Total responden random yang disurvei adalah 3000 orang, sedangkan responden booster sebesar 1500 orang.

Kriteria responden adalah pria atau wanita yang berusia antara 15 – 65 tahun dengan tingkat SES antara SES E (pengeluaran rata-rata lebih dari Rp. 750 ribu per bulan) hingga SES A (pengeluaran rata-rata lebih dari Rp. 3.5 juta per bulan).

Sampel diambil dengan metode multistage random sampling untuk sampel random, sementara untuk booster diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Survei dilaksanakan dengan metode face to face personal interview.

Top Brand Index diukur dengan menggunakan 3 parameter, yaitu top of mind awareness (yaitu didasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produknya disebutkan), last used (yaitu didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan/ dikonsumsi oleh responden dalam 1 re-purchase cycle), dan future intention (yaitu didasarkan atas merek yang ingin digunakan/ dikonsumsi di masa mendatang).

Nilai masing-masing parameter untuk sebuah merek di dalam kategori produk tertentu diperoleh dengan cara menghitung persentase frekuensi merek tersebut relatif terhadap frekuensi keseluruhan merek.

TBI selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terbobot masing-masing parameter.

Berkas:ModelTBA.jpg
Gambar Model Top Brand

Pranala Luar