Gereja Jemaat Pentakosta Indonesia

gereja di Indonesia

Kata Pentakosta berasal dari kata sifat bahasa Yunani, artinya "hari ke 50".[1] Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Pentakosta memiliki sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Pentakosta" bermakna Gereja yang penuh Kuasa Roh Kudus dalam persekutuan kristen awal dengan Petrus Yerusalem, terdiri atas Ritus Yahudi ; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Pentakosta" atau yang sering diterjemahkan menjadi "Aliran Pentakosta" bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di sangat menekankan manivestasi Roh kudus dalam pelayanan, tanpa memandang "denominasi".

Kata "pentakosta" berasal dari kata Junani "pentekostes" (jang bersangkutan dengan kata Sangsekarta: pantja). Kata Junani itu berarti "jang kelimapuluh", jakni hari jang kelimapuluh. Pentakosta adalah suatu perajaan dari agama Jahudi dahulu (dan sekarang) jang diambil alih (dengan dirubah maknanja) oleh agama keristen. Kata (Junani) dalam Perdjandjian Lama (jang berbahasa Junani) hanja terdapat dalam Tb 2:1 dan 2Mak 12:31-32, sedangkan dalam Perdjandjian Baru diketemukan dalam Kis 2:1; 20:16 dan 1Kor 16:18. Semua teks itu berbitjara tentang perajaan Jahudi. Umat keristen baru pada pertengahan atau achir II Masehi. mulai merajakan Pentakosta sebagai perajaan keristen. Pesta itu mendjadi perajaan peringatan akan turunnja Rohulkudus atas djemaat keristen di Jerusalem, sebagaimana jang ditjeritakan Kis 2, pada hari kelimapuluh sesudah Jesus (pada hari Paskah) bangkit dari alam maut.

Dalam Perdjandjian Lama jang berbahasa Hibrani perajaan Pentakosta disebut "hari raja panen" (Peng 23:16). Dan inilah nama jang tertua. Kemudian dinamakan "pesta/perajaan pekan-pekan (Peng 34:22; Lev 23:15-17; Tj.Dj 28:26; Ul 16:10; 2Taw 8:13).


Kelompok pengguna kata "Pentakosta" dalam Gereja

Pentakosta, Karismatik, Persekutuan Doa

Umat Gereja Pentakosta, Gereja Karismatik, dan beberapa Gereja Moderen percaya bahwa Gereja mereka adalah Pentakosta, dalam arti merupakan kesinambungan dari Gereja Yerusalem mula-mula yang didirikan oleh para rasul. Baik Gereja Pentakosta percaya bahwa Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang sama seperti gereja awal dan injil sepenuh. Dalam "Kekristenan Pentakosta" (Termasuk Komuni Karismatik), para pendeta dipandang sebagai pejabat tinggi dalam agama Kristen, sebagai gembala dalam persekutuan dengan segenap Gereja dan dalam persekutuan satu sama lain.[2] Pentakosta dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Ciri Gereja Injil sepenuh. Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, Pentakosta, Skriptura, Karisma, Agape dan Apostolik,[3] sesuai Avinu JPI "Aku percaya akan Gereja yang Satu, Kudus, Pentakosta, Skriptura, Karisma, Agape dan Apostolik."

Riwayat penggunaan kata "Pentakosta" dalam Gereja

Lukas, Kisah Rasul

Sedjarah Seperti sudah djelas dari nama jang paling tua itu (Peng 23:16) maka "Pentakosta" aselinja suatu pesta panen. Menurut Ul 16:9 dirajakan tudjuh pekan (lk. 50 hari) sesudah permulaan panen djelai, jaitu pada achir panen gandum. Djadi aselinja perajaan itu adalah suatu pesta kaum tani. Dari sebab itu maka tak mungkin pesta itu sudah dirajakan waktu suku-suku Israil masih berkalana dipadang gurun sebagai suku (setengah) badui, djadi pemiara ternak (ketjil). Pesta itu baru muntjul setelah suku-suku itu menetap di Kanaan dan mulai bertani. Boleh djadi pesta itu diambil alih dari penduduk Kanaan (kafir) aseli jang mengadjar Israil bertani.

Sesudah masa pembuangan (th. 538 seb. Mas.) bahkan dalam abad II sebelum Masehi barulah perajaan itu "dihistorisasikan", artinja dihubungkan dengan peristiwa penting dalam sedjarah penjelamatan Israil. Pentakosta dihubungkan dengan perdjandjian jang diikat digunung Sinai. "Djadi Pentakosta atau "perajaan pekan mendjadi peringatan akan kedjadian itu, sama seperti perajaan paskah dari pesta kaum pemiara ternak mendjadi peringatan akan pengungsian Israil dari negeri Mesir. Dari sebab itupun perajaan Pentakosta dihubungkan dengan perajaan Paskah pula. Menurut Peng 19:1 maka Israil tiba digunung Sinai dalam bulan ketiga setelah bulan pertama (bulan Nisan, Peng 12:41) berangkat dari Mesir. Bulan ketiga itu ialah l.k. limapuluh hari. Lev 23:15-19 menempatkan Pentakosta (perajaan Pekan-pekan) tudjuh pekan, djadi l.k. limapuluh hari, sesudah Paskah. Tidak djelas bagaimana Levetika menghitung waktu itu, apakah bertolak dari hari berikutnja perajaan Paskah (16 Nisan) atau satu minggu sesudahnja. Dari sebab itu diantara orang-orang Jahudi dahulu ada perbedaan dalam perhitungan itu. Tetapi kebanjakan orang Jahudi (mazhab Parisi jang banjak berpengaruh) menempatkan Pentakosta limapuluh hari sesudah Paskah.

Rupanja bahwa perajaan Pentakosta sebagai peringatan Perdjandjian digunung Sinai pada djaman Kristus belum umum dirajakan oleh orang Jahudi. Tetapi pasti dirajakan oleh beberapa kalangan. Jang paling djelas ialah djemaah jang bermukim di Qumran. Djemaat itu ada hubungannja dengan kalangan para imam, sehingga boleh diterima dikalangan itupun perajaan itu sudah mendapat tjorak itu. Djadi ada kalangan jang mengikatkan Pentakosta pada perdjandjian di gunung Sinai dan disampaikannja Taurat Musa sebagai wahju ilahi. Kiranja tradisi jang termuat dalam Kisah Rasul terpengaruh oleh kalangan itu. Dalam seluruh Perdjandjian Baru hanja Lukaslah jang mentjeritakan turunnja Rohulkudus pada hari raya Pentakosta, hari jang kelimapuluh sesudah Paskah Jahudi, ketika Jesus bangkit dari alam maut. Peristiwa Pentakosta dalam Perdjandjian Baru.

Aneh benar hanja Lukas sadjalah jang mentjeritakan peristiwa itu. Memang turunnja Rohulkudus ditjeritakan djuga ditempat lain, tetapi tidak tepat pada hari raya Pentakosta sebagai turunNja jang pertama. Demikianpun hanja Lukas sadjalah jang mentjeritakan bahwa Jesus naik kesurga pada hari keempatpuluh setelah bangkit dari alam maut (Kis 1:3 bdk Mar 16;19 tanpa tanggal dan bergantung pada tradisi Lukas). Apakah Ef 4:7-8 terpikir kepada naik surga dan Pentakosta itu kurang djelas. Bagaimana pun pula tidak disebutkan tanggal dan hari. Sebaliknja Indjil karangan Mateus (Mat 28:16-20) tidak menjebut naik surga, sedangkan Indjil karangan Johanes (Mat 20:17-23) memberikan kesan seolah-olah Jesus pada hari kebangkitanNja naik kesurga (pulang ke Bapa) dan Rohulkudus sudah turun djuga. Bahkan indjil karangan Lukas sendiri meninggalkan kesan bahwa pada hari Paskah sendiri Jesus sudah naik kesurga. Dan pasti tidak dikatakan baru sesudah empatpuluh hari (Luk 24:44-52)

Surat yang ditulis oleh Lukas kepada umat Kristiani sekitar tahun 80-100 adalah bukti tertua yang masih ada mengenai penggunaan istilah Pentakosta digunakan Lukas untuk menyebut awal pencurahan Roh kudus pada Gereja awal terjadi sihari perayaan Pentakosta. Gerakan Pentakosta moderen muncul di Eropah tapi juga muncul di Amerika Utara sekitar tahun 1906. juga menonjol di kalangan gerakan Kesucian yang pertama-tama mulai menggunakan istilah pentakostal pada tahun 1867 ketika mereka mendirikan Perhimpunan Pertemuan Kemah Nasional untuk Pemasyhuran Kesucian Kristen


Persekutuan Gereja JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA

Berkas:JemaatPentakosta 2.png
Logo

Persekutuan Gereja Jemaat Pentakosta di Indonesia, disingkat JPI, dalam bahasa Belanda disebut Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie. Adalah salah satu persekutuan sinode gereja di Indonesia yang bernaung di bawah Inter Cooperation Fellowship of Churches in Indonesia, Persekutuan Kerjasama Antar Gereja-gereja di Indonesia (PEKAGI). Selain PEKAGI, JPI juga merupakan anggota dari Jaringan Global Kristen Indonesia (JGKI). Association of Christian Institutions and Agency Mission Prayer Meeting atau Asosiasi Lembaga Kristen dan Badan Misi Persekutuan Doa (ALKITAB-PD).


Jemaat Pentakosta di Indonesia
PenggolonganProtestan
OrientasiPentakosta
Pembagian persekutuanAsembling Pentakosta International; Association of Christian Institutions and Agency Mission Prayer Meeting
PendiriRev. W.Van Loon,
Didirikan14 April 1898
Bandung,
MisionarisThiesen, Klaveren, Groesbek,
Situs web resmihttp://www.pentecostasembling.blogspot.com/


Visi dan Misi

Visi Terbangunnya jemaat yang sejahtera dan siap memerintah sebagai raja bersama Kristus. Pemulihan segala sesuatu. Tercapainya jemaat yang sejahtera, seperti gereja mula-mula "jemaat tidak berkekurangan".

'Tidak Kekurangan' (sebab para pemimpinnya peduli dan membagi pemberian yang diterima, JPI Mempersiapkan para hamba Tuhan yang bukan hanya dapat berbicara tetapi juga dapat berbuat mengadakan kebutuhan makanan, pekerjaan, pakaian, perumahan jemaat).

Misi Memulihkan dan membangun umat seutuhnya serupa segambar dengan Kristus. Mempersiapkan jemaat untuk siap memerintah bersama Kristus Membangun dan Pemulihan jemaat yang sejahtera rohani dan jasmani dan dapat mensejahterakan masyarakat.

Program Doa/Bina Rohani/Wujudkan kasih dengan perbuatan nyata/kepedulian akan masalah kesejahteraan umat. Bina Mental Spiritual, bina moral/etika/karakter, iman. Pendidikan. Beasiswa bagi anak usia dini hingga mahasiswa, Pendidikan khusus profesional (keahlian penguasaan teknologi sejak dini). Pekerjaan. Bantuan penyaluran tenaga kerja/penciptaan lapangan kerja. Makan dan kesehatan. Pelayanan makanan rohani dan jasmani. Kepedulian kesehatan rohani dan jasmani dengan menyediakan keduanya. Rumah. Gereja sebagai Rumah rohani dan peduli dengan menyediakan rumah bagi jemaat yang tidak memiliki rumah. Sosial. gereja sebagai wujud kasih dan kepedulian pada sesama yang alami kesusahan/bencana.


Sejarah pendirian

Pada 19 Maret 1923, Rev. W.V. Loon (yang juga dikenal sebagai Bapa Van Loon) dan rekan-rekannya membentuk sebuah organisasi persekutuan kegerejaan baru bernama Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie (Jemaat Pentakosta di Hindia Timur Belanda)atau Jemaat Pentakosta di Indonesia (JPI). Gereja ini diakui oleh Pemerintah sebagai organisasi gereja berbadan hukum Pada tahun 1923, tepatnya pada tanggal 19 Maret 1923 di Cepu berdiri Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie (Jemaat Pentakosta di Hindia Timur Belanda). Dan pada tanggal 30 Maret 1923, badan tersebut mendapat SK Gubernur Hindia Belanda dengan Badan Hukum No. 2924, tertanggal 4 Juni 1923 di Cipanas, Jawa Barat, serta diakui sebagai Kerkgenootscap (Badan Gereja) dengan Beslit No. 33, Staatblad No. 368.

Pada awalnya dengan pelayanan missi dari Weenink Van Loon telah menjangkau banyak masyarakat terutama orang Eropa Belanda juga orang Indonesia keturunan Eropah dan pribumi. Pimpinan De bond Van Evangelistie berpusat di Bandung, salah satu pengikutnya yang setia Moeke Wynen. Weenink Van Loon juga adalah Hoofd On-derwyzer (Kepala Sekolah), persekutuan yang bernama ‚’’De Bond Voor Evangelistie’’ yang membentuk suatu yayasan” De Zendings Vereeniging”. Yayasan ini mengelola/mengasuh sebuah sekolah Kristen yakni Hollands Chineesche school met de Bijbel, sebagai pimpinan Sekolah ditunjuk Wenink Van Loon, mereka dengan semangat berkobar untuk mewujudkan amanat Tuhan mereka melayani mereka yang terhilang di Indonesia.

Kemudian Johanes Thiessen, John Bernard dari Liverpool, Inggris yang telah menerima pelayanan dengan manivestasi Roh Kudus seperti hari pentakosta di kristen mula-mula maka saat di Indonesia ia mengalami penolakan mayarakat kristen yang belum memahami pentakosta itu sebabnya ia kemudian bergabung dengan Wenink van Loon meminta perlindungan pelayanan mereka yang memiliki perbedaan dengan kebiasaan protestan dan hanya Wenink Van Loon pimpinan De Bond Voor Evangelistie yang memahami dan menerima mereka dengan sukacita.

Di Kota Temanggung terdapat pula yayasan Zwakzinhigenzorg yg disponsori oleh Pa Van Steur. Yayasan tersebut bergerak di bidang penampungan anak-anak terlantar yang mempunyai sebuah Panti Asuhan yang pimpinannya adalah suster M A Van Alt, mereka adalah simpatisan Pentakosta yang diperkenalkan oleh John Bernard.

Ibu Moeke Wynen salah seorang yang aktif pada organisasi Vrije Evangelisatie Bond, dan dialah memperkenalkan Rev C E Grosbeck dan Rev DR Van Klaveren penginjil dari Seatle USA ini pada organisasi tersebut. De bond Voor Evangelisatie berpusat di Bandung dan pimpinannya adalah antara lain Wenink Van Loon. Wenink Van Loon pimpinan De bond Van Evangelistie dari Bandung kemudian pergi ke Cepu dan mengadakan kebaktian pada tanggal 29 Maret 1923 bersama Rev Johannes Thiesen. Yang hadir dalam ibadah tersebut sebagian besar adalah pimpinan dan karyawan BPM Cepu dan keluarga mereka di antaranya SIP Lumoindong, Tn Agust Kops, Tn Win Vincentie, dan lainnya. Kemudian keesokan harinya adalah hari Jumat Agung (Goede Vrijdag) Tanggal 30 Maret 1923 diumumkan akan diadakan baptisan air di daerah pasar sore. Jumlah yang dibaptis pada waktu itu adalah 13 jiwa yang nama-nama mereka sbb: Jan Jeckel, Ny Jeckel, tn F G van Gesel, Ny van Gesel, Ch C De Vriew, Tn Frits Salem Lumoindong, Tn Win Vincentie, Ny Vincentie, Tn Agust Kops, Corie Eiderbrink, Anton Leterman, Tn Sambow Ignatius Paulus Lumoindong, Ny SIP Lumoindong Vincentie. Mereka dibaptis oleh Pdt Thiessen dan Pdt Groesbeck, dalam kebaktian Kebangunan Rohani di Cepu Tanggal 29-30 Maret 1923 itu terjadi pemenuhan Roh Kudus pada mereka yang mengikuti Kebaktian dan acara pembaptisan air. Papa Thiessen dan Wenink Van Loon kembali ke Bandung dan meneruskan pelayanan di sana. Sedangkan dari Cepu Api Pentakosta terus menjalar dengan disertai kuasa dan mukjizat - mukjizat ke Surabaya dan hampir seluruh Jawa, Minahasa.

Pada tahun 1921, Pendeta W.H. Offiler dari Bethel Pentecostal Temple Inc., Seattle, Washington, Amerika Serikat, mengutus dua orang misionarisnya ke Indonesia, yaitu Pdt. Van Klaveren dan Groesbeek, orang Amerika keturunan Belanda. Bulan Maret 1921 kedua penginjil dari,” Bethel Tempel” dari Seatle Amerika Serikat yakni Rev C E Grosbeck dan Rev DR Van Klaveren, keduanya membawa serta keluarganya. Mereka tiba di pelabuhan Batavia dengan menumpang KM Suwa Maru pada bulan Maret 1921.

Langsung menuju ke Denpasar Bali, pada mulanya mereka memberitakan Injil di Bali, tapi waktu itu oleh pemerintah Hindia Belanda menyatakan bahwa Pulau Bali tertutup untuk penginjilan sebab Pulau Bali telah dijadikan sebagai pulau wisata untuk menarik para pelancong dari luar negeri supaya boleh meningkatkan pendapatan keuangan dari pemerintah yang ada. Oleh karena itu kedua penginjil tadi tidak dapat berbuat banyak sekalipun sempat memberitakan injil di pulau dewata ini tapi hasilnya tidak menggembirakan, sekalipun raja Bali sempat mengalami mujizat Tuhan Yesus. Dan pada bulan Desember 1922 keduanya berangkat menuju ke Surabaya. Sedangkan Rev Groesbeck tetap di Surabaya dan giat mengadakan penginjilan (Camp Meetings) dan kebanyakan yang hadir di dalam camp meeting itu adalah pemuda-pamuda berdarah campuran Belanda Indonesia. (Ambon, Minahasa, Timor). Kemudian Rev Groesbeck bertemu dengan Rev Van Gesel seorang karyawan BPM di Cepu. F.G. Van Gessel, seorang Kristen Injili yang bekerja pada Perusahaan Minyak Belanda Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Van Gessel pada tahun sebelumnya telah bertobat dan menerima hidup baru dalam kebaktian Vrije Evangelisatie Bond yang dipimpin oleh Pdt. C.H. Hoekendijk (ayah dari Karel Hoekendjik). Dan mereka bersama-sama bergabung pada persekutuan De Bond Voor Evangelisatie. Di Surabaya Van Klaveren dan Groesbeek, berbagi tugas pelayanan, Rev R Van Klaveren menuju Jakarta dan melayani dengan Rev.J Thiessen.

Groosbeek kemudian menetap di Cepu dan mengadakan kebaktian bersama-sama dengan Van Gessel. Sementara itu, Van Klaveren pindah ke Lawang, Jawa Timur. Januari 1923, Nyonya Van Gessel sebagai wanita yang pertama di Indonesia menerima Baptisan Roh Kudus dan demikian pula dengan suaminya beberapa bulan setelahnya. Namun, oleh pekerjaan Tuhan yang luar biasa dalam waktu tiga bulan kemudian pada Maret 30, 1923 sebuah peristiwa besar bahwa salah satu tonggak pertama dalam sejarah Pentakosta di Indonesia. Benih Injil Sepenuh, sejak Maret 1921 ditaburkan dengan air mata di Bali, mulai berbuah dengan baptisan air untuk pertama 13 orang ke Pasar Sore Square di Cepu. Baptisan ini dilakukan oleh Rev. Kornelius E. Groesbeek, yang dibantu oleh Rev. J. Thiessen, seorang misionaris dari Belanda.

Tanggal 30 Maret 1923, tepat pada hari raya Jumat Agung, Groesbeek mengundang pimpinan pelayanan Rev. Weenink Van Loon dari Bandung dalam rangka pelayanan baptisan air pertama kalinya di Jemaat Cepu ini, Rev. Weenink Van Loon mengajak Rev. J. Thiessen. Pada hari itu, lima belas jiwa baru dibaptiskan. Di antaranya Frits Salem Lumoindong dan kakaknya Sambow I Paul Lumoindong dan istrinya, F.G. Van Gessel dan istrinya, dan Agust Kops, mereka merupakan jemaat Pinkster yang mula-mula dibabtis bersama sepuluh orang yang lain. Merekalah jemaat buah pelayanan pertama dari keluarga dari Pdt. Kornelius E. Groesbeek/Groesbeek Cornelis, Pdt.George Frederick van Gessel.

Dalam kebaktian-kebaktian berikutnya, bertambah-tambah lagi jemaat yang menerima Baptisan Roh Kudus, banyak orang sakit mengalami kesembuhan secara mujizat. Karunia-karunia Roh Kudus dinyatakan dengan ajaib di tengah-tengah jemaat itu.

Inilah permulaan dari gerakan Pentakosta di Indonesia. Berempat, Van Klaveren, Groesbeek, Van Gessel, dan Pdt. J. Thiessen, berempat merupakan pionir dari "Gerakan Pentakosta" di Indonesia. Kemudian Groesbeek pindah ke Surabaya, dan Van Gessel telah menjadi Evangelis yang meneruskan memimpin Jemaat Cepu. Kemudian April 1926, Groesbeek dan Van Klaveren berpindah lagi ke Batavia (Jakarta). F.G. van Gessel melepaskan jabatan dengan gaji tinggi posisi (fl. 800, -) di Batavia Petroleum Company (Shell) ke bawah untuk sepenuhnya berbakti kepada Injil. Sementara Van Gessel meletakkan jabatannya sebagai Pegawai Tinggi di BPM dan pindah ke Surabaya untuk memimpin Jemaat Surabaya.

Pentakosta kecil masyarakat di Cepu yang mengalami tekanan berat. Mereka diejek dan difitnah, diidentifikasi sebagai murtad dan menyesatkan. Pendeta Hoekendijk menekankan dasar pelayanan bahkan kekuatan Community Pinkster Cepu, dan mukjizat yang semakin banyak terjadi. Antara tahun 1923-1928 dari gereja di Cepu tidak kurang dari 12 hamba Tuhan yang menerima Baptisan pertama di Indonesia yang menyebarkan injil ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Di antara mereka: Pdt.F.G. Van Gessel, Pdt.S.I.P. Lumoindong, dan adiknya Pdt.Frits Salem lumoindong, Pdt W. Mamahit, Pdt.RO Mangindaan, August Kops (mertua SIP Lumoindong), Vicentie. Sebelum akhir tahun, sebenarnya jumlah pengunjung meningkat menjadi 50 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.

SIP Lumoindong membuka sidang di Semarang dan beberapa sidang di Jawa, FS Lumoindong membuka sidang wonosobo, Randublatung dan beberapa sidang di Jawa, sebelum menjadi gembala ia membantu para perintis sidang di Sulawesi Utara di antaranya Pdt.Runtuwailan dan pelayanan di Minahasa dengan suport dana pelayanan bagi hamba-hamba Tuhan dan pembangunan tempat ibadah.

Jemaat yang dipimpin Van Gessel itu bertumbuh dan berkembang pesat dengan membuka cabang-cabang di mana-mana, sehingga mendapat pengakuan Pemerintah Hindia Belanda dengan nama “De Pinksterkerk in Indonesia” (sekarang Gereja Pantekosta di Indonesia). Pada 1932, Jemaat di Surabaya ini membangun gedung Gereja dengan kapasitas 1.000 tempat duduk (gereja yang terbesar di Surabaya pada waktu itu). Tahun 1935, Van Gessel mulai meluaskan pelajaran Alkitab yang disebutnya “Studi Tabernakel”.

J.Thiesen membuka pelayanan dinamainya Pinksterbeweging kini disebut GGP M Alt membuka pelayanan dinamainya Pinkster Zending kini disebut Gereja Utusan Pentakosta

Gereja Bethel Pentecostal Temple, Seattle, kemudian mengutus beberapa misionaris lagi. Satu di antaranya yaitu, W.W. Patterson membuka Sekolah Akitab di Surabaya (NIBI: Netherlands Indies Bible Institute). Sesudah Perang Dunia II, para misionaris itu membuka Sekolah Alkitab di berbagai tempat.

Pdt P. Lumoindong pimpinan pusat JPI menjadi penggerak kebangkitan Pinkstergemeente Indonesia era sesudah kemerdekaan Indonesia melayani JPI Manado dibantu oleh istrinya Pdt Emma A Lumoindong, Pdt G Wuindatu R. Pada tahun 1991, Pdt P. Lumoindong berpulang ke Rumah Bapa pada tanggal 22 Oktober 1991, meninggalkan istrinya tercinta. Ia meninggalkan visi Misionar JPI bagi generasi berikutnya.

Pengakuan Iman

Pengakuan Iman Jemaat Pentakosta Indonesia

Aku percaya bahwa:
Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Tuhan yang diilhamkan oleh Roh Kudus.
Tuhan yang Maha Esa itulah Yhwh Elohim dari Abraham, Elohim Ishak, Elohim Yakob, Tuhan Tritunggal yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus, tiga Pribadi di dalam satu.
Yesus Kristus adalah anak Elohim yang tunggal dilahirkan oleh perawan Maria yang dinaungi oleh Roh Kudus, bahwa Yesus telah disalibkan, mati, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga dari antara orang mati, bahwa Ia telah naik ke Surga dan duduk di sebelah kanan Elohim Bapa sebagai Tuhan, Juru Selamat dan Pengantara kita.
Semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Elohim sehingga harus bertobat dan berpaling kepada Elohim untuk menerima pengampunan dosa.
Pembenaran dan kelahiran baru terjadi karena iman di dalam darah Yesus Kristus yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Setiap orang yang bertobat harus dibaptis secara selam dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Penyucian hidup adalah buah kelahiran baru karena percaya dalam darah Yesus Kristus yang dikerjakan oleh kuasa Firman Elohim dan Roh Kudus, karena itu kesucian adalah asas dan prinsip hidup umat Kristen.
Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus. Juga menerima manifesi berbagai karunia Roh Kudus.
Orang percaya Tuhan menerima pembasuhan kaki sebagai tanda mengikuti keteladanan Kristus.
Cara hidup jemaat mula-mula para rasul sebagai contoh mengikuti keteladanan Kristus yang memelihara janda-janda miskin dan jemaat yang miskin dengan membagi pemberian yang diterima para rasul sehingga jemaat tidak berkekurangan menjadi teladan yang harus diikuti gereja masa kini.
Orang mati percaya Tuhan dibangkitkan diberi mahkota kemenangan dan hidup kekal sedangkan Orang mati tidak percaya Tuhan menerima hukuman selama-lamanya.

Pengurus Pusat Sinode

Kegiatan sehari-hari Dewan Sinode dipimpin oleh "Pengurus Pusat Sinode" (PPS) yang terdiri atas Ketua Umum dan beberapa ketua, Sekretaris Umum dan beberapa sekretaris, Bendahara Umum dan beberapa bendahara, serta Ketua-Ketua Departemen.

Ketua Umum Sinode JPI adalah Ps. D.D.S.Lumoindong Sekretaris Umum dijabat oleh Ps. H. Bachry, dan Bendahara Umum dijabat oleh Ps. E.Antou.

Dalam menjalankan roda organisasinya, MPH dibantu oleh sejumlah Departemen dan Bidang, yaitu Departemen Perempuan & Anak, Departemen Pemuda, Departemen Remaja, Departemen Anak, Departemen Theologia, Departemen Pendidikan, Departemen Media dan Litbang, Departemen Pekabaran Injil, Departemen Misi {Mose Son MedeluLantaacha (alm)}, Departemen Pelayanan Masyarakat, Departemen Hukum dan Advokasi, Departemen Gereja dan Masyarakat, Departemen Usaha dan Dana, dan Departemen Hubungan Luar Negeri, juga Badan Koinonia, Badan Marturia, dan Badan Diakonia. Selain itu ada pula Badan Komunikasi, Badan Riset Penelitian dan Pengembangan, .

Majelis Musyawarah Jawatan

Merupakan musyawarah tertinggi terdiri atas Pengurus Pusat Sinode, gereja-gereja anggota, Dewan Kerasulan, Dewan Kenabian, Dewan Penginjil, Dewan Pengajar, Dewan Penggembalaan. Dipimpin Ketua Umum MMJ, beberapa ketua, Sekretaris Jawatan, Wakil Sekretaris Jawatan, serta sejumlah anggota.

Jabatan Ketua Umum untuk periode 2010-2017 dipegang oleh Priester D.D.S Lumoindong,

125.162.204.45 21:11, 1 Maret 2010 (UTC)

Keanggotaan

JPI mempunyai dua jenis anggota, yaitu Pelayanan/Gereja anggota Pengurus Pusat dan DMD Wilayah

Organisasi Anggota

Saat ini terdapat 6 organisasi (yang terus bertambah) di bawah PPS, yang berkembang. Daftar organisasi anggota

  1. JPI Sidang Live Revolution with Holy Spirit Mission
  2. JPI Bet Yeshua
  3. JPI Bet Mesayah
  4. JPI Sidang El Jireh
  5. JPI Sidang El Nissi
  6. JPI Sidang El Rapha
  7. JPI Sidang El Shadai
  8. JPI Sidang Missi Sejahtera
  9. JPI Sidang TUNAS DAUD
  10. JPI Sidang SHALOM
  11. JPI Sidang SYEBAOT
  12. Sidang Persekutuan Maranata
  13. Body of Christ

DEWAN MUSYAWARAH DAERAH

Saat ini Pengurus Dewan Muayawarah Daerah (Cabang) DMD Wilayah dibentuk

  • DMD Wilayah Sulawesi Utara (Trivijaya)
  • DMD Wilayah Sulawesi (Christian)
  • DMD Wilayah Jawa (Yulianto)
  • DMD Wilayah Sumatera (Nova)
  • DMD Wilayah Kalimantan (Jimmy)
  • DMD Wilayah NTT dan NTB
  • DMD Wilayah Maluku (
  • DMD Wilayah Papua (Indra, Stela)

DEWAN MUSYAWARAH INTERNATIONAL

Selain menjadi wadah nasional lembaga Kristen Persekutuan-gereja Jemaat Pentakosta di Indonesia, Pinktergemeente juga bermitra international

  • DMI Wilayah Eropa (Susan Novlin)
  • DMI Wilayah Amerika (Nova)
  • DMI Wilayah Asia Tenggara/Pilipina (Edward Lee)


Lihat pula

Sekolah Teologi

Untuk melengkapi pemahaman akan Firman Tuhan, maka Sinode Jemaat Pentakosta Indonesia (JPI mempunyai Lembaga Pendidikan Theologi yang berada di Manado dengan nama Misionary Pentakosta. Misionary Pentakosta Manado.

Lembah Doa dan Sekolah Doa

Untuk melengkapi tubuh Kristus, membangun gerakan doa bagi pemulihan gereja yang am atau umat kristen pada umumnya maka Sinode Jemaat Pentakosta Indonesia (JPI membangun Lembaga Sekolah Doa di Lembah Doa yang berada di Tomohon dengan nama Sekolah Doa Pemulihan. Yhwh Street Restitusi Prayer School Manado.

Sinode Baru

Pinkstergemeente yang merupakan sinode yang lahir mula-mula, maka dari tubuh Sinode Pinkster lahir beberapa sinode-sinode baru yang memisahkan diri, di antaranya:

  1. Pinksterbeweging Pinksterbeweging
  2. Pinksterkerk Gereja Pantekosta/Pentakosta
  3. Pinkster Zending Utusan Pentakosta

Pranala luar

  • (Indonesia) Sinode GUP Situs resmi Sinode Gereja Utusan Pantekosta di Indonesia
  • (Indonesia) Sinode GBI Situs resmi Sinode Gereja Bethel Indonesia
  • (Indonesia) [1] Situs resmi Sinode Gereja Pantekosta Tabernakel
  • (Indonesia) [2]
  • (Indonesia) [3]
  • (Indonesia) [4] lembah doa / sekolah doa

[[he:ה]

  1. ^ (cf.
  2. ^ D.Lumoindong, Manado Dictionary of the Christian Church, 2010.
  3. ^ Christian Religion, D.D.D.Lumoindong,2010