Kepunahan massal

Revisi sejak 30 April 2010 13.30 oleh SieBot (bicara | kontrib) (bot Menambah: eu:Iraungipen masibo)

Kepunahan massal adalah peristiwa menurunnya keanekaragaman dan keberlimpahan kehidupan makroskopis secara tajam. Hal ini terjadi ketika laju kepunahan meningkat berbanding dengan laju spesiasi. Karena mayoritas keanekaragaman dan biomassa bumi ada pada organisme mikroba, namun sulit diukur, kepunahan massal hanyalah merujuk pada pemantauan yang mudah terpantau dan tidak memiliki efek terhadap keanekagaraman dan kelimpahan kehidupan keseluruhan bumi.

Intensitas kepunahan yang tampak, yakni fraksi genus yang mengalami kepunahan pada waktu tertentu, sebagaimana yang direkonstruksi dari catatan fosil. (Grafik tidak melibatkan kepunahan Holosen)

Lebih dari 97% spesies yang pernah hidup telah punah, namun kepunahan terjadi dengan laju yang berbeda-beda. Berdasarkan catatan fosil, laju latar kepunahan di Bumi adalah sekitar dua sampai lima famili avertebrata dan vertebrata laut setiap juta tahun. Fosil organisme laut sering digunakan untuk mengukur laju kepunahan karena catatannya yang lebih unggul dan mempunyai jangkauan stratigrafi yang lebih besar daripada organisme darat

Sejak bermulanya kehidupan di Bumi, telah terjadi beberapa kejadian kepunahan massal yang melebihi laju kepunahan latar. Peristiwa kepunahan yang terbaru, peristiwa kepunahan Kapur-Tersier, terjadi 65 juta tahun yang lalu Peristiwa ini menarik perhatian karena peristiwa ini menandakan kepunahan hampir semua spesies dinosaurus, yang pada periode tersebut merupakan hewan yang paling dominan. Pada 540 juta tahun terakhir, telah terdapat 5 peristiwa kepunahan besar yang memunahkan lebih dari 50% spesies.

Perkiraan jumlah kepunahan massal pada 540 juta tahun terakhir ini berkisar antara lima sampai dengan dua puluh. Perbedaan ini berakar dari perbedaan batasan-batasan yang digunakan untuk merujuk pada suatu kejadian kepunahan sebagai "besar" atau "utama" dan perbedaan pada data yang digunakan untuk mengukur keanekaragaman.