Perumpamaan seorang penabur

Revisi sejak 12 Juni 2010 07.35 oleh TjBot (bicara | kontrib) (bot kosmetik perubahan)

Perumpamaan tentang seorang penabur adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 13:3-23, Markus 4:1-20, dan Lukas 8:4-15.

"Perumpamaan penabur", Illustrated New Testament

Seorang penabur benih

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang penabur benih yang menaburkan benihnya. Dikisahkan bahwa benih yang ditaburkan jatuh ke empat jenis tanah:

  • sebagian benih jatuh di pinggir jalan
  • sebagian benih jatuh di tanah yang berbatu-batu
  • sebagian benih jatuh di tengah semak duri
  • sebagian benih jatuh di tanah yang baik

dan masing-masing benih tersebut bertumbuh berbeda-beda tergantung jenis tanahnya:

  • benih di pinggir jalan diinjak orang (kitab Lukas) dan dimakan habis oleh burung
  • benih di tanah yang berbatu-batu tumbuh dengan cepat tapi segera layu dan kering karena tidak berakar (Matius dan Markus) dan tidak mendapat air (Lukas)
  • benih di tengah semak duri terhimpit hingga mati dan tidak berbuah (Markus)
  • benih di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat (Matius dan Markus), ada yang tiga puluh kali lipat (Matius dan Markus)

Penjelasan

Yesus sendiri yang menjelaskan tentang perumpamaan ini kepada murid-muridNya saja. Penabur yang menaburkan benih adalah orang yang menaburkan Firman Tuhan. Benih yang jatuh ke tanah adalah firman yang masuk ke hati manusia. Setiap jenis tanah melambangkan jenis hati yang berbeda-beda:

  • di pinggir jalan melambangkan hati orang yang tidak mengerti firman yang dikabarkan dan datanglah iblis yang merampas firman tersebut dari hatinya, "supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan" (Lukas)
  • di tanah yang berbatu-batu melambangkan hati orang yang mendengar firman tersebut dan menerimanya, namun ia tidak tahan pencobaan, dan dalam masa pencobaan ia murtad
  • di tengah semak duri melambangkan hati orang yang mendengar firman tersebut tetapi terbuai oleh hal-hal duniawi (kekuatiran, kekayaan, kenikmatan hidup) sehingga ia tidak berbuah
  • di tanah yang baik melambangkan hati orang yang mendengar firman tersebut dan mengerti (Matius) atau menyambut (Markus) firman tersebut dan menyimpannya dalam hati (Lukas), dang mengeluarkan buah. (Buah dalam perupamaan-perumpamaan Yesus melambangkan hasil dari kematangan dan kedewasaan spiritual. Lihat pula Buah-buah Roh)

Pranala luar