Saham

bukti kepemilikan nilai suatu perusahaan
Revisi sejak 21 April 2010 19.48 oleh 78christian (bicara | kontrib) (+paragraf)

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Saham memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama meningkatkan modal bisnis selain dengan menerbitkan obligasi.[1]. Penjualan saham dapat dilakukan melalui pasar utama (''primary market'') atau pasar sampingan (''secondary market'')[2]

Sejarah

Perusahaan pertama yang mengeluarkan saham diperkirakan adalah Stora Kopparberg pada abad 13.

Riwayat Saham

Jenis

Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock), saham preferen (preferred stock), saham harta (treasury stock), dan saham kelas ganda (dual class stock). Saham preferen biasanya disebut saham campuran karenan memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek. Struktur kelas ganda memiliki beberapa kelas saham (contohnya, Kelas A, Kelas B, Kelas C) masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri. Saham harta adalah saham yang telah dibeli balik dari masyarakat. Berikut adalah karakteristik dari saham biasa dan saham preferen:

Karakteristik

Saham Preferen Memiliki karakteristik:

  • Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
  • Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
  • dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
  • Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.

Saham Biasa Memiliki karakteristik:

  • Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris.
  • Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru.
  • Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja.

( ref blm )

Kategori -kategori Saham

Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi :[3]

  1. Blue chip stocks
  2. ''Income stocks''
  3. ''Growth stocks'',terdiri dari well-known dan lesser-known
  4. ''Speculative stocks''
  5. ''Counter cyclical stocks''

Aplikasi

Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secara over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:

  1. Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
  2. Mendapatkan deviden.

Penawaran Saham Perusahaan kepada Masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah listing dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan Right Issue.

Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt (ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Pada saat krisis moneter pada tahun 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai di bawah 400. Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam periode 2002-2006, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor.

Untuk bisa menilai apakah sebuah saham bernilai mahal atau murah, biasanya digunakan rasio perhitungan seperti Earning-per-Share (EPS), Price-to-Earning Ratio (PER), Price-to-Book Value (PBV) dan lain-lain. Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik valuasi terlebih dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham, agar risiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli (Jeremy J. Siegel, James P. O'Shaughnessy) menyarankan agar berinvestasi di dalam saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestadi di dalam saham.

Mekanisme pembelian

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Dalton M.John. How The Stock Market Works,3rd edition.United States of America:NYIF.2001
  2. ^ Brealey A.Richard,Stewart C.Myers, Alan J.Marcus. Fundamentals of Corporate Finance, 5th edition.McGraw-Hill.2007
  3. ^ Darmadji.Tjiptono, Hendy M.Fakhruddin.Indonesia:Salemba Empat.2001

Pranala luar