KRI Makassar (590)
Karier (ID) | |
---|---|
Produksi | Daesun Shipbuildings & Engineering Co. Ltd, Korea Selatan |
Mulai dibuat | |
Diluncurkan | |
Harga Unit | - |
Status | Masih bertugas |
Karakteristik umum | |
Berat benaman | 7.800 ton |
Panjang | 122 m (400,26 ft) |
Lebar | |
Draught | - |
Kecepatan | max 16 knot, jelajah 14 knot, ekonomis 12 knot |
Jarak tempuh | 30 hari tanpa pasukan |
Awak kapal | 500 orang |
Sonar & Radar | Radar Navigasi Tokimec |
Persenjataan | Meriam kal 40 mm bofors, mitraliur 12,7, rudal mistral simbad |
Pesawat | 3 × Helikopter 2 di geladak heli dan 1 di hanggar |
KRI Makassar (590) adalah sebuah kapal LPD buatan Daesun Shipbuildings & Engineering CO. Ltd, Korea Selatan. Kapal ini merupakan kapal pertama dari dua kapal yang dibangun di Korsel dan dirancang sebagai kapal LPD (Landing Platform Dock) atau kapal yang mempunyai platform docking dan undocking untuk mengoperasikan LCU.
Selain sebagai kapal tempur yang mempunyai fungsi utama dalam Operasi Amfibi untuk mengangkut Pasukan beserta seluruh perlengkapan dan kendaraannya, kapal yang berteknologi desain semi stealth ini juga dapat difungsikan untuk untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam, Kapal Rumah Sakit. Kontrak kapal ini ditandatangani pada Desember 2004, kontrak ini berisi tentang pengadaan satu Kapal Komando (KRI Tanjung Dalpele) dan empat kapal LPD (dua dibuat di Korea dan dua lainnya dibangun di PT PAL Surabaya).
Ukuran
Kapal ini mempunyai panjang 122 meter, lebar 22 meter tinggi keseluruhan 35 m itu dapat mengangkut sekitar 618 personel termasuk awak kapal, 22 ranpur/rantis, 15 Truk dan 3 helikopter. Kapal berdisplacement 7.600 ton itu, juga dilengkapi dengan landasan pendaratan helikopter (helipad).
Senjata
Kapal ini dirancang khusus untuk mampu dipasang meriam 40 mm bofors,, Mitraliur 12,7 mm dan rudal anti udara jarak pendek Mistral , juga dilengkapi ruang CIC untuk sistem kendali senjata (fire control system), serta sebagai alat komunikasi dengan kapal-kapal jenis kombatan lain untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan tempur serta pengendalian pendaratan helikopter.