Zat besi
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan.Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
harus ditutup oleh </ref>
Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di dalam sel.[1]
Laki-laki dewasa (berat badan 75 kg) mengandung ± 4000 mg zat besi, sementara wanita dewasa (berat badan 55 kg) mengandung ± 2100 mg zat besi.[1] Laki-laki memiliki cadangan zat besi di dalam limpa dan sumsum tulang sebanyak 500-1500 mg, itulah sebabnya kekuranan darah (anemia) jarang dijumpai pada laki-laki.[1] Sebaliknya, wanita hanya mempunyai cadangan zat besi 0 – 300 mg sehingga rentan terhadap anemia, apalagi pada usia subur wanita mengalami menstruasi.[1]
Kebutuhan zat besi tergantung kepada jenis kelamin dan umur.[1] Kecukupan yang dianjurkan untuk anak 2-6 tahun 4,7 mg/hari, usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari, laki-laki 12-16 tahun 12,1 mg/hari, gadis 12-16 tahun 21,4 mg/hari, laki-laki dewasa 8,5 mg/hari, wanita dewasa usia subur 18,9 mg/hari, menopause 6,7 mg/hari, dan menyusui 8,7 mg/hari.[1] Angka kecukupan ini dihitung berdasarkan ketersediaan hayati (bioavailability) sebesar 15%.[2] Zat besi dalam makanan dapat berasal dari sumber nabati dengan ketersediaan hayati 2-3% dan sumber hewani dengan ketersediaan hayati 20-23%.[2] Untuk meningkatkan ketersediaan hayati, zat besi yag berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat ditambahkan dengan vitamin C dan asam organik lainnya.[2]