Siraja Lontung

salah satu nenek moyang marga-marga Batak

Raja Lontung adalah merupakan nenek moyang dari beberapa marga besar Suku Batak. Sering disebut Lontung Sisia Sada Ina/Marina, Pasia Boruna Sihombing Simamora karena semua putra-putri Raja Lontung berjumlah 9 orang. Raja Lontung mempunyai 7 anak dan 2 boru yang dianggap sebagai anak.

Keturunannya, antara lain:

- Putra
  1. Situmorang, marga cabangnya Lumban Pande, Lumban Nahor, Suhut Ni Huta, Siringoringo, Sihotang, Rumapea, Padang, Solin.
  2. Sinaga, marga cabangnya Simanjorang, Simandalahi, Barutu.
  3. Pandiangan, marga cabangnya Samosir, Gultom, Pakpahan, Sidari, Sitinjak, Harianja.
  4. Nainggolan, marga cabangnya Rumahombar, Parhusip, Batubara, Lumban Tungkup, Lumban Siantar, Hutabalian, Lumban Raja, Pusuk,
                                 Buaton, Nahulae.
  5. Simatupang, marga cabangnya Togatorop, Sianturi, Siburian.
  6. Aritonang, marga cabangnya Ompu Sunggu, Rajagukguk, Simaremare.
  7. Siregar, marga cabangnya Silo, Dongoran, Silali, Siagian, Ritonga, Sormin, Baumi, Salak, Pahu

- Putri
  8. Sihombing
  9. Simamora


Tuan Sariburaja adalah ayah dari Raja Lontung dan merupakan putra kedua dari Guru Tatea Bulan. Dia dan adik kandungnya perempuan yang bernama Si Boru Parema dilahirkan marporhas (anak kembar berlainan jenis).

Mula-mula Sariburaja kawin dengan Nai Margiring Laut, yang melahirkan putra bernama Raja Iborboron (Borbor). Tetapi kemudian Si Boru Parema menggoda abangnya Sariburaja, sehingga antara mereka terjadi perkawinan incest. Setelah perbuatan melanggar adat itu diketahui oleh saudara-saudaranya, yaitu Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Malau Raja, maka ketiga saudara tersebut sepakat untuk membunuh Sariburaja. Akibatnya Sariburaja mengembara ke hutan Sabulan meninggalkan Si Boru Pareme yang sedang dalam keadaan hamil. Ketika Si Boru Parema hendak bersalin, dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara. Tetapi di hutan tersebut Sariburaja kebetulan bertemu dengan dia.

Sariburaja datang bersama seekor harimau betina yang sebelumnya telah dipeliharanya menjadi "temannya" di hutan itu. Harimau betina itulah yang kemudian merawat serta memberi makan Si Boru Pareme di dalam hutan yang kemudian melahirkan seorang putra yang diberi nama Si Raja Lontung.