Kesejahteraan sosial

Halaman disambiguasi

==

Ilmu Kesejahteraan sosial

Definisi Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial dapat didefinisikan dari beberapa dimensi, di antaranya kesejahteraan sosial sebagai kondisi, kesejahteaan sosial sebagai kegiatan, dan kesejahteraan sosial sebagai ilmu. Sebagai suatu kondisi, Midgley (1995:14)menyatakan bahwa kesejahteraan sosial merupakan kondisi kehidupan manusia yang tercipta ketika berbagai permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik; kebutuhan manusia dapat terpenuhi; dan kesempatan sosial dapat dimaksimalkan. Berbeda dengan Friedlander (1980), ia mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai sistem yang terorganisasi dari berbagai institusi dan usaha-usaha kesejahteraan sosial yang dirancang guna membantu individu ataupun kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan. Selain itu, kesejahteraan sosial didefinisikan pula sebagai suatu disiplin ilmu, di mana ia merupakan ilmu terapan yang mengkaji dan mengembangkan kerangka pemikiran serta metodologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Sejarah

Kemunculan dan perkembangan ilmu kesejahteraan sosial tidak dapat dilepaskan dari disiplin pekerjaan sosial. Jauh sebelum abad ke-16, usaha-usaha kesejahteraan sosial dilakukan oleh kelompok keagamaan. Secara umum, usaha-usaha kesejahteraan yang dilakukan merupakan pelayanan sosial yang bersifat amal. Sebagaimana yang dituliskan Canda dan Furman dalam bukunya, Keberagaman Agama dalam Praktek Pekerjaan Sosial (Spiritual Diversity in Social Work Practice: The Heart of Helping), bahwa setiap agama (Budha, Hindu, Islam, Konghucu, Kristen, dan Yahudi) memiliki kepercayaan dan nilai dasar yang berimplikasi pada penerapan atau praktek kerja sosial. Akar sejarah dari bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial seringkali dikaitkan pula dengan kondisi Eropa pada abad 13-18. Pada periode tersebut pemerintah Inggris mengeluarkan beberapa peraturan perundangan untuk menangani masalah kemiskinan (Adi, 2005:1-2). Undang-undang Kemiskinan yang dikeluarkan oleh Ratu Elizabeth (Elizabethan Poor Law) merupakan salah satu undang-undang yang paling terkenal saat itu. Undang-undang tersebut dianggap sebagai cikal bakal intervensi pemerintah terhadap kesejahteraan warga negaranya karena usaha kesejahteraan sosial sebelumnya lebih banyak dilakukan oleh kelompok keagamaan, seperti pihak gereja (Zastrow, 1996:15).

Usaha-usaha kesejahteraan sosial pada dasarnya berasal dari nilai-nilai humanitarianisme, di mana kondisi kemiskinan yang terjadi di tengah masyarakat adalah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Kemudian muncul kelompok-kelompok (relawan) yang mengupayakan pengembangan usaha kesejahteraan sosial untuk memperbaiki kondisi tersebut. Usaha kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh relawan yang didasari semangat filantropis selanjutnya berkembang menjadi lebih terarah dan terorganisir. Karena itu, baik di Inggris maupun Amerika, sejarah pekerjaan sosial sangat terkait dengan para relawan dan organisasi para relawan. Organisasi para relawan inilah yang kemudian mendorong terciptanya beragam usaha kesejahteraan sosial. Pada tahun 1896, organisasi relawan bernama COS (Charity Organization Society) didirikan di London, Inggris. Organisasi relawan tersebut dikembangkan untuk menggalang dan mengkoordinasikan bantuan dana dan material dari berbagai gereja serta kurang lebih 100 lembaga amal. Perkembangan organisasi relawan di Inggris berpengaruh pula terhadap perkembangan organisasi relawan di Amerika. Pada tahun 1877, COS kemudian di kembangkan di Buffalo, New York. Dalam jangka waktu 10 tahun kemudian, terbentuk 25 organisasi sosial di Amerika Serikat(Adi, 2005:5-8).

Berkembangnya berbagai COS di Amerika membuat para relawan aktif yang terlibat di dalamnya merasa perlu suatu pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang berhubungan dengan perilaku individu ,serta permasalahan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Mary Richmond berencana untuk mengembangkan Sekolah Pelatihan Filantropi Terapan. Lembaga ini menjadi cikal bakal kelas pekerjaan sosial di New York pada tahun 1898. Terjadinya perluasan pokok bahasan dalam sejarah perkembangan bidang pekerjaan sosial telah memunculkan suatu kajian Kesejahteraan Sosial yang lebih luas (Adi, 2005:8-9). Munculnya kajian kesejahteraan sosial ini kemudian mendorong terbentuknya disiplin baru bernama ilmu kesejahteraan sosial.

Fokus dan Ruang Lingkup

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumya, ilmu kesejahteraan sosial merupakan ilmu terapan yang mengkaji dan mengembangkan kerangka pemikiran serta metodologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ilmu kesejahteraan sosial mengembangkan metode-metode yang ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan sosial. Permasalahan sosial yang dimaksud di antaranya terdiri dari masalah kemiskinan, kesehatan, pengangguran, anak, wanita, dan lansia. Bila ilmu kedokteran menekankan pada diagnosis, disiplin ini menekankan pada intervensi sosial. Intervensi sosial merupakan metode perubahan sosial terencana yang bertujuan memfungsikan kembali fungsi sosial seseorang, kelompok, maupun masyarakat. Ilmu kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan intervensi sosial memiliki 3 ruang lingkup , yaitu mikro, mezzo, dan makro. Level mikro membahas intervensi sosial di tingkat individu, keluarga, dan kelompok kecil; level mezzo membahas intervensi sosial di tingkat komunitas; dan level makro membahas intervensi sosial di tingkat masyarakat yang lebih luas.

Referensi

  • Adi,Isbandi Rukminto.2005.Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial:Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta:FISIP UI Press.
  • Adi, Isbandi Rukminto.2008.Intervensi Komunitas:Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
  • Canda,Edward R.,Leola Dyrud Furman.1999.Spiritual Diversity in Social Work Practice:The Heart of Helping.New York:The Free Press.
  • Midgley,James.1995.Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare.London:Sage Publications Ltd.
  • Zastrow,Charles.1996.Introduction to Social Work and Social Welfare.Sixth Edition.Pasific Grove:Brooks/Cole Publishing Company.