Kisah Aneh Liaozhai (Hanzi tradisional: 聊齋誌異; Hanzi: 聊斋志异, hanyu pinyin: liaozhai zhiyi, bahasa Inggris: Strange Tales from The Chinese Studio) adalah sebuah karya sastra terkenal dari awal zaman Dinasti Qing. Penulisnya adalah Pu Songling, menuliskannya dalam bentuk kumpulan cerita-cerita pendek yang keseluruhan berjumlah 491 cerita dan ditulis selama lebih dari 30 tahun.[1][2]

Walaupun tidak memiliki tema tertentu, pada dasarnya cerita yang ditulis tidak jauh dari legenda, cerita rakyat yang memuat karakter hantu, siluman, iblis dan interaksinya dengan manusia.[2] Semua bahan ditulis dan diolah secara cermat oleh sang penulis hingga akhirnya menghasilkan hasil karya yang patut dikagumi.[2] Pu Songling menjadikan ceritanya sebagai cerminan sosial masyarakat Cina di zaman Qing pada abad ke-17. Beberapa cerita juga merupakan suatu sindiran dan kritikan halus terhadap pemerintahan yang korup dan bobrok, seleksi pejabat yang pilih kasih dan terakhir pada kebebasan individu untuk menikah dengan pasangan hidup pilihannya.[3][2]

Dalam dunia Kisah aneh Liaozhai, para makhluk halus, dewa, bahkan barang mati dapat berbicara dan berinteraksi layaknya manusia dan berubah bentuk sesuka hati.[2] Imaginasi ini digunakan Pu Songling untuk menyalurkan pemikiran, ide dan gaya hidup ideal yang sempurna menurutnya.[2]

Biarpun karya ini akhirnya terkenal, sang penulis Pu Songling tidak pernah merasakannya. Kumpulan cerita pendek ini diterbitkan oleh Pu Lide, cucu Pu Songling.[3]

Isi Kisah Aneh Liaozhai

Selain dari tiga kategori sindiran halus Pu Songling, Kisah aneh Liaozhai pun memuat cerita yang terinspirasi dari Mitologi Cina dan fabel. [2]

Cerita tentang pemerintahan yang korup dan bobrok

  • "Xi Fangpin"
  • "Tuan Bai tua yang memimpikan serigala"
  • "Hongyu" dan "Xiaomei"
  • "Sang Jangkrik"
Menceritakan tentang seorang pria yang menemukan seekor jangkrik unggul untuk diadu.[2] Hidupnya menjadi begitu enak setelah menemukan jangkrik itu.[2] Suatu hari putranya tidak sengaja menginjak jangkrik itu, sang pria marah dan mengusir putranya yang masih kecil itu.[2] Setelah tenang pria itu tersadar dan mencari anaknya.[2] Tapi terlambat sudah karena sang anak telah meninggal.[2] Kisah ini menekankan kekuasaan dan uang tidak sebanding dengan keluarga.[2]
  • "Mimpi lain yang cepat terlupakan"

Cerita tentang ujian pejabat

  • "Pemeriksa yang korup"
  • "Suqiu"
  • "Si Wenlang"

Cerita tentang hak memilih pasangan hidup

  • "Yingning" dan "Xiaocui"
  • "Liancheng"
  • "A-Bao" dan "Xiangyu"
  • "Yatou" dan "Qing-Er"
  • "Ruiyun"

Cerita fabel dan Mitologi Cina

Isinya menceritakan tentang seorang pelajar yang jatuh cinta kepada seorang gadis. Setelah beberapa lama baru mengetahui bahwa gadis itu adalah sebenarnya siluman yang menggunakan kulit manusia yang ia lukis dan dipakai layaknya pakaian pada manusia.[1][4][2] Hua Pi sendiri dalam bahasa Indonesia dapat diartikan per huruf sebagai kulit yang dilukis tapi dapat juga berarti kedok dari orang jahat jika kedua huruf disambung. [5]
  • "Nie Xiaoqian"
  • "Jiaona"
  • "Hakim Lu"
  • "Putri ke-empat belas Tuan Xin"
  • "Pendeta Tao di Gunung Lushan"


Rujukan

  1. ^ a b Jin, Sufang (金素芳); Xu, Guopu(徐国普). (2009). Liaozhai Zhiyi (聊斋志异). Hangzhou: Zhejiang Qing Shao Er Tong Chu Ban She (浙江少年儿童出版社)
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n (Inggris) C.C Low & Associates. (1990). Strange Tales of Liaozhai (vol. 1). Singapore: Canfonian PTE LTD Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "pictorial" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ a b (Inggris) Zeitlin, Judith.(1993).Historian of The Strange: Pu Songling and Chinese Classical Tale. California: Stanford University Press
  4. ^ Hua Pi 画皮, Baidu Baike. Diakses pada 2 April 2010.
  5. ^ Tim Bianji Xiuyuan 编辑委员会.(2004). Kamus Besar Tionghoa-Indonesia 汉语因杜尼西雅大词典. Beijing: Pustaka Bahasa Asing ISBN 7-119-01837-X