Escherichia coli O157:H7
Artikel ini menggunakan terlalu banyak jargon dan membutuhkan penyederhanaan atau penjelasan lebih lanjut. Silakan lihat halaman pembicaraan, ganti jargon dengan istilah bahasa Indonesia yang lebih umum, atau jelaskan arti jargon. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik. |
Escherichia coli O157:H7 merupakan jenis E. coli yang patogen terhadap manusia dan banyak menyebarkan penyakit pada manusia.[1]
E. coli jenis ini menyebabkan gangguan saluran pencernaan seperti haemorrhagic colitis , bahkan beberapa dapat berakibat fatal karena disebabkan oleh haemolytic uraemic syndrome yang dapat menyebabkan diare dengan feses yang mengeluarkan darah (pendarahan yang dapat berakibat fatal, bahkan kematian khususnya pada anak-anak).[1] Penyakit ini disebakan oleh konsumsi daging maupun sayuran yang tidak masak yang merupakan habitat dari E. coli patogen ini.[1]
Serotipe E. coli O157:H7 berasal dari antigen somatiknya (O) dan antigen flagellarnya (H) yang mengkodekan toksin.[2] Toksin-toksin ini umum disebut verocytotoxin (karena efek toksiknya pada sel vero yang telah dikultur atau Shiga-like toxin (karena homologinya dengan sitotoksin yang dihasilkan oleh Shigella dysentriae).[2] Bakteri ini susunan kromosomnya sama seperti E. coli tipe liar, hanya saja berbeda pada plasmidnya yaitu mempunyai divergen yang lebih banyak.[2]
Perbedaan dengan E.coli lain
E.coli O157:H7 memiliki perbedaan siginifikan dengan E.coli lainnya.
Ketidakmampuan
Dalam hal ketidakmampuan E.coli O157:H7 tidak mampu menghasilkan enzim β-Glukuronidase dan ketidakmampuan untuk menggunakan sorbitol.[butuh rujukan] Hal ini berbeda dengan E.coli yang lain dimana memiliki kedua aktifitas tersebut.[butuh rujukan]
Kemampuan
- Reaksi biokimia: Selain itu, perbedaan yang signifikan juga dapat dilihat dari kemampuan seluruh E.coli O157:H7 dapat menggunakan rafinosa dan dulcitol sedangkan hanya sedikit dari E.coli lain yang dapat menggunakan rafinosa dan dulcitol.[3]
- Kondisi lingkungan: E.coli 0157:H7 juga memiliki ciri-ciri kondisi lingkungan yang berbeda dengan E.coli lainnya, dimana ia dapat bertahan hidup pada kondisi suhu yang rendah dan dalam kondisi asam. Hal ini tidak terjadi pada E.coli lain yang tidak dapat bertahan hidup pada kondisi suhu rendah dan dalam kondisi pH asam.[4]
Selain Escherichia coli O157:H7 yang termasuk bakteri E. coli enterohemorrhagic, terdapat beberapa jenis E. coli lain yang bersifat patogen yaitu jenis enteropathogenic E. coli (EPEC; serotype O111,O119, O127, dan O157), jenis enteroinvasive E. coli (EIEC; serotype O124, O143, dan O145), jenis enterotoxigenic E. coli (ETEC; serotype O6, O25, O128, dan O148), jenis enterohemorrhagic lain yaitu O26, 055, dan O111, dan jenis enteroaggregative E. coli (EAEC; O44, O86, O119, dan O125).[5]
Sejarah
E. coli galur ini pertama kali diisolasi tahun 1982 di Oregon dan Michigan karena beberapa orang setelah makan hamburger kemudian diare . E. coli O157:H7 diketahui asalnya dari E. coli O55:H7.[butuh rujukan]
Bakteriologi
E. coli ini sama seperti E. coli lainnya, yaitu bakteri gram-negatif dan berbentuk basilus.E. coli ini memiliki adhesin yang dikenal dengan intimin untuk pelekatan pada sel epitelial yang disandikan oleh gen eae.[butuh rujukan]
E. coli O157:H7 memiliki antigen flagela yaitu H yang memiliki struktur yang panjang. Antigen H ini memiliki spesifitas serologi yang ditentukan dari epitopnya. E. coli O157:H7 ini juga mempunyai antigen somatik yaitu antigen O.[butuh rujukan]
E. coli O157:H7 ini memiliki toksin yang disebut dengan shiga (vero) toksin. Toksin yang dihasilkan E. coli galur ini adalah toksin yang mirip dengan Shigella dysenteriae.[butuh rujukan] Shiga-like toxin E. coli (STEC) adalah patogen yang berada dalam pencernaan dan manusia yang terserang serotipe STEC ini, disebut juga dengan terserang enterohemorrhagic E. coli (EHEC). Faktor virulensinya ada 2, yaitu shiga toxin 1 dan shiga toxin 2 . Toksin shiga yang mirip dengan Shigella adalah shiga toxin 1.[butuh rujukan]
Penyakit
Penyakit yang biasa ditimbulkan oleh E. coli O157:H7 pada manusia adalah:
- Hemorrhagic colitis (HC) Penyakit HC memiliki gejala diare berdarah, kram perut, gagal ginjal, dan menyebabkan kematian mikroflora dalam usus.[butuh rujukan] Jika terserang E. coli ini, kemungkinan terkena penyakit HC adalah 38-61 persen.[butuh rujukan] Masa penyembuhannya antara 5-10 hari.[butuh rujukan]
- Hemolytic uremic syndrome (HUS): Penyakit HUS menyebabkan komplikasi, kerusakan sel darah merah, dan gagal ginjal, serta menyebabkan kematian 5-10 persen.[butuh rujukan]
- Thrombotic thrombocytopenic purpura: menyebabkan thrombocytopenia , anemia, demam, kerusakan pencernaan, dan kerusakan saraf.[butuh rujukan]
Patogen ini sudah dilaporkan menyebabkan 221 kasus hemolytic uremic syndrome dan gagal ginjal pada anak-anak dibawah 5 tahun pada tahun 2005.[butuh rujukan] E. coli O157:H7 sudah menyebabkan sedikitnya 60000 infeksi dan 50 korban meninggal di Amerika per tahunya.[butuh rujukan] Hal ini menjadikan E. coli O157:H7 mendapat perhatian khusus untuk dipelajari, seperti yang telah dilakukan oleh Food Safety and Inspection Service of the U.S. Department of Agriculture yang melakukan uji sampel sebanyak 6584 dengan 20 hasil positif. [butuh rujukan]
Rujukan
- ^ a b c Perna NT, Ill GP, Burland V, Mau B, Glasner JD, Rose DJ, Mayhew GF, Evans PS, Gregor J, Kirkpatrick HA. 2001. Genome sequence of enterohaemorrhagic Escherichia coli O157:H7. Nature 409 : 529-31.
- ^ a b c Boyce TG, Swerdlow DL, Griffin PM. 1995. Escherichia coli O157:H7 and the hemolytic-uremic syndrome. New Eng J Med 333(6) :364-8.
- ^ Ratnam S, March SB, Ahmed R, Bezanson GF, Kasatiya S. 1988. Characterization of Escherichia coli serotype 0157:H7. J Clinic Microbiol 26(10): 2006-12.
- ^ Petridis H, Kidder G, Ogram A. 2008. E. coli O157:H7 A Potential health concern. [terhubung berkala]. http://edis.ifas.ufl.edu/SS197. [24 Mei 2009].
- ^ Schubert S, Rakin A, Karch H, Carniel E, Heesemann J. 1998. Prevalence of the ‘high-pathogenicity island: of Yersinia species among Escherichia coli strains that are pathogenic to humans. Infec Immun 66(2) : 480-5.
Referensi
- Boerlin P, McEwen SA, Petzold FB, Wilson JB, Johnson RP, Gyles CL (1999). ". Associations between virulence factors of Shiga Toxin-Producing Escherichia coli and disease in humans". J Clin Microbiol. 37 (3): 497–503.
- Feng P, Sandlin RC, Park CH, Wilson RA, Nishibuchi M (1999). ". Identification of a rough strain of Escherichia coli O157:H7 that produces no detectable O157 antigen". J Clin Microbiol. 36 (8): 2339–41.
- Geue L, Selhorst T, Schnick C, Mintel B, Conraths FJ (2006). ". Analysis of the clonal relationship of Shiga Toxin-Producing Escherichia coli serogroup O165:H25 isolated from cattle". Appl Environ Microbiol. 72 (3): 2254–9.
- Ratiner YA, Salmenlinna S, Eklund M, Keskimaki M, Siitonen A (2003). ". Serology and genetics of the flagellar antigen of Escherichia coli O157:H7a,7c". J Clin Microbiol. 41 (3): 1033–40.
- Su C, Brandt LJ (1995). ". Escherichia coli O157: H7 infection in humans". Annals Internal Med. 123 (9): 698–707.
- Madigan MT, Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP (2009). Brock Biology of Microorganism 12thed. New York: Pearson. ISBN 0-321-53615-0. .