Al Jazeera

Stasiun televisi
Revisi sejak 28 Juli 2006 18.17 oleh Kisti (bicara | kontrib)

(الجزيرة yang berarti "pulau" atau "jazirah") adalah kanal TV berbahasa Arab yang berbasis di Doha, Qatar. Stasiun TV ini menjadi populer setelah serangan 11 September 2001, ketika stasiun ini menyiarkan rekaman pernyataan Osama bin Laden dan pimpinan al-Qaeda lainnya.

Selain kanal berita utama, Al Jazeera juga mengoperasikan beberapa kanal TV khusus lainnya, antara lain Al Jazeera Sports, Al Jazeera Live, dan Al Jazeera Children's Channel. Selain itu, Al Jazeera juga mengoperasikan website berita berbahasa Arab [1] dan Inggris [2].

Sejarah

Al Jazeera mengklaim sebagai satu-satunya stasiun TV yang independen secara politik di Timur Tengah. Saat ini Al Jazeera menyaingi BBC dalam skala jumlah pemirsa yang diperkirakan mencapai 50 juta pemirsa. Al Jazeera berawal dengan modal dari dana raja Qatar sejumlah 150 juta dolar Amerika, dan memulai siaran pada akhir 1996. Pada bulan April tahun tersebut, siaran BBC World dalam bahasa Arab mengalami masalah dengan pemerintah Saudi Arabia, dan akhirnya harus menutup operasinya. Banyak mantan staf BBC yang kemudian bergabung dengan Al Jazeera.


Al Jazeera dan Irak

Pada 3 Maret 2003, menjelang invasi AS ke Irak, New York Stock Exchange melarang Al Jazeera (dan juga beberapa organisasi berita lainnya yang tidak disebutkan) dari pemberitaan dengan menggunakan alasan resmi karena "masalah keamanan". Langkah ini kemudian juga diikuti oleh para pejabat pasar bursa Nasdaq.

Pada 8 April 2003, kantor Al Jazeera di Baghdad diserang oleh tentara AS, yang menewaskan reporter Tareq Ayyoub dan melukai seorang lainnya, meskipun sebelumnya AS telah menerima informasi tentang lokasi kantor tersebut. Hal ini juga pernah terjadi sebelumnya, yaitu pada 13 November 2001, ketika AS meluncurkan serangan roket ke kantor Al Jazeera di Kabul pada saat invasi AS ke Afghanistan, yang juga setelah AS menerima informasi tentang lokasi kantor tersebut. Awak kamera Al Jazeera, Sami Al-Haj,yang berwarganegara Sudan, juga ditahan oleh tentara AS pada awal tahun 2002 di Guantanamo Bay, Kuba. Pada 23 November 2005, pengacara Sami Al-Haj yang bernama Clive Stafford-Smith melaporkan bahwa dalam lebih dari seratus interogasi yang dialami Sami, petugas AS selalu menanyakan apakah Al Jazeera merupakan corong al-Qaeda. Alasan penahanan Sami hingga kini tidak diketahui, meski pernyataan dari petugas AS selalu menyebutkannya sebagai ancaman keamanan.