Zat bantu kiral

Revisi sejak 25 Mei 2010 05.43 oleh TjBot (bicara | kontrib) (bot kosmetik perubahan)

Zat bantu kiral adalah sejenis senyawa kimia yang dilibatkan ke dalam sintesis organik untuk sementara waktu sehingga reaksi ini dapat berjalan secara asimetirik dan selektif terhadap salah satu enantiomer[1] [2] . Zat bantu kiral merupakan senyawa yang secara optis aktif dan membuat senyawa rasemat menjadi kiral. Stereopusat sementara ini kemudian memaksa pembentukan stereopusat kedua yang disebabkan oleh rintangan sterik atau gugus pengarah. Setelah pembentukan stereopusat kedua, zat bantu kemudian dapat dilepaskan.

Zat bantu kiral diperkenalkan oleh E.J. Corey pada tahun 1978 dengan 8-fenilmentol kiral dan oleh B.M. Trost pada tahun 1980 dengan asam mandelat. Senyawa mentol sangat sulit dibuat dan sebuah alternatif trans-2-fenil-1-sikloheksanol diperkenalkan oleh J. K. Whitesell pada tahun 1985.

Zat bantu oksazolidon

Salah satu contoh zat bantu kiral yang baik adalah zat bantu Evans, yang terdiri dari oksazolidinon bersubstituen pada posisi 4 dan 5. Dengan menggunakan rintangan sterik, substituen mengontrol arah substitusi berbagai macam gugus. Zat bantu ini kemudian dilepaskan dengan menggunakan hidrolisis.

Zat bantu pseudoefedrina

Baik (R,R)-pseudoefedrina maupun (S,S)-pseudoefedrina digunakan sebagai zat bantu kiral.[3]. Pseudoefedrina direaksikan dengan asam karboksilat, anhidrida asam, atau asil klorida, menghasilkan amida pseudoefedrina.

Proton α senyawa karbonil dengan mudah dideprotonasi menggunakan basa non-nukleofilik, menghasilkan enolat yang dapat bereaksi lebih lanjut. Konfigurasi senyawa adisi dikontrol oleh gugus metil. Produk adisi akan anti terhadap metil dan sin terhadap gugus hidroksil. Zat bantu kiral pseudoefedrina kemudian dilepaskan dengan pembelahan ikatan amida menggunakan nukleofil tertentu.

Pada hasil kerja awal Myers (1994), salah satu substratnya adalah asam propionat:

 

Amida reaksi ini tidak hanya dapat dihidrolisis, namun juga dapat direduksi menjadi aldehida (Litium aluminium hidrida alkoksida) atau menjadi alkohol (kompleks borana dengan pirolidina)

Pada satu kajian, zat bantu kiral yang digunakan adalah (-)-efedrina [4]:

 

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Compendium of chiral auxiliary applications (ed.: Roos, G.), Academic Press, New York, 2002.
  2. ^ Chiral auxiliaries - principles and recent applications; Gnas, Y.; Glorius, F. Synthesis 2006, 1899 doi:10.1055/s-2006-942399.
  3. ^ Myers, A. G., et al, Pseudoephedrine as a Practical Chiral Auxiliary for the Synthesis of Highly Enantiomerically Enriched Carboxylic Acids, Alcohols, Aldehydes, and Ketones, J. Am. Chem. Soc., 1997, 119, 6496-6511.doi:10.1021/ja970402f
  4. ^ Chiral Polycyclic Ketones via Desymmetrization of Dihaloolefins Giuseppe Borsato, Anthony Linden, Ottorino De Lucchi, Vittorio Lucchini, David Wolstenholme, and Alfonso Zambon J. Org. Chem.; 2007; 72(11) pp 4272 - 4275; (Note) doi:10.1021/jo070222g