Yangge
Yangge (Hanzi: 秧歌) adalah salah satu dari sekian banyak tarian tradisional Cina yang ditarikan oleh pemuda-pemudi di utara Cina.[1] Dalam bahasa Indonesia Yang (秧) berarti semai, padi, tangkai muda, benih dan ge (歌) berarti lagu.[2] Tarian meriah ini ditarikan untuk menyambut musim semi tepatnya pada hari pertama dan kelima belas Imlek.[1]
Tarian ini menggunakan sapu tangan atau kipas untuk para wanita dan genderang untuk para pria tapi variasi peralatan seperti gabungan kipas dan selendang panjang atau peralatan lainnya.[1][3] Untuk tarian ini semua penari biasanya menggunakan pakaian berwarna merah, hijau atau warna cerah lainnya.[3] Ditarikan dengan perasaan gembira dan bersemangat, seperti karakter dari orang Shaanxi, daerah asal Yangge.
Sejarah
Tarian ini berasal dari dinasti Song.[3][4] Pada awalnya ditarikan untuk pemujaan dewa atau mengusir roh jahat.[1]
Pada zaman itu pada hari Imlek penari Yangge akan mendatangi rumah-rumah mengucapkan selamat tahun baru dan menarikan Yangge di halaman-halaman rumah, membuat suasana desa meriah oleh karena bunyi-bunyian lagunya.[1] Penari Yangge pun dapat ditemani oleh Barongsai dalam kunjungannya itu
Pada akhir tahun 1940-an Yangge digunakan oleh Partai Komunis Cina untuk menggalang semangat rakyat.[5][6]
Tarian ini masih ditarikan sekarang.[3][7] Kecuali untuk pertunjukkan-pertunjukkan, Yangge kebanyakan ditarikan oleh manula untuk tetap sehat di taman-taman lokal.[7]
Tarian
Yangge adalah tarian dari daerah Cina bagian utara.[4] Selain di kota asalnya, tarian ini banyak ditarikan di daerah Beijing dan sekitarnya.[4]
Yangge adalah tarian gabungan antara nyanyian dan tarian.[3] Teknik untuk menari Yangge sebenarnya sangat mudah.[4] Dengan hanya tiga langkah cepat ke depan dan satu ke belakang mengikuti irama, seseorang sudah dapat menarikan tarian meriah ini.[4] Dahulu tarian ini ditarikan oleh pria dan wanita menggunakan peralatan seperti pacul dan celurit.[4] Seiring dengan adanya revolusi dari Partai Komunis Cina, mereka kerap mengganti peralatan dengan senjata perang. Pada akhirnya kebiasaan penggunaan peralatan pun berganti menjadi kipas, kipas panjang, sapu tangan, genderang atau alat lainnya.[4]
Yangge pun ada beberapa jenis.[3] Salah satunya adalah Caimenzi Yangge, dimana penari terbagi menjadi dua kubu masing-masing diketuai seorang penari yang memakai payung.[3] Kedua kubu itu terbagi menjadi tim penjamu dan tamu yang pada saat bertemu di tengah-tengah akan saling bertanya jawab.[3] Jika tim tamu benar maka tim penjamu akan mempersilahkan tim tamu masuk ke kota dan menjamunya.[3]
Selain itu Yangge pun terbagi menjadi dua macam cara membawakan.[3] Satu adalah dengan mulainya seorang penari yang turun ke festival jalanan dan diikuti siapa saja yang ingin menari dan biasanya diiringi Barongsai dan Tari Naga. Satunya untuk pertunjukkan dimana hanya empat atau delapan orang saja yang menari.[3] Jenis kedua lebih sulit karena mengikuti koreografi dari koreografer dan mementingkan keindahan serta kekompakan.[3]
Lihat pula
Rujukan
- ^ a b c d e (Inggris)Yangge and Waist Drum Dance, China Vista. Diakses pada 7 April 2010.
- ^ Tim Kamus Universitas Peking. (2001). Kamus Praktis Indonesia-Tionghoa Tionghoa-Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat
- ^ a b c d e f g h i j k l (Inggris)Yangge, Tourism in Shaanxi China. Diakses pada 7 April 2010.
- ^ a b c d e f g (Inggris)CHINESE DANCE, Facts and Details. Diakses pada 30 Maret 2010.
- ^ ((Inggris))Chinese Dance Over the Last 60 Years,Cultural China. Diakses pada 31 Maret 2010
- ^ ((Inggris))Yang'ge (Rice Sprout Dance,Princeton University. Diakses pada 7 April 2010
- ^ a b (Inggris)YanggeCRIEnglish.com. Diakses 8 April 2010.