Gasifikasi

perubahan bahan bakar padat menjadi gas
Revisi sejak 4 April 2010 16.35 oleh Serenity (bicara | kontrib) (+ rujukan)

Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termo kimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk prose pembakaran [1]. Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan) dan gas permanen. Media yang paling umum digunakan dalam proses gasifikasi adalah udara dan uap. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi disisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana.

Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu :

  1. Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.
  2. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.
  3. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.
  4. Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
  5. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya.

Tahapan Proses Gasifikasi

Selama proses gasifikasi terdapat beberapa tahapan proses yaitu:

  1. Tahapan pemanasan dimana temperatur padatan naik sampai sebelum terjadi proses pengeringan.
  2. Tahap pengeringan dimana terjadi pelepasan uap air dari padatan.
  3. Tahap pemanasan lanjut dimana temperatur padatan naik kembali sampai sebelum terjadi proses devolatilisasi.
  4. Tahap devolatilisasi dimana volatil dalam padatan keluar sampai tersisisa arang. Tergantung dari bahan bakar yang digunakan volatil

dapat terdiri dari gas-gas H2O, H2N2, O2, CO, CO2, CH4, H2S, NH3, C2H6 dan hidrokarbon tidak jenuh.

  1. Tahap gasifikasi
  2. Tahap pembakaran arang (terjadi jika masih terdapat udara yang tersisa)

Perbandingan Teknologi Gasifikasi dan Pembakaran [2]

a b
c, d baris1, kolom2
baris2, kolom1 baris2, kolom2

Gasifikasi

Tujuan Meningkatkan nilai tambah dan kegunaan dari sampah atau material dengan nilai rendah. Jenis Proses Konversi kimia dan termal menggunakan sedikit oksigen atau tanpa oksigen. Komposisi gas kotor sebelum dibersihkan H2, CO, H2S, NH3 dan partikulat Komposisi gas bersih H2 dan CO Produk padatan Arang atau kerak (inggris : slag) Temperatur(C) 700-1500 Tekanan lebih dari 1 atm

Pembakaran


Tujuan Membangkitkan panas atau mendestruksi sampah Jenis Proses Pembakaran sempurna menggunakan udara berlebih (oksigen) Komposisi gas kotor sebelum dibersihkan CO2, H2O, SO2, NOX dan partikulat Komposisi gas bersih CO2 dan H2O Produk padatan Abu Temperatur(C) 800-1000 Tekanan 1 atm

Rujukan

  1. ^ Suyitno, Techn.2008. Teknologi Gasifikasi Biomasa untuk Penyediaan Listrik dan Panas Skala Kecil Menengah ; Dalam Kumpulan Potret Hasil Karya IPTEK. UNS Press. Surakarta.
  2. ^ Rezaiyan, J. & Cheremisinoff, N. P., 2005. Gasification Technologies: A Primer for Engineers and Scientists. Taylor & Francis Group LCC. USA.