Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti
Sejarah Pada tahun 1955, sebuah Sekolah Alkitab dari Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Di Indonesia dibuka di Jalan Kasin Kulon 4 Malang, dengan nama Sekolah Alkitab Sidang Djemaat Allah. Sekolah Alkitab ini menjalankan program pendidikan berjangka tiga tahun. Angkatan pertamanya terdiri dari tujuh orang siswa.
Pada tahun 1961, beberapa siswa dari Jakarta Bible Institute (sebuah Sekolah Alkitab dari Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Di Indonesia yang bertempat di Jakarta) menggabungkan diri dengan Sekolah Alkitab yang ada di Malang ini, karena Jakarta Bible Institute tidak dilanjutkan lagi. Kemudian pada tahun 1962, Sekolah Alkitab ini dipindahkan ke kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Taman Siswa 75 Yogyakarta.
Pada tahun 1965, sebidang tanah seluas 3,8 ha di Jalan Raya Karanglo 94-103 Singosari, Malang, dibeli oleh Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Di Indonesia. Diatas tanah ini kemudian didirikan beberapa bangunan untuk sebuah kampus Sekolah Teologi. Oleh kemurahan Tuhan, pembangunan kampus yang sederhana ini akhirnya dapat dirampungkan pada awal tahun 1967. Sehingga pada bulan Agustus 1967, Sekolah Alkitab yang berada di kota Yogyakarta itu ditutup, dan dipindahkan ke lokasi kampus yang baru, yaitu di Jalan Raya Karanglo 94-103 Singosari, Malang.
Semenjak berlokasi di Karanglo, Malang, Sekolah ini telah menyandang beberapa nama, yaitu : Sekolah Teologi Sidang Djemaat Allah (1967-1975), Pusat Pendidikan Teologi Jawa (1975-1982), Seminari Alkitab Trinitas Indonesia (1982-1993), dan akhirnya Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti - disingkat : STT Sati (1993-sekarang).
Organisasi Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti didirikan dan dimiliki oleh Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Di Indonesia. Gereja ini adalah lanjutan dari Bethel Indies Zending yang diakui oleh yang berwajib pada tanggal 4 April 1941 dan kemudian namanya diubah menjadi The Assemblies of God in Indonesia yang disahkan oleh Departemen Kehakiman R.I. pada tanggal 10 Februari 1951 dengan badan hukum nomor Y.A.8/11/16 untuk jangka waktu tidak tentu. Gereja ini sudah didaftarkan ulang pada Departemen Agama R.I. dengan nama Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah di Indonesia dengan nomor Dd/F/DAK/019/68, tertanggal Jakarta, 18 Januari 1968, dan telah menjadi Lembaga Keagamaan yang bersifat Gereja pada tahun 1973 dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan, nomor: 8 tahun 1973 tertanggal 17 Juli 1973 dan terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan pada Departemen Dalam Negeri dengan Surat Keputusan, nomor: 202/DJS/1985 tahun 1985.
Falsafah
Falsafah Pendidikan Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti ialah mempersiapkan orang-orang yang terpanggil menjadi pelayan Injil untuk memberitakan Injil Tuhan Yesus Kristus dan mendirikan Sidang Jemaat-Nya berdasarkan Alkitab; menyediakan pendidikan teologis yang Alkitabiah sesuai dengan pengakuan iman Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Di Indonesia.
Pengakuan Iman
Kami percaya bahwa :
1. Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan dan tanpa salah; satu-satunya kaidah yang mutlak dan berwewenang bagi iman dan perilaku manusia. 2. Allah adalah Esa, hadir secara kekal dalam tiga oknum: Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus. 3. Tuhan Yesus Kristus: * ilahi adanya. * lahir dari seorang anak dara. * hidup tanpa dosa. * melakukan mujizat-mujizat. * menebus manusia yang berdosa melalui kematian-Nya. * bangkit secara badani. * naik ke surga dan dimuliakan di sebelah kanan Allah Bapa. * akan datang kembali ke bumi dalam kuasa dan kemuliaan untuk memerintah dalam Kerajaan Seribu Tahun. 4. Oleh pelanggaran satu orang (Adam) dosa telah masuk ke dalam dunia, dan maut oleh sebab dosa; demikianlah maut telah menimpa semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. 5. Keampunan dan penyucian dari dosa hanyalah melalui pertobatan dan iman kepada kuasa penyucian darah Kristus. 6. Pembaharuan (lahir baru) yang dikerjakan oleh Roh Kudus mutlak perlu bagi keselamatan seseorang. 7. Karya penebusan Kristus diatas salib menyediakan kesembuhan bagi tubuh manusia melalui doa dan iman. 8. Pengudusan dikerjakan oleh Roh Kudus yang mendiami orang percaya. 9. Baptisan Roh Kudus menurut Kisah Para Rasul 2:4 dikaruniakan kepada orang beriman yang memohon kepada Allah. 10. Pengangkatan Gereja pada waktu kedatangan Kristus di awan-awan merupakan pengharapan yang bahagia bagi orang-orang percaya. 11. Kebangkitan tubuh bagi orang-orang percaya maupun yang tidak percaya; yang pertama untuk menerima hidup yang kekal dan yang kedua untuk menerima hukuman yang kekal.
Akreditasi Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti adalah anggota dari Persekutuan Antar Sekolah Teologi Injili (PASTI) di Indonesia dan Asia Pacific Theological Assosiation (APTA). Program Sarjana Teologi S-1 Jurusan Teologi/ Pastoral yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti telah terdaftar pada Departemen Agama Republik Indonesia, cq. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan. Sekolah ini juga telah diakreditasi oleh APTA dengan akreditasi penuh, berlaku mulai tahun 1998 hingga 2008.