Dharmawangsa Teguh Anantawikrama

Revisi sejak 11 Agustus 2006 21.11 oleh Sepa~idwiki (bicara | kontrib) (added link to the English article)

Dharmawangsa, adalah raja terakhir Kerajaan Medang (985-1006), pengganti dari Sri Makutawangsawardhana. Dharmawangsa dikenal sebagai patron penerjemahan Kitab Mahabharata ke dalam Bahasa Jawa Kuno. Pada masa ini pula, Caritha Parahyangan ditulis dalam Bahasa Sunda, yang menceritakan raja-raja Mataram.

Dharmawangsa mengadakan sejumlah penaklukan, termasuk Bali dan mendirikan koloni di Kalimantan Barat. Saudara perempuan Dharmawangsa, Mahendradatta, menikah dengan Raja Dinasti Warmadewa di Bali, Udayana. Selama beberapa periode, Bali mendapat pengaruh kuat atas Jawa.

Tahun 990, Dharmawangsa mengadakan serangan ke Sriwijaya dan mencoba merebut Palembang, namun gagal. Serangan Dharmawangsa membuat raja Sriwijaya Chulamaniwarmadewa mengirim utusan ke Cina untuk meminta proteksi. Pada tahun 1006, Sriwijaya melakukan pembalasan, yakni menyerang dan menghancurkan istana Watugaluh. Dharmawangsa terbunuh, dan beberapa pemberontakan mengikutinya dalam beberapa tahun ke depan.

Airlangga, putera Mahendradatta yang masih berusia 16 tahun, berhasil melarikan diri dan kelak akan menjadi raja pertama Kerajaan Kahuripan, suksesor Mataram Kuno dan Medang.

Lihat pula

Didahului oleh:
Sri Makutawangsawardhana
Raja Medang (Dinasti Isyana)
985—985
Diteruskan oleh:
-