Vlad Ţepeş

pemimpin Wallachia abad ke-15
Revisi sejak 27 April 2010 14.58 oleh 01Raina (bicara | kontrib) (revisi rujukan)

Vlad III, Pangeran Wallachia (c. 1431 – Desember 1476), dikenal sebagai Vlad Ţepeş diucapkan [ˈvlad ˈt͡sepeʃ]) atau Drakula, adalah pangeran Wallachia yang berkuasa pada tahun 1448, lalu pada 1456 hingga 1462 dan pada tahun 1476.[1]

Vlad III Drakula
Pangeran Wallachia
Potret Vlad III
Berkuasa1448; 1456–1462; 1476
AyahVlad II Dracul
IbuPutri Cneajna dari Moldavia

Dalam sejarah, Vlad terkenal akan perlawanannya terhadap ekspansi Kesultanan Utsmaniyah[2] dan hukuman kejam yang ia berlakukan pada musuh-musuhnya.[3][4]

Vlad III terkenal karena menginspirasi nama karakter vampir pada novel Bram Stoker tahun 1897, Drakula.[5][4][6]

Masa muda

Vlad dilahirkan pada bulan November atau Desember 1431 di benteng Schäßburg, Transilvania, Kerajaan Hongaria di Rumania sekarang.[1][6] Ayahnya, Vlad II adalah gubernur militer di Transylvania.[1][4] Ia diangkat oleh Raja Honggaria, Sigismund dan dijadikan anggota dari orde naga (dalam bahasa Rumania Dracul berarti Naga).[1][6] Vlad III yang mewarisi gelar ayahnya otomatis disebut Draculea atau Anak Naga.[1][4] Dalam bahasa Inggris, Draculea menjadi Dracula.[1][6] Sedangkan ibunya adalah seorang putri dari Moldavia.[1]

Dua tahun setelah kelahiran Dracula, pasukan Turki telah berhasil menyebrangi Sungai Danube dan siap menyerang daerah kekuasaan Raja Sigismund.[1][6] Raja pun memerintahkan Vladd II untuk maju berperang.[1][4][6] Dengan kesabaran Vlad II akhirnya dapat merebut takhta Wallachia.[1][4][6] Ia hanya memerintah selama tujuh tahun sebelum akhirnya Turki Utsmaniyah datang menyerang.[1][4] [6]Vlad II sadar ia tidak akan menang lalu menetralkan diri menghadari utusan Turki Utsmaniyah].[1][4] Hal ini membuat Raja Sigismund marah.[1][4][6] Ia mengusir Vladd II dan mengantikannya dengan Janos Hunyadi.[1][4][6]

Setahun kemudian Vlad II kembali ke Wallachia dan merebut takthanya dengan bantuan Turki Utsmaniyah].[1][4][6] Sebagai jaminan kesetiaannya ia mengirim dua puteranya, Dracula dan Randu ke Turki.[1][4] Saat itu Dracula muda berusia 11 tahun.[1]

Sebagai Tawanan di Turki

Dracula sendiri menganut agama Katolik sesuai agama orang tuanya.[1] Berbeda dengan saudaranya, Randu akhirnya memeluk agama Islam sewaktu di Turki.[1][4] Dracula sendiri demi politik agar tidak didiskriminasi memeluk Islam selama berada di Turki.[1] Disana ia banyak sekali mempelajari teknik-teknik perang dari pasukan Turki Utsmaniyah].[1][4]

Konon bibit kejam ia dapatkan dari Wallachia.[1] Kekejaman di kota itu adalah pemandangan sehari-hari.[1] Ia membawa kekejaman itu dan memumpuk dendam sewaktu di Turki dan menunggu saatnya membalas dendam.[1] Ia pun suka membunuh binatang kecil tak berdaya jika tidak dapat melampiaskan kekejamannya.[1]

Kembali ke Wallachia

Dracula dibebaskan pada tahun 1448 M oleh Turki Utsmaniyah].[1][4] Alasannya adalah karena ayahnya, Vlad II dan pamannya Mircea telah wafat.[1] Pada umur 17 tahun, ia ditugaskan untuk merebut kembali Wallachia dari Kerajaan Hungaria.[1][6] Ia berhasil walau satu bulan kemudian kembali kalah dari Janos Hunyadi.[1][4][6] Janos Hunyadi kemudian menempatkan bawahannya Vladislav II di takhta Wallachia.[1][4][6] Selama tiga tahun Dracula diasingkan ke Moldavia.[1][4][6] Pada tahun ketiga Pangeran Bigdan Moldavia terbunuh dan memaksa Dracula untuk melarikan diri.[1][4]

Sementara itu di Wallachia, Vladislav II pun mengkhianati Janos Hunyadi dan bergabung dengan Turki Utsmaniyah].[1] Hal ini membuka jalan Dracula untuk mendekati Janos Hunyadi.[1] Janos Hunyadi pun mempercayai Dracula dengan alsan bahwa anak itu memikili pengetahuan yang banyak tentang Turki Utsmaniyah].[1][4] Keduanya ternyata memiliki banyak kesamaan karena ternyata keduanya adalah tipe pemimpin Machiavelli yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan.[1][4]

Janos Hunyadi akhirnya menempatkan Dracula di benteng Sibiu di barat daya Transilvania.[1] Saat itu terjadilah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmaniyah], tanda kekalahan kerajaan-kerajaan Katolik dalam Perang Salib.[1][6] Pada tahun kematian Janos Hunyadi, Dracula berhasil menggempur Vladislav II di Wallachia dan berhasil merebut takhta Wallachia yang ia rasa sebagai haknya.[4]

Masa pemerintahan

Hal pertama yang Dracula lakukan sebagai penguasa adalah melakukan reformasi dengan cara menyula (impale).[7] Sula sendiri adalah metode pembunuhan dengan dengan cara menusukkan tiang pancang sebesar lengan orang dewasa ke bagian dubur korbannya dan mendirikan pancang tersebut.[7][6] Orang-orang pertama yang menjadi korbannya adalah para bangsawan di Wallachia.[7][4] Sebelum kedatangan Dracula, para bangsawan itu adalah penguasa Wallachia.[7][4] Penguasa takhta Wallachia hanyalah boneka belaka.[7] Setelah pembunuhan para bangsawan serta keluarganya, Dracula membagikan tanah-tanah bangsawan kepada petani kecil yang setia padanya.[7] Para bangsawan yang selamat segera melarikan diri atau bungkam setelah kejadian itu.[7] Ia kemudian dikenal dengan nama Vlad Ţepeş atau Vlad Sang Penyula.[4]

Semenjak itu ia memperketat semua peraturan di Wallachia untuk menjamin pemerintahannya.[7][4] Ia memberlakukan hukuman berat bagi pelaku kejahatan, ini tentunya membuat Wallachia menjadi daerah yang aman karena orang-orang takut akan hukuman-hukuman berat tesebut.[7][4]

Benteng Poenari

Dracula memusatkan semua pemerintahannya di Benteng Poenari.[7] Benteng ini dibangun dari keringat para pangeran dan keluarganya yang ditawan pada hari Paskah.[7] Hari itu semua dipaksa untuk mengerjakan pekerjaan kasar membangun kastil setelah diberi jamuan besar-besaran.[1] Beberapa pangeran yang melawan ditangkap dan disula di tempat.[7]

Benteng ini akhirnya dikepung oleh Randu yang menyerang atas perintah Sultan Mehmed II.[7][6] Randu adalah panglima perang sekaligus anggota dari kesatuan Yanisari, orde yang dibentuk untuk menandingi Orde Naga (Dracul).[7][4]

Malam sebelum penyerangan, seorang hamba Dracula yang dikirim bersamanya ke Turki dan saat itu melayani Randu, memanahkan pesan agar tuannya kabur.[7] Istri Dracula yang menerimanya.[7] Istrinya segera memberitahu agar Dracula segera melarikan diri.[7] Dracula menolak dan bersikeras bertahan.[7] Istrinya tidak mau menjadi tahanan perang maka ia melompat dari kamar tidurnya dan jatuh di anak Sungai Arges.[7] Sekarang sungai itu diberi nama Sungai Permaisuri (Răul Doamnei).[7] Ternyata diketahui setelahnya bahwa saat istrinya melompat bunuh diri, Dracula justru melarikan diri lewat lorong rahasia.[7]

Masa Pengasingan

Dari benteng Poenari, Dracula melarikan diri ke arah barat menuju daerah Brasov.[8] Ia segera menemui raja Hunggaria yang baru yaitu Matthias Corvinus.[8][6] Sesampainya disana ia bukannya dijamu malahan dijadikan tawanan.[8] Ia ditempatkan sebagai tahanan di Istana Visegard. [8] Disini kebiasaannya menyiksa binatang kecil kembali kambuh.[8] Penjaga Istana Visegard enggan bertemu jika tidak mempunyai keperluan.[8]

Untuk memuaskan keluarga kerajaan Dracula masuk agama Katolik.[8][6] Ia pun dipindahkan ke vila di areal kerajaan.[8] Disana ia bertemu Ilona Szilagy, seorang perempuan kemenakan Raja Matthias.[8][4][6] Setelah resmi menikah ia mengabdi pada Raja Matthias selama 13.[8][4][6] Pada bulan Juli 1375 M ia kembali menyerang Wallachia dengan bantuan Pangeran Stephen Bathory dari Transilvania dan Pangeran Stephen The Great dari Moldavia, memasuki masa pemerintahan kedua.[8] Saat itu pula Randu, saudaranya telah meninggal karena terkena penyakit [[syphilis].[6] Pemerintahan di Wallachia dipegang oleh Basarab, seorang anggota dinasti Danesti.[6]

Masa pemerintahan kedua

Masa pemerintahan kedua ini hanya berlangsung satu tahun karena setelah berhasil Stephen meninggalkan Dracula, mengurangi banyak dari total pasukan yang menggempur Wallachia.[8][6] Ia banyak menghabiskan waktunya di Gereja Snagov.[8] Sehari-hari ia hanya mengikuti misa dan berbincang dengan kepala biara.[8] Ia pun sempat bertanya apakah dosanya dapat diampuni.[8] Ia pun berpesan agar dikuburkan di gereja itu.[1] Kali ini kekejamannya hampir hilang sama sekali.[8] Ia hanya merenung dan memikirkan segala yang telah ia lakukan.[8]

Kematian

Di saat kekuasaan Dracula mulai memudar, Perang Salib justru sedang berkobar.[9] Sultan Mehmed II memimpin pasukan Turki Utsmaniyah menggempur Eropa Barat.[9] Dracula ditugaskan untuk menyambut pasukan musuh.[9] Kali ini Dracula meninggalkan Wallachia dengan menitipkan anak dan istrinya di Transilvania.[9] Kepergiannya tidak mendapat dukungan rakyat.[1] Rakyat seolah tak peduli ada peperangan di luar sana.[9]

Ia pun memimpin pasukan yang terhitung kecil ke Danau Snagov yang akhirnya berhadapan dengan musuh.[9] Pada bulan Desember tahun 1476 akhirnya ia meninggal dunia dalam perang itu.[9][4][6]

Legenda Kematian Dracula

Dracula punya banyak musuh.[9] Itulah yang mendasari sebuah legenda bahwa ia dibunuh oleh prajuritnya sendiri.[9] Konon diantara prajurit-prajuritnya tedapat pembunuh bayaran dari lawan-lawan Dracula.[9][6] Musuhnya pun mencari celah agar dapat membunuh Dracula di saat lengah.[9]

Versi lain mengatakan bahwa ia dibunuh seorang prajurit Turki Utsmaniyah yang menyamar sebagai pelayan.[9] Sultan Mehmed II telah membentuk unit khusus bernama Yanisari yang tujuan utamanya adalah membunuh Dracula.[9] Pada saat menjelang kematiannya, salah seorang Yanisari berhasil menyusup dan membunuh Dracula di saat sedang istirahat.[9]

Ia pun konon meninggal terbunuh oleh prajuritnya sendiri karena berpakaian seperti prajurit Turki Utsmaniyah.[9] Padahal Dracula menyamar untuk memasuki pertahanan musuh.[9]

Bagaimanapun terbunuhnya Dracula, semua mengarah pada satu akhir.[9] Kepalanya dipenggal dan dibawa ke Kontantinopel sebagai bukti.[9][6] Mayat Dracula akhirnya ditemukan di tepian Danau Snagov oleh biarawan Snagov.[9] Mereka membawanya ke Gereja Snagov sesuai permintaannya.[9][6]

Sang Vampir =

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq Cneajna, Hyphatia.(2010). Dracula: Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib Hal.35-36, 41-47. Yogyakarta: Navila Idea
  2. ^ Count Dracula's Legend
  3. ^ Vlad III (ruler of Walachia)
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae (Inggris)Karg, Barb and Others.(2009). The Everything Vampire Book Hal.50-62. Avon: F+W Media
  5. ^ Encyclopedia Britannica
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac (Inggris)Porter, Ray. THE HISTORICAL DRACULA: VLAD III TEPES, 1431-1476. Georgetown University IBM VM Mainframe (30 April 1992)
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Cneajna, Hyphatia.(2010). Dracula: Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib Hal.53-57, 60. Yogyakarta: Navila Idea
  8. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Cneajna, Hyphatia.(2010). Dracula: Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib Hal.69-74. Yogyakarta: Navila Idea
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Cneajna, Hyphatia.(2010). Dracula: Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib Hal.147-156. Yogyakarta: Navila Idea

Pranala luar

Templat:Link FA