Laurentia Pasaribu

Revisi sejak 18 Mei 2010 04.28 oleh Guild Navigator (bicara | kontrib) (Perbaikan ejaan dan penambahan referensi dari media cetak (kisah masa kecil))

Templat:Infobox artis indonesia

Laurenia Pasaribu, atau dikenal sebagai Mama Lauren[1](23 Januari 1932 – 17 Mei 2010), putri pasangan Anna Breche dan Lau van Hooff ini adalah peramal terkenal di Indonesia yang sering meramal nasib Indonesia di masa depan. Mama Lauren berasal dari Eropa. Wisnu Lauren dan Beby Djenar adalah anak kandung dan angkat dari Mama Lauren. Mama Lauren pernah meramal berbagai hal, seperti Pulau Jawa terbelah dua, Pulau Madura tenggelam, dan prediksi akan terjadinya gempa besar.

Perempuan dengan dua cucu itu merasa punya kemampuan yang tidak biasa sejak ia kecil. Pada usia 7 tahun, ia ingat, ketika sedang belajar di sekolah, tiba-tiba mendengar bisikan yang memintanya secepatnya keluar dari kelas. Mama Lauren kecil pun menyampaikan bisikan itu pada gurunya. Oleh sang guru, ia malah diusir pulang.

Tak berapa lama, bisikan tersebut ternyata terbukti. Sekolah Mama Lauren kecil terkena bom. Orang-orang di dalam sekolah itu tak ada yang sempat melarikan diri. Sejak itu, berbagai peristiwa semakin sering bermunculan berupa gambar atau suara.

Menurut sang oma, Mama Lauren mendapatkan kemampuan istimewanya itu karena diturunkan nenek moyangnya. Nenek moyang Mama Lauren adalah kaum gypsy yang dianugerahi bakak khusus untuk bisa melihat masa depan.

Perkenalan Mama Lauren pada Indonesia terjadi ketika ia berjodoh dengan pria pribumi, Natakusuma. Mama Lauren dan Nata menikah pada 1957. Saat itu usia peramal yang ramalannya selalu dinanti setiap tahun tersebut baru berusia 20 tahun.

Setahun setelah menikah, Mama Lauren diboyong ke Indonesia. Kehidupannya dengan sang suami cukup memprihatinkan saat itu. Sebagai arsitek, Nata yang baru memulai karirnya, belum terlalu banyak mendapat proyek.

Perlahan kehidupan keluarga Mama Lauren membaik setelah ia dikaruniai anak pertama, Mario Lorens Natakusuma. Sayang di saat sudah mulai menikmati enaknya kehidupan, bisnis Nata hancur. Perekonomian keluarga mereka pun jatuh lagi.

Duka Mama Lauren semakin bertambah ketika pada 23 Februari 1973 ia kehilangan sang suami. Sebelum Nata meninggal, Mama Lauren mengaku sudah mendapat 'penglihatan', setahun sebelumnya. Ketika itu Mama Lauren sebenarnya sudah mengingatkan sang suami untuk memeriksakan kesehatannya, namun tidak diikuti.

Kepopuleran Mama Lauren dimulai ketika sebuah harian ibu kota memintanya mengisi rubrik ramalan. Dari situ banyak klien didapatnya.

Di usia 50 tahun, Mama Lauren pun kembali menemukan jodohnya. Pria tersebut bernama Hendrik dan usianya 15 tahun lebih muda darinya. Kebahagaiaan Mama Lauren pun bertambah karena putranya, Mario kemudian memberinya dua cucu yang lucu, Nuh Prabwa dan Kreshna.

Sayangnya lagi-lagi kebahagiaan itu harus terenggut. Menjelang kelahiran cucunya, Mama Lauren mendapat penglihatan buruk. Ia melihat Mario meninggal. Dan benar saja pada 4 Oktober 1985, putra pertamanya itu meninggal karena kecelakaan.

Dua kali kehilangan orang yang dicintainya, Mama Lauren berusaha tegar. Saat itu nama Mama Lauren pun semakin melejit. Klien dari berbagai kalangan, mulai dari politikus sampai selebriti berdatangan.

Ramalan-ramalannya pun selalu dinanti setiap tahun. Apalagi ia sempat meramal jitu mengenai tsunami yang terjadi di Aceh. Meski begitu Mama Lauren tidak mau disebut paranormal. Menurutnya kemampuannya yang istimewa itu bukanlah sesuatu yang klenik. Katanya lagi, kalaupun ada hal baik atau buruk terjadi pada manusia, itu karena ulah manusia sendiri.[2][3]

Mama Lauren meninggal dunia dalam usia 78 tahun karena penyakit paru paru dan gangguan jantung pada hari Senin, 17 Mei 2010 pukul 21.37 WIB di RS PGI, Cikini. Pada saat dibawa ke rumah sakit Mama Lauren sudah mengalami sesak nafas, kondisi jantungnya buruk, dan paru-paru Mama Lauren dipenuhi cairan.

Jenazahnya disemayamkan di rumahnya di Jalan Kasuari 2 No.2 Cipinang, Jakarta Timur dan dikebumikan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan pada tanggal 18 Mei 2010.[4][5]

Referensi

Pranala luar