Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia[1]. Sebagian besar pupuk organik berbentuk padat seperti pupuk kandang dan pupuk kompos[1].


Jenis Pupuk Organik

Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Pada umumnya, kotoran hewan mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan tanaman. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.

Jenis Pupuk Kandang

Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu :

  1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan ecara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
  2. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.


Manfaat Pupuk Kandang

  1. Menyediakan unsur hara makro dan mikro.
  2. Mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk [[pupuk anorganik].]
  3. Puppk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia optomal.


Penggunaan Pupuk Kandang

Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri - ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat dierap oleh tanaman.


Karakteristik Umum Pupuk Organik

Karakteristik umum yang dimiliki pupuk organik adalah[2] :

  • Kandungan unsur hara rendah

Pada umumnya, kandungan unsur hara pupuk organik rendah tetapi bervariasi tergantung pada jenis bahan dasarnya. Kandungan unsur hara yang rendah menyebabkan biaya setiap unit unur hara yang digunakan lebih mahal.

  • Ketersediaan unsur hara lambat

Unsur hara yang berasal dari bahan organik diperlukan untuk kegiatan mikroba tanah yang akan dialihkan dari bentuk ikatan kompleks organik menjadi bentuk senyawa organik dan anorganik yang dapat dierap olrh tanaman.

  • Menyediakan unsur hara dalam jumlah terbatas

Penyediaan unsur hara yang berasal dari pupuk organik biaanya terbatas dan tidak cukup dalam menyediakan unsur hara dalam tanaman.



Referensi

  1. ^ a b Pertanian organik: menuju pertanian alternatif dan berkelanjutan. Penulis Rachman Sutanto. Penerbit Kanisius, 2002. ISBN 979210187X, 9789792101874
  2. ^ Penerapan pertanian organik: pemasyarakatan dan pengembangannya. Penulis Rachman Sutanto. Penerbit Kanisius, 2002. ISBN 9792101861, 9789792101867