Christine Susanna Tjhin
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Christine Susanna Tjhin adalah salah satu peneliti di Departemen Politik dan Perubahan Sosial, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Indonesia. Dara keturunan Tionghoa kelahiran Jakarta ini mengambil gelar S1 di Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Tarumanagara tahun 1994 dan setahun setelah lulus di tahun 1999, mendapat beasiswa pemerintah Australia untuk mengambil gelar S2(Studi Asia) di Austratlian National University, Australia. Saat ini, ia sedang mengambil gelar S3(Diplomasi dan Politik Ekonomi Tiongkok) di Universitas Peking, Tiongkok. Penelitian utamanya di masa awal bekerja di CSIS adalah demokrasi dan masyarakat sipil, dan ia pun dikenal sebagai salah satu angkatan muda pakar politik Tionghoa.
Selain di bidang akademia, intelektual muda yang fasih berbahasa Inggris dan Mandarin ini pun dikenal aktif di kegiatan-kegiatan masyarakat sipil yang berhubungan dengan pluralisme, hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan. Profil
Wawancara
Wimar Witoelar, Perspektif.Net: "Kami sering mendengarkan pandangannya di forum umum dan tulisannya di berbagai media, terutama juga kehadirannya dalam forum riset. Tapi yang kami ingin sorot sekarang beberapa pandangannya mengenai topik pembawaan perilaku peran kaum turunan Tionghoa di Indonesia."
- » Anticorruption and prejudice trap, The Jakarta Post - December 17, 2009
- » Age of Chimerica?, The Jakarta Post - November 28, 2009
- » C(h)ina, Kompas - October 28, 2009
- » Chinese Indonesians' president?, The Jakarta Post - June 28, 2009
- » Spring sun over Sino-Japanese relations, The Jakarta Post - May 15, 2008
- » Indonesian relations with China: Playing it hard, soft or smart?, The Jakarta Post - April 2, 2007
- » Seeing red: `Imlek` and the politics of recognition, The Jakarta Post - February 2, 2006
- » Imlek, esensialisme, dan pengakuan, Kompas - January 28, 2006
- » Ending the cruelty of law, The Jakarta Post - June 30, 2005
» Tjhin, Christine Susanna 2004. ‘Ethnic Chinese & Indonesian democratic stage: A personal note’ In Budi dan Nalar: 70 Tahun Harry Tjan Silalahi : p. 625-624 Soesastro, Hadi, J. Kristiadi and Arief Priyadi (eds.) CSIS, Jakarta
» Tjhin, Christine Susanna and Tommi A. Legowo 2006. ‘Tinjauan Perkembangan Politik: Rekonstruksi Aceh, Poso dan Isu Politik Awal 2006’ Analisis CSIS 35(1) : p. 4-18 » Tjhin, Christine Susanna and T.A Legowo 2006. ‘Review of Economic Development: Aceh Reconstruction, Poso and Other Political Issues in Early 2006’ The Indonesian Quarterly 34(1) : p. 24-36
» Tjhin, Christine Susanna 2005. Menjalin demokrasi lokal dengan regional: Membangun Indonesia, membangun ASEAN. CSIS Working Paper » Tjhin, Christine Susanna 2005. Post tsunami reconstruction and peace building in Aceh: Political impacts and potential risks. CSIS Working Paper
»Pangestu, Mari, Haryo Aswicahyono, Puspa Delima Amri and Christine Susanna Tjhin 2004. Indonesia-China bilateral economic relations : past, present and future. Joint research program with Institute of Developing Economies, Japan »Tjhin, Christine Susanna, Taufik Basari, Asri Wahono and Cosmas Adi Utomo 2003. Human Rights and Democratisation in Indonesia. Paper presented at the Human Rights Correspondence School (HRCS) and Religious Groups for Human Rights (RGHR) of the Asian Human Rights Commission (AHRC) Human Rights Training Session 2003, Colombo, Sri Lanka, November 13-24.
Referensi dan pranala luar
- (Inggris) Profil sebagai peneliti dan buah pena yang sudah dihasilkannya dapat dilihat di website CSIS
- (Indonesia) Wawancara Wimar Witoelar dengan Christine dapat dilihat dalam Perspektif Baru
- (Inggris) Komentar A. Fatih Syuhud, peneliti bidang Studi Islam di New Delhi, India.
- (Inggris) Tulisan bersama tentang demokratisasi dan penilaian di Asia Tenggara.
- (Inggris) Wawancara Josh Kurlantzik dari Carnegie Endowment for Peace.
- (Inggris) Chinese Overseas Culture Abroad by Vincent Pollard, University of Hawaii.