Anemon laut
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Mei 2010. |
Anemon laut | |
---|---|
Anemon laut | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Subkelas: | |
Ordo: | Actiniaria
|
Suborders | |
Diversitas | |
46 families |
Anemon laut adalah hewan dari kelas Anthozoa yang sekilas terlihat seperti tumbuhan, tapi jika diamati lebih jauh, anemon laut merupakan jenis hewan.[1]Beberapa anemon laut dapat bergerak seperti siput, bergerak secara perlahan dengan cara menempel. [2].Sebagian besar anemon laut memiliki sel penyengat yang berguna untuk melindungi dirinya dari predator[3].
Morfologi
Bentuk tubuh anemon seperti bunga,sehingga juga disebut mawar laut.[4] Lipatan yang bundar diantara badan dan keping mulut membagi binatang ini kedalam kapitulum di bagian atas dan scapus bagian bawah. Di antara lengkungan seperti leher (collar) dan dasar dari kapitulum terdapat "fossa".[5] Keping mulut bentuknya datar, melingkar, kadang-kadang mengkerut, dan dilengkapi dengan tentakel kecuali pada jenis Limnactinia, keping mulut tidak dilengkapi dengan tentakel. [6]
Habitat
Pada umumnya anemon banyak dijumpai pada daerah terumbu karang yang dangkal dan jarang dijumpai mpada daerah terumbu karang yang persentase tutupan karang batunya tinggi.[7].
Referensi
- ^ Carson, R.1974. The edge of the Sea: Dangerous Sea Creatures.Time life Television USA.
- ^ http://www.greenfinsindonesia.org/smf/index.php?topic=251.0;wap2
- ^ http://www.greenfinsindonesia.org/smf/index.php?topic=251.0;wap2
- ^ HICKMAN, C.P. 1967. Biology of the in-vertebrata C.V. Mosby Company/
- ^ Nurachmad Hadi dan Sumadiyo, Anemon Laut , Manfaat dan Bahayanya. Oseana, Volume XVII, Nomor 4 : 167 – 175.
- ^ Nurachmad Hadi dan Sumadiyo, Anemon Laut , Manfaat dan Bahayanya. Oseana, Volume XVII, Nomor 4 : 167 – 175.
- ^ CARLGREN, 0. 1956. Actiniaria from depth exceeding 6000 m In. Scientific Result of The Danish Deep Sea Expedition Round the World 1950