Opini publik

Revisi sejak 15 April 2010 08.27 oleh 11Gita (bicara | kontrib) (artikel blm selesai,, mohon jangan diganggu)

Templat:Inuse rabu, 21 april 2010 Opini publik adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pedapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. Agregat dari sikap dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa.

Dalam menentukan opini publik, yang dihitung bukanlah jumlah mayoritasnya (numerical majority) namun mayoritas yang efektif (effective majority). Subyek opini publik adalah masalah baru yang kontroversial dimana unsur-unsur opini publik adalah: pernyataan yang kontroversial, mengenai suatu hal yang bertentangan, dan reaksi pertama/ gagasan baru.

Pendekatan prinsip terhadap kajian opini publik dapat dibagi menjadi 4 kategori:

  1. pengukuran kuantitatif terhadap distribusi opini
  2. penelitian terhadap hubungan internal antara opini individu yang membentuk opini publik pada suatu permasalahan
  3. deskripsi tentang atau analisis terhadap peran publik dari opini publik
  4. kajian baik terhadap media komunikasi yang memunculkan gagasan yang menjadi dasar opini maupun terhadap penggunaan media oleh pelaku propaganda dan manipulasi.

Opini dapat dinyatakan secara aktif maupun secara pasif. Opini dapat dinyatakan secara verbal, terbuka dengan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara jelas, ataupun melalui pilihan-pilihan kata yang sangat halus dan tidak secara langsung dapat diartikan (konotatif). Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan.[1]

Opini publik itu identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, keluhan, kritik yang membangun, dan kebebasan di dalam penulisan. Dengan kata lain, opini publik itu merupakan efek dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan pendapat.[2]


Cara Mengetahui Adanya Opini Publik

Tahun 1965 sewaktu pembrontakan GESTAPU/PKI ada pertentangan antara PKI dan pendukung Pancasila yang kemudian menjadi Orde Baru. Pertentangan terjadi setelah mendengar bahwa ada pembunuhan terhadap para Jendral oleh PKI. Pembrontakan PKI (GESTAPU/PKI) berlangsung dimana-mana, akan tetapi langsung dapat ditumpas. Hal tersebut juga kita dengar dari surat kabar, radio, televisi dan film, rapat-rapat, pidato-pidato, di forum ceramah dan dimana saja. Gejala tersebut disebut public opinion atau opini publik.[3]

Untuk memahami opini seseorang dan publik tidaklah mudah. Menurut R.P. Abelson, hal ini berkaitan dengan:

  1. Kepercayaan mengenai sesuatu (belief)
  2. Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya (attitude)
  3. Persepsi. Suatu pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi serta menafsirkan pesan dan persepsi merupakan pemberian makna pada stimuli inderawi.[4]


Referensi

  1. ^ Moore,H. Frazier,Ph.d.Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi.PT Remaja RosdaKarya Bandung : 2005 hal 51-52
  2. ^ SR. Maria Assumpta Rumati OSF, Dasar-Dasar Public Relations:Teori dan Praktik. Yogyakarta. 2001. hal 55.
  3. ^ Sunarjo.Djoenaesih.S. Opini Publik, Cetakan Pertama. Penerbit Liberty Offset Yogyakarta. Yogyakarta.1997. hal 25
  4. ^ Rosady Ruslan, Manajemen Humas Dan Komunikasi : Konsep Dan Aplikasi, Edisi Revisi, Rajawali Press. Jakarta. 2001. hal 52.
  • (Indonesia) Djoenasih S. Sunarjo, Opini Publik
  • (Indonesia) Helena Olii, Opini Publik
  • (Indonesia) Eriyanto, Teknik Sampling Analisis, Analisis Opini Publik