Secara umum, racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu proses kehidupan sel suatu organisme.[1] Zat racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui jalur oral (mulut) maupun topikal (permukaan tubuh).[1] Dalam hubungan dengan biologi, racun adalah zat yang menyebabkan luka, sakit, dan kematian organisme, biasanya dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya dalam skala molekul.

Simbol bahan beracun

Bapak Toksikologi, Paracelsus, menyatakan bahwa: Segala sesuatu adalah racun dan tidak ada yang tanpa racun. Hanya dosis yang membuat sesuatu menjadi bukan racun (Dosis solum facit venum).[2]

Terminologi

Istilah racun bersinonim dengan kata toksin dan bisa, namun memiliki definisi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.[3] Kata "toksin" didefinisi sebagai racun yang dihasilkan dari proses biologi, atau sering disebut sebagai biotoksin.[1] Sementara, bisa didefinisikan sebagai cairan mengandung racun yang disekresikan atau dihasilkan oleh hewan selama proses pertahanan diri atau menyerang hewan lain dengan gigitan maupun sengatan.[3]

Istilah beracun, toksik, dan berbisa juga merupakan kata yang sebanding apabila digunakan untuk menyatakan sifat atau efek dari racun.[3] Namun, tetap terdapat sedikit perbedaan pada ketiga kata tersebut.[3] Beracun digunakan untuk segala sesuatu yang dapat berakibat fatal atau berbahaya apabila dimasukkan dalam jumlah tertentu ke makhluk hidup.[3] Sedangkan toksik menyatakan sifat atau efek dari toksin, dan berbisa mengacu kepada hewan penghasil bisa.[3]

Klasifikasi

Sejarah

Lihat pula


Referensi

  1. ^ a b c (Inggris)Gary D. Osweiler (1996). Toxicology. Wiley-Blackwell. ISBN 978-0-683-06664-7. Page.1
  2. ^ (Inggris)Horst S. H. Seifert (1996). Tropical animal health. Springer. ISBN 978-0-7923-3821-5. Page.442
  3. ^ a b c d e f (Inggris)Merriam-Webster, Inc (1984). Merriam Webster's Dictionary of Synonyms: A Dictionary of Discriminated Synonyms With Antonyms and Analogous and Contrasted Words. Merriam-Webster. ISBN 978-0-87779-341-0. Page.618