Kabupaten Kutai Timur

kabupaten di Indonesia, di pulau Kalimantan
Revisi sejak 10 April 2010 14.28 oleh Ben Ben (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 3046479 oleh 8.12.147.70 (Bicara)rvv)


Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Timur. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sengata. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²[2] atau 17% dari luas Provinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak 169.564 jiwa (2004)[3] dengan kepadatan 4,74 jiwa/km² dan pertumbuhan penduduk selama 4 tahun terakhir rata-rata 4,08% setiap tahun.

Kabupaten Kutai Timur
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Kutai Timur
Motto: 
Tuah Bumi Untung Banua (Bahasa Melayu)[1]
Peta
Kabupaten Kutai Timur di Kalimantan
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur
Peta
Kabupaten Kutai Timur di Indonesia
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur (Indonesia)
Koordinat: 1°02′16″N 117°49′52″E / 1.03769°N 117.83112°E / 1.03769; 117.83112
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
Tanggal berdiri28 Oktober 1999
Dasar hukumUU No. 47 Tahun 1999
Ibu kotaSangatta
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 18[2]
  • Kelurahan: 135[2]
Pemerintahan
 • BupatiIsran Noor
Luas
 • Total35,747,50 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total169,564 jiwa (2.004)
 • Kepadatan4,74/km2 (12,3/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6404 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0549
Kode Kemendagri64.08 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp. 1,115 triliun (2006)
Situs webhttp://www.kutaitimur.go.id/

Sejarah

Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai yang dibentuk berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, tentang Pemekaran wilayah Provinsi dan Kabupaten. Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 Oktober 1999.[2]

Geografi

Dengan luas wilayah 35.747,50 km², Kutai Timur terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat diantara 115°56'26"-118°58'19" BT dan 1°17'1" LS-1°52'39" LU.

Batas-batas wilayah

Utara Kabupaten Berau
Timur Selat Makassar
Selatan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang
Barat Kabupaten Kutai Kartanegara

Topografi

Kutai Timur memiliki keadaan topografi yang bervariasi, mulai dari daerah dataran seluas 536.200 ha, lereng bergelombang (1,42 juta ha), hingga pegunungan (1,6 juta ha), tersimpan potensi batu bara 5,35 miliar ton.[4]

Pemerintah dan layanan publik

Berkas:Kantorbupatikutim.jpg
Kantor Bupati Kutai Timur

Bupati

Kutai Timur sejak pembentukannya baru memiliki dua orang bupati, pertama kali adalah Awang Faroek Ishak sebagai bupati dengan wakilnya Mahyudin. Pada saat Awang Farouk mundur dari jabatan bupati waktu mencalonkan diri menjadi Gubernur Kaltim, ia digantikan oleh Mahyudin. Kemudian pada Pilkada Bupati Kutai Timur, Awang Faroek terpilih kembali menjadi bupati periode 2006-2011. Pada tahun 2008, Bupati Awang Farouk terpilih dan diangkat menjadi Gubernur Kalimantan Timur. Selanjutnya, Wakil Bupati Isran Noor diangkat menjadi Bupati, sedangkan Wakil Bupati kemudian diamanatkan kepada Ardiansyah S.

Kecamatan

Terdapat 18 kecamatan di Kutai Timur saat ini.[2]

Tempat menarik

Secara umum tempat menarik untuk dikunjungi di Kutim terbagi dalam 3 wilayah, yaitu Zona Sangatta, Zona Sangkulirang dan Zona Muara Wahau, hal ini lebih dikarenakan kedekatan lokasinya daripada batas administratif.[5]

Daftar lokasi tersebut diantaranya adalah:

Zona Sangatta

Wilayah ini seolah menjadi gerbang bagi pengunjung yang akan masuk ke Sangatta melalui jalur darat. Dicirikan oleh dominasi objek wisata alam, dengan Taman Nasional Kutai-nya yang sudah terkenal, wilayah ini juga “diuntungkan” dengan keberadaan kota Sangatta sebagai ibukota kabupaten yang memiliki fasilitas penunjang yang jauh lebih baik dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Kutai Timur.[6] Namun sangat disayangkan bahwa hutan lebat yang menyejukkan perjalanan menuju kota Sangatta sekarang harus merana karena habis ditebangi oleh penduduk yang mengaku sebagai "putera daerah" yang seharusnya ikut membantu melestarikan keindahan hutan Taman Nasional Kutai Timur, tetapi sekarang justeru menghancurkannya.

Secara umum terdapat:

  1. Taman Nasional Kutai
    di dalamnya terdapat pula:
    • Sangkimah, dimana terdapat jembatan (disebut Jembatan Sangkimah) sepanjang lebih kurang 1 km menjorok masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada suatu fosil hidup, yaitu pohon ulin besar yang diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun.
    • Mentoko, di kawasan ini terdapat sebuah pondok penelitian, disebut Pondok Penelitian Mentoko, yang didirikan oleh Akira Suzuki, seorang ahli biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini.
    • Pantai Teluk Kaba
    • Pantai Teluk Lombok dan Teluk Perancis.
  2. Pantai Tanjung Bara
    Pantai ini berada di dalam wilayah PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang merupakan salah satu perusahaan penambangan batubara terbesar yang berada di wilayah Kalimantan Timur.

Zona Sangkulirang

Objek dan daya tarik wisata di zona ini umumnya ditandai dengan ciri alam, yaitu hutan, gua, air panas, sungai, pantai dan pulau-pulau kecil yang tersebar di Kecamatan Sangkulirang. Garis pantai yang panjang dan potensi perairan (laut maupun sungai) yang besar menambah daya tarik wilayah ini terlebih dengan adanya daya tarik yang unik yang berbeda dengan wilayah lainnya, seperti gua, pulau, pantai, laut dan air panas. Namun seperti juga wilayah lain di Kutai Timur, aksesbilitas (melalui darat) masih menjadi masalah yang utama untuk wilayah Sangkulirang. Sementara ini transportasi air / sungai dengan perahu masih mendominasi perangkutan di Sangkulirang.[7]

Secara umum terdapat:

  1. Desa Benua Baru
  2. Pulau Birah-Birahan, merupakan tempat bertelur penyu dan tempat bertelur serta migrasi sejenis burung putih pada saat bulan-bulan angin laut selatan (yaitu bulan agustus, september dan oktober)
  3. Pantai Jepu-Jepu, Bual-Bual dan Selangkau
  4. Desa Pengadan, dimana sebagian besar penduduknya adalah petani sarang burung walet. Juga terdapat gua-gua yang sangat menarik untuk dikunjungi, baik karena keindahannya (stalagtit dan stalagmit) serta terdapat lukisan-lukisan dinding berupa gambar negatif tangan manusia dan hewan dari Zaman Batu (Stone Age).[8] Diantaranya gua-gua itu yang dibuka untuk umum adalah:
    • Gua Ampanas dan
    • Gua Mardua

Zona Muara Wahau

Objek dan daya tarik wisata di wilayah ini dicirikan oleh alam pedalaman hutan dan sungai, dengan budaya sungainya yang masih cukup kental. Keberadaan gunung batu Kongbeng merupakan salah satu daya tarik lain yang unik di wilayah ini selain dari desa-desa sepanjang sungai Wahau/Telen.[9]

Secara umum terdapat:

  1. Desa Muara Wahau
  2. Desa Miau Baru, desa yang masih tetap mempertahankan tradisi budaya Dayak dalam kehidupan keseharian mereka, seperti berladang dan mencari ikan untuk kelangsungan hidup.
  3. Gunung Kombeng, yang terletak di Desa Pantun
  4. Desa-desa Sepanjang Sungai Wahau/Telen, seperti:

Transportasi

Darat

Transportasi darat dapat ditempuh 2,5 - 3 jam dari Samarinda dan 45 menit dari Bontang.

Udara

Untuk transportasi udara terdapat 2 pelabuhan udara yaitu KPC di Tanjung Bara dan pelabuhan udara Pertamina di Sangkimah yang dapat didarati pesawat Cassa dengan kapasitas 21 penumpang. Transportasi udara dapat ditempuh 1 jam perjalanan dari Bandara Sepinggan, Balikpapan.

Laut

Pelabuhan laut sebagai prasarana transportasi laut saat ini hanya untuk melayani KPC, sedangkan Pelabuhan Maloy yang dipersiapkan untuk menampung aktivitas kawasan agroindustri Maloy dan daerah sekitarnya (hinterland). Sedangkan pelabuhan yang melayani kegiatan masyarakat yaitu pelabuhan sungai yang berada di sungai Sangatta di kota Sangatta.[10]

Lain-lain

Perbankan dan Asuransi

Berikut adalah daftar bank dan asuransi yang membuka cabangnya di Sangatta.

Referensi

PT.ASKES (PERSERO)

Pranala luar