Balai Bidukun adalah salah satu dari sekiat rumah adat balai kalimantan selatan. Nama Balai Bidukun diambil dari nama lokasi, yaitu di kampung Bidukun. Balai Bidukun biasa didirikan oleh penghuni rumah balai secara gotong royong, dalam satu rumah balai bidukun biasa di pimpin oleh satu kepala balai. Penghuni balai bidukun biasa bekerja bercocok tanam, dan mengambil hasil hutan seperti karet dan kayu manis yang akan di jual. Balai Bidukun terdiri dari 3 ruang, yaitu;

  1. ruang upacara
  2. ruang duduk
  3. ruang bilik

Ruang upacara terletak di tengah-tengah ruangan dan dikelilingi oleh ruang duduk serta 16 buah ruang bilik disemua sisi-sisinya (6 bilik di sisi kanan, 3 bilik di sisi kiri, 3 bilik di sisi bagian depan dan 4 bilik di sisi belakang). dari 16 bilik yang ada hanya sebagian ruang biliknya yang di memiliki ruang dapur. terdapat 10 bilik memiliki 1 dapur, 1 bilik memiliki 2 dapur(bilik pada posisi kanan depan), 5 bilik tidak memiliki dapur(4 bilik disisi belakang dan 1 bilik di sisi kanan belakang).

Lantai

Lantai pada balai bidukun menggunakan bambu sebagai kontruksi, dan batang kayu dan balok kayu sebagai balok lantai. Pada Balai Bidukun lantai tertinggi berada di ruang bilik(ruang tidur+dapur), sedangkan lantai terendah terletak di ruang upacara.

Dinding

Dinding balai bidukun hanya di gunakan sebagai pelindung cuaca dan pembatas ruang-ruang bangunan. Rangka dinding di pasang di antara tiang-tiang berupa balok vertikal maupun horizontal dengan jarak tertentu yang digunakan sebagai penyokong bahan pengisi dinding, dan setiap tiang disambungkan dengan cara diikat/dipaku pada rangkat yang dibuat. Biasanya rumah balai menggunakan bambu ataupun kayu sebagai bahan untuk dinding-dinding.

Atap

Rumah balai bidukun menggunakan material daun rumbia dan kayu ulin kuda-kuda dan gording. Dinding rumah balai bidukun, menggunakan bambu yang dibelah menjadi dua lalu di tumpukkan, atau disebut juga dengan kalaka.

Rujukan=

  1. Adat Istiadat Daerah Kalimantan Selatan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1982. Jakarta : Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah
  2. Muchammad, Bani Noor. 2007 Anatomi Rumah Bubungan Tinggi. Banjarmasin : Pustaka Banua
  3. Muchammad, Bani Noor. 2007 Anatomi Rumah Adat Balai. Banjarmasin : Pustaka Banua