Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya
PLTU Suralaya adalah pembangkit listrik tenaga uap yang terletak di Kecamatan Pulo Merak Kotamadya Cilegon, Jawa Barat 7 Km kearah utara dari Pelabuhan Penyeberangan Merak. Luas lahan yang digunakan untuk membangun PLTU Suralaya berikut sarana dan fasilitas penunjang lainnya adalah 240,65 hektar. Lahan yang dipergunakan untuk PLTU Suralaya merupakan lembah yang dikelilingi oleh bukit/hutan lindung.
Sebelumnya ada 4 (empat) lokasi alternatip yang dipilih untuk lokasi PLTU dengan bahan bakar utamanya batubara yaitu : 1. Cigading, Anyer 2. Suralaya, Merak 3. Gorenjang, Balaraja 4. Tanjung Pasir, Tangerang.
Dari hasil studi kelayakan, suralaya telah dipilih sebagai lokasi yang paling baik, karena adanya beberapa factor sebagai berikut: Tersedianya tanah dataran yang cukup luas dimana tanah tersebut dipandang tidak produktif untuk pertanian. Tersedianya pantai dan laut yang cukup dalam, tenang dan bersih, hal ini baik untuk pelabuhan dan air pendingin. Adanya factor item 2 tersebut diatas, maka akan membantu/memperlancar pengangkutan peralatan berat dan bahan bakar. Jalan masuk lokasi tidak terlalu jauh dan sebelumnya sudah ada jalan namum belum begitu baik. Jumlah penduduk disekitar lokasi masih relatip sedikit sehingga tidak perlu pembebasan penduduk guna pemasangan saluran transmisi. Tanah yang memungkinkan untuk didirikan bangunan yang besar dan bertingkat. Tersedianya tempat yang cukup untuk penimbunan limbah abu dari sisa pembakaran batubara. Tersedianya tenaga kerja yang cukup memperlancar pelaksanaan pembangunan. Dampak lingkunganya baik karena terletak diantara perbukitan dan laut. Menimbang data monitoring beban listrik se- Indonesia, bahwa kebutuhan akan tenaga listrik di pulau Jawa merupakan yang terbesar, maka tepat apabila dibangun pembangkit yang besar di Pulau Jawa.
PLTU Suralaya pembangunannya dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yang seluruhnya berjumlah 7 unit : - Tahap I = 2x400 MW beroperasi tahun 1984 - Tahap II = 2x400 MW beroperasi tahun 1989 - Tahap III = 3x600 MW beroperasi tahun 1997
Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN Proyek Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan Konsultan asing dari Montreal Engeneering Company (Monenco) Canada untuk unit 1s/d 4 sedangkan untuk unit 5s/d7 dari Black & Veatch International ( BVI ) Amerika Serikat. Dalammelaksanakan pembangunan Proyek PLTU Suralaya dibantu oleh beberapa kontraktor lokal dan kontraktor asing.