Borobudur
Warisan Dunia UNESCO
The World Heritage
| |
Patung Buddha di Candi Borobudur. | |
---|---|
Nama | Candi Borobudur |
(Nama Inggris) | Borobudur Temple Compunds |
(Nama Perancis) | Ensemble de Borobudur |
Negara | Indonesia |
Luas | 2.500km² |
Kriteria | (i),(ii),(vi) |
Didaftarkan | 1991 |
Situs web | Situs UNESCO |
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800'an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Nama Borobudur
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu banyak beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi "borobudur". Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata "bara" konon berasal dari kata vihara, penjelasan lain , "bara" berasal dari bahasa Sanksekerta yang artinya kompleks candi atau biara. dan "beduhur" artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti di atas . Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
Sejarahwan Dr.J.G Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar Doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasati karangtengah dan kahulunan. Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah Raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar 824 M. bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani.Pembangunan Borobudur dibangun diperkirakan memakan waktu setengah abad.
Struktur Borobudur
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.
Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat agama Budha Mahayana. Filsafat itu mengajarkan bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha harus melalui sepuluh tingkatan Bodhisatwa. Apabila telah melampaui semua tingkat itu, manusia akan mencapai kesempurnaan.
Relief
Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana.