Dubu

variasi makanan khas Korea

Dubu atau tahu Korea (豆腐, 두부) adalah jenis tahu yang diproduksi di Korea. Dubu yang sejarahnya diperkenalkan dari Cina telah menjadi bagian kuliner masyarakat Korea.[1] Orang Korea memanfaatkan Dubu untuk membuat berbagai jenis masakan.[butuh rujukan]

Masakan sundubu jjigae.

Sejarah

Referensi awal mengenai dubu dapat ditemukan dalam Catatan Mogeun (Mogeunjip) yang ditulis oleh Yi Saek (bernama pena Mogeun, 1328-1396) pada zaman Dinasti Goryeo (938-1392). [2] Dalam satu puisinya, Yi Saek menuliskan tentang kelezatan dubu yang baru saja dibuat.[2]

Referensi lain menuliskan tentang cara memasak dubu dalam Yangchonjip oleh Gwon Geun serta Heo Gyun (1569-1618), seorang sastrawan Dinasti Joseon yang menuliskan dalam Domundaejak tentang kelembutan rasa dubu yang dijual pedagang di luar Gerbang Changui.[2] Sebuah catatan di Sejongsillok (Catatan Pemerintahan Raja Sejong) menyebutkan bahwa seorang Kaisar Ming memuji bahwa wanita Korea sangat terampil memasak masakan yang mewah dan juga menganggap tahu Korea sangat lezat.[2]

Catatan sejarah menunjukkan bahwa teknik membuat tahu diperkenalkan dari daratan Cina ke Korea pada zaman Dinasti Goryeo di abad ke-10 dan 12 dan dari Korea kemudian diperkenalkan ke Jepang.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah atau memiliki nama yang salah.[1] Sejak lama orang Korea telah mengembangkan keterampilan memproses kedelai dalam beragam cara.[2] Selain dubu, mereka juga memproduksi bermacam-macam jenis masakan dari kedelai yang difermentasikan seperti ganjang (kecap asin) dan doenjang (pasta kacang kedelai).[2] Karakteristik tahu Korea adalah teksturnya yang tidak terasa keras atau lembut, di antara tahu Cina atau Jepang.[1] Orang Jepang memperkenalkan lebih banyak lagi jenis tahu ke Korea semasa Penjajahan Jepang atas Korea (1910-1945).[1]

Masakan dengan Dubu

 
Dubu Kimchi
  • Tahu sutera (sundubu): adalah tahu lembut yang tidak diproses layaknya tahu biasa.[3] Sundubu yang paling terkenal adalah sundubu dari Desa Chodang yang dinamakan Chodang Dubu , diproses dengan menggunakan air laut sehingga menghasilkan rasa yang unik.[4] Orang Korea senang menyantap sundubu hanya dengan saus kecap dan bumbu-bumbu pedas sambil minum makgeolli.[4]
  • Dubu jorim, tahu goreng yang disajikan dengan saus jorim yang terbuat dari campuran bumbu-bumbu.[6]

Chodang Dubu

Salah satu tempat pembuatan tahu tradisional di Korea yang paling terkenal adalah Desa Chodang di Provinsi Gangwon.[4] Di Chodang, orang menyuling air laut setiap pagi untuk mengukus tahu.[4] Sari tahu dituangkan kedalam cetakan persegi dan belum jadi dinamakan sundubu atau tahu yang belum terbentuk.[4]

Referensi

  1. ^ a b c d (Inggris)HISTORY OF TOFU IN SOUTH AND SOUTHEAST ASIA, soyinfocenter. Diakses pada 1 Mei 2010.
  2. ^ a b c d e f g h Chun Hui-jung (2006). "Dubu-Jeongol ― Traditional Dish of Dubu (Tofu) and Vegetables" (PDF). Koreana. 1 (dalam bahasa Inggris). 20: 77–79. Diakses tanggal 26 April 2010. 
  3. ^ (Inggris)Donghae Sundubu, visitkorea. Diakses pada 1 Mei 2010.
  4. ^ a b c d e Kim Joo-young (1997). "Ch'odang Village in Kangnung" (PDF). Koreana (dalam bahasa Inggris). 11 (2). Diakses tanggal 1 Mei 2010. 
  5. ^ (Inggris)Dubu Kimchi, mykoreankitchen. Diakses pada 12 Mei 2010.
  6. ^ (Inggris)Dubu Jorim,mykoreandiet. Diakses pada 26 April 2010.
  7. ^ (Inggris)Spicy Korean Soft Tofu Stew (Soondubuchigae), koreanfood. Diakses pada 1 Mei 2010.

Pranala luar