Kerajaan Amanatun
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
KINGS OF AMANATUN / WEST TIMOR INDONESIA.
Adapun kutipan dari enam Raja terakhir yang pernah memerintah / berkuasa di kerajaan Amanatun / Onam. Adapun nama ke enam Raja Amanatun tersebut secara berurutan adalah sebagai berikut : ...................... 14. RAJA BNAO BANUNAEK V atau RAJA BNAO NUNKOLO
15. RAJA KUSAT MUTI ATAU RAJA MUTI BANUNAEK I ± 1833,
16. RAJA LOIT BANUNAEK± 1899,
17. RAJA MUTI BANUNAEK II ... - 1915 ( diasingkan ke Ende Flores 1915 oleh Kolonial Belanda karena Raja Muti II tidak mau takluk kepada Belanda. Raja Muti Banunaek II mangkat di Ende Flores ± September / Oktober 1920 ). Makamnya " tidak diketahui".
18. RAJA ABRAHAM ZACHARIAS BANUNAEK ATAU RAJA KOLO BANUNAEK 1920 - 1946, mangkat 1964. Makam / Son Nain : di Nunkolo.
19. RAJA LODOWEYK LOURENS DON LOUIS BANUNAEK ATAU RAJA LAKA BANUNAEK 1946-1965, mangkat 1990 di Niki-niki.Makam /Son Nain : di Oinlasi.
Kerajaan Amanatun / Onam terletak di pulau Timor bagian Barat - Indonesia dan merupakan kerajaan tua. Kemudian di era kemerdekaan kerajaan Amanatun bersama kerajaan Molo ( Oenam) dan kerajaan Amanuban ( Banam ) membentuk kabupaten Timor Tengah Selatan ( Zuid Midden Timor ) dengan ibu kota SoE - propinsi Nusa Tenggara Timur - Indonesia.Kota SoE ditetapkan menjadi ibukota Zuid Midden Timor ( Timor Tengah Selatan) pada tahun 1920 atas kesepakatan bersama dari ketiga Raja yakni Raja Lay Akun Oematan sebagai Raja Molo pada saat itu,Raja Pae Nope sebagai Raja Amanuban pada waktu itu dan Raja Kolo Banunaek sebagai Raja Amanatun pada saat itu.
Nama Kota SoE sendiri sudah mulai dikenal pada tahun ± 1905/1906 oleh pemerintah Hindia Belanda.Pada masa Pemerintahan Belanda maka Kerajaan Amanuban dan Kerajaan Amanatun pernah berkantor bersama di Niki-niki, hal ini disebabkan karena belum adanya jalan ke wilayah Amanatun dan Belanda takut kesana.
Jauh sebelum datangnya bangsa portugis dan Belanda di Indonesia maka kerajaan Amanatun sudah ada dan mempunyai pemerintahan sendiri yang asli.
Tercatat dalam arsip kuno Portugal summaria relacam do Que Obrerao os relegiozas dan ordem dos pregadores bahwa pada tahun 1641 ketika bangsa Portugis dan bala tentaranya dari Larantuka / Flores tiba di kerajaan Amanatun / Tun Am maka seorang padre bernama Frey Lucas da Cruz berhasil membaptiskan ( mengkristenkan) seorang Raja Amanatun / Usif dengan ibunya di Amanatun. Pada waktu itu bala tentara portugal dipimpin oleh Francisco Fernandes.
Disebut kerajaan Amanatun kerena Rajanya yakni BANUNAEK yang bernama (lengkap Raja TNAI PAH BANUNAEK )badanya emas dan semua alat-alatnya juga terbuat dari emas. Amanatun terdiri dari dua suku kata yaitu Ama dan Mnatu. Ama berarti Bapak dan Mnatu berarti Emas. jadi Amanatun berarti Bapak Emas........... Adapun tuturan adat mengenainya adalah Liurai - Sonbai - Banunaek - Uis Neno......... Ibu kota kerajaan Amantun di Nunkolo. Nunkolo menjadi ibukota kerajaan Amanatun ketika Raja TSU PAH Banunaek menjadi Raja Amanatun............Kerajaan Amanatun / Onam mempunyai empat orang Fettor yaitu Fettor Noebana, Fettor Noebone,Fettor Noemanumuti(Put'ain) dan fettor Noebokong ( Anas). Dibawah fettor - fettor ini ada temukung - temukung besar dan temukung kecil yang diangkat oleh Raja.Setiap temukung memimpin kelompok-kelompok masyarakat / rakyat ( to aana ). Suku yang paling besar didalam kerajaan Amanatun adalah suku Missa.
Atas kehendak dari Raja Lodowek Lourens Don Louis Banunaek ( Raja Laka Banunaek) maka Oinlasi kemudian pada tahun 1951 dipilih dan ditetapkan menjadi ibukota / pusat pemerintahan swapraja Amanatun karena pertimbangan aksesibilitas dengan Kota SoE. Permaisuri ( Kato) dari Raja Lodoweyk Loures Don Louis Banunaek bernama Kato Fransina Afliana Banunaek - Nope ( Funan Nope ) anak pertama dari Raja Amanuban Raja Johan Paulus Nope, dan Raja L.L.D.L.Banunaek ini mempunyai seorang putra tunggal bernama Raja Muda Don Yesriel Yohan Kusa Banunaek ( Kusa Banunaek).Makam / Son Nain dari Raja Lodoweyk Lourens Don Louis Banunaek dan permaisurinya di Oinlasi Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia............