Subaru

perusahaan asal Jepang

Subaru (スバル) adalah merek mobil sekaligus divisi manufaktur otomotif dari Fuji Heavy Industries (FHI). Kantor pusatnya di Ōta, Prefektur Gunma, Jepang. Subaru berawal dari Aircraft Research Laboratory yang didirikan tahun 1917 oleh Chikuhei Nakajima.[1] Merek Subaru pertama kali dipakai pada tahun 1955 setelah oleh FHI mulai berusaha di industri otomotif dengan produksi mobil pertamanya berupa sedan Subaru 1500. Fuji Heavy Industries kini bekerja sama dengan Toyota Motor Corporation yang memiliki 16,5% dari saham FHI.[2]

Subaru
Divisi dari Fuji Heavy Industries
IndustriOtomotif
DidirikanFHI didirikan 7 Juli 1953
Mobil pertama Subaru diperkenalkan tahun 1954
PendiriKenji Kita
Chikuhei Nakajima (pendahulu)
Kantor pusatŌta, Gunma, Jepang
Produkmobil Subaru, mobil Toyota yang dirakit berdasarkan kontrak
Situs webSubaru Global
Facebook: SUBARU.jp X: subaru_russia Instagram: subarudeutschland Youtube: UCw0N2zPZlYsrUcVIJkI6mBA Modifica els identificadors a Wikidata

Subaru adalah nama Jepang untuk gugus bintang di Pleiades di rasi bintang Taurus. Enam bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang di Pleiades dijadikan logo Subaru yang melambangkan enam perusahaan yang merger membentuk Fuji Heavy Industries. Logo enam bintang yang sekarang dipakai sebagai identitas perusahaan Fuji Heavy Industries pertama kali dipakai pada mobil Subaru 360 produksi tahun 1958. Pencipta logo Subaru adalah desainer industri Tatsuzō Sasaki yang juga bertanggung jawab atas desain dasar Subaru 360. Logo setelah itu sempat diperbaiki beberapa kali. Walaupun posisi bintang pada logo sudah tidak lagi mengikuti susunan bintang yang sebenarnya dalam Pleiades, logo Subaru tetap menggunakan 6 buah bintang (1 besar dan 5 kecil).

Mobil Subaru bermesin 1500 cc atau lebih menggunakan mesin boxer yang memiliki pusat gravitasi lebih rendah.[1] Subaru adalah satu-satunya merek mobil yang menggunakan sistem symmetrical All-Wheel Drive untuk semua jajaran produknya.[1] yang memberikan traksi lebih baik sehingga lebih aman dikendarai pada dalam segala kondisi jalan, basah, licin, berlumpur, dan tikungan tajam. Mobil Subaru berpenggerak roda depan seperti R1 dan R2 city car, serta Impreza model dasar memakai transmisi otomatis yang hemat bahan bakar, lincah, dan sesuai untuk penggunaan di dalam kota.

Sejarah

Dari pesawat terbang ke membuat mobil

Setelah mengundurkan diri dari ketentaraan, Kapten Angkatan Laut Chikuhei Nakajima mendirikan Aircraft Research Laboratory di Ōta, Prefektur Gunma pada tahun 1917. Nakajima yang waktu itu berusia 33 tahun bercita-cita memproduksi pesawat terbang sipil.[3] Perusahaan ini mulanya hanya terdiri dari 9 orang. Namun pada 1918, mereka berhasil membuat pesawat pertama, sebuah Nakajima Tipe 1 dengan mesin buatan Amerika Serikat yang jatuh setelah lepas landas. Pesawat Tipe 1 nomor dua juga jatuh. Pesawat ketiga berhasil lepas landas dengan selamat, namun jatuh pada saat mendarat. Pada waktu itu, perusahaan ini dijadikan bahan ejekan, "Pemerintah terlalu banyak mencetak uang kertas, harga beras terlalu mahal. Semuanya barang naik dan terbang, kecuali pesawat buatan Nakajima." Nakajima Tipe 4 akhirnya selesai pada tahun 1919, dan berhasil terbang melintas di Kota Ojima, Prefektur Gunma.

Pada 1919, pemerintah mengadakan lomba kecepatan pesawat pos antara Tokyo dan Osaka. Nakajima Tipe 4 menyelesaikan perlombaan dalam waktu 3 jam 18 menit, dan berhasil mengalahkan pesawat-pesawat buatan luar negeri. Perlombaan ini berhadiah uang 9.500 yen, dan merupakan kesempatan bagi Nakajima untuk mendemonstrasikan keunggulan teknologi mereka di hadapan publik.[4]

Pihak militer Jepang melihat kemajuan drastis dalam teknologi pesawat terbang selama Perang Dunia I di Eropa.[4] Sebuah tim ahli didatangkan ke Jepang dari Perancis, dan Jepang mulai secara serius mempelajari kemungkinan produksi badan pesawat dan mesin pesawat secara lisensi.[4] Nakajima mengirim Kimikei Nakajima ke Perancis untuk mempelajari teknologi pesawat terbang. Pada tahun 1922, Nakajima Tipe B-6 selesai, dan merupakan pesawat yang semuanya dibuat dari logam. Modelnya ditiru dari pesawat pengebom bersayap ganda Breguet 14 buatan Perancis.[4]

Pada tahun 1931, Aircraft Research Laboratory diubah menjadi perseroan terbatas dengan nama Nakajima Aircraft Company. Pabrik baru seluas kira-kira 75.000 m² dibangun juga di kota Ōta, Prefektur Gunma.[3] Pembangunan selesai pada tahun 1931, dan diberi nama Pabrik Baru Ota, sementara pabrik lama disebut Pabrik Donryu.[3] Nakajima Aircraft siap memproduksi pesawat sipil dan militer secara besar-besaran.[3]

Pada tahun 1938, Nakajima Aircraft terpilih sebagai pabrik yang dikelola oleh militer, dan kantor pusat dipindahkan ke Tokyo. Di berbagai daerah di Jepang, Nakajima Aircraft terus menambah fasilitas riset, lapangan terbang, dan pabrik pesawat. Selama perang, Nakajima memproduksi berbagai jenis pesawat militer, di antaranya pesawat tempur Nakajima Ki-27, Nakajima Ki-34, Nakajima Ki-43 Hayabusa, Nakajima Ki-44 Shōki , pesawat pengebom Nakajima Ki-49 Donryu, pesawat tempur malam Nakajima J1N Gekkou, pesawat pengebom torpedo Nakajima B6N Tenzan, dan pesawat tempur Nakajima Ki-84 Hayate.[3] Prototipe pesawat jet pertama Jepang, Nakajima Kikka bahkan sempat diterbangkan pada tahun 1945, sebelum Perang Dunia II berakhir.[3]

Nakajima pernah tercatat sebagai pembuat pesawat utama di Jepang. Termasuk korps sukarelawan wanita, Nakajima pernah mempekerjakan lebih dari 250.000 pegawai.[5] Sebelum Perang Dunia II, Nakajima bahkan pernah memegang lisensi untuk memproduksi pesawat Fokker dan Douglas DC-2.[6][7]

Seusai Perang Dunia II, Jepang dilarang memproduksi segala jenis persenjataan sehingga Nakajima Aircraft ditutup. Masih pada tahun 1945, perusahaan dihidupkan kembali sebagai Fuji Sangyo Co, Ltd. dengan akta pendirian sebagai perusahaan industri barang-barang keperluan damai.[3] Dari peralatan dan suku cadang peninggalan bekas perang, Fuji Sangyo berusaha menciptakan alat transportasi murah untuk keperluan warga sipil. Produksi pertama mereka adalah skuter pertama buatan Jepang bermerek Fuji Rabbit model S-1 pada Juni 1946.[3] Mesin yang dipakai berkapasitas 135 cc dengan roda depan berasal dari roda belakang pesawat pengebom Nakajima Ginga.[3] Skuter Fuji Rabbit dibuat setelah mempelajari skuter merek Powell yang dipakai tentara lintas udara Amerika Serikat.[8]

Pada tahun 1950, Fuji Sangyo diizinkan untuk merencanakan pendirian perusahaan baru berdasarkan Undang-Undang Perbaikan dan Pembangunan Kembali (Kigyo Saiken Seibi-hō). Perusahaan lalu dipecah menjadi 12 perusahaan yang lebih kecil.[3] Pada tahun 1953, Fuji Heavy Industries didirikan, dan produksi pesawat terbang dimulai kembali.[3] Setelah Fuji Heavy Industries didirikan, 5 perusahaan penanam modal yang terdiri dari Fuji Kogyo, Fuji Jidosha, Omiya Fuji Kogyo, Utsunomiya Sharyo, dan Tokyo Fuji Sangyo, mulai berusaha melakukan merger dengan Fuji Heavy Industries.[3] Persetujuan merger keenam perusahaan disetujui pada tahun 1954, dan proses merger selesai pada tahun 1955.[3]

 
Subaru 1500 alias P-1

Kenji Kita, CEO Fuji Heavy Industries yang pertama, menginginkan sebuah perusahaan otomotif, dan segera dimulai perencanaan membuat mobil dengan nama sandi P-1. Dari prototipe hingga selesainya mobil eksperimen P-1 hanya memakan waktu 1 tahun 4 bulan.[9] Seluruhnya ada 4 unit P-1 (satu di antaranya untuk tes bodi) yang selesai pada bulan Februari 1954. Pada bulan Maret tahun 1955, P-1 yang sudah dilengkapi mesin tipe L4-1, 4 silinder OHV 1485 cc selesai dibuat, dan tes jalan yang terakhir dilakukan pada 31 Maret 1955.[9]

Pada waktu itu, P-1 adalah mobil Jepang pertama yang memakai bodi monokok, dan sekaligus mobil sedan teknologi tinggi.[10] P-1 dirancang sebagai mobil sedan berukuran kecil yang dapat memuat penumpang hingga 6 orang.[10] Seluruhnya ada 20 unit mobil eksperimen P-1 yang diproduksi, 11 unit di antaranya memakai mesin tipe FG4A, sementara 9 unit sisanya memakai mesin tipe L4-1.[9] Dari 20 unit P-1, 14 di antaranya dipakai sebagai mobil perusahaan di Fuji Heavy Industries sambil terus dilakukan tes.[9] Enam unit dijual dengan khusus untuk dijadikan taksi antara lain di kota Ōta, Isesaki, dan Honjō. Kira-kira 1 tahun, P-1 menjalani tes sambil dipakai mencari uang.[9]

CEO Kenji Kita mengadakan sayembara memberi nama untuk mobil P-1 di kalangan karyawannya. Di antara usulan yang diberikan karyawannya terdapat nama-nama seperti "Bando Taro", "Panther", "Phoenix", namun tidak satu pun nama yang mengena di hati.[11] Pada akhirnya, CEO Kenji Kita menamakannya "Subaru", sebuah nama gugus bintang yang telah menjadi favoritnya sejak masa kecil.[11] Setelah selesai, P-1 dijadikan produk mobil Subaru yang pertama dengan nama Subaru 1500.

Motorisasi Jepang

 
Subaru 360 tahun 1958

Pada awal paruh kedua dekade 1950-an, memiliki mobil sendiri masih merupakan impian bagi sebagian besar rakyat Jepang. Kementerian Perdagangan dan Industri Jepang mengumumkan rencana pembuatan mobil nasional yang sekaligus merupakan tantangan bagi industri otomotif Jepang untuk membuat mobil nasional yang tidak mahal. Pada 3 Maret 1958, Fuji Heavy Industries mengumumkan produk berupa mobil Subaru 360 yang mendekati standar mobil nasional. Subaru 360 sekaligus merupakan mobil kecil pertama yang tergolong mobil kei. Mobil ini sekaligus merupakan mobil berkapasitas 4 orang yang pertama kali menggunakan teknologi mesin belakang penggerak roda belakang. Mobil pribadi lama kelamaan menjadi barang terjangkau bagi kebanyakan orang Jepang.[12]

 
Subaru 1000 tahun 1966

Produksi berikutnya adalah Subaru 1000 yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966. Subaru 1000 adalah mobil Subaru pertama yang menggunakan teknologi mesin flat dengan tata letak mesin depan penggerak roda depan yang masih populer hingga kini bersama-sama dengan sistem penggerak 4 roda. Suku cadang penting bagi mobil bermesin depan penggerak roda depan berupa double offset joint (salah satu jenis CV joint) dikembangkan bersama Toyo Bearing (NTN) untuk dipakai pada Subaru 1000. Mobil-mobil kecil di seluruh dunia yang memakai mesin depan penggerak roda juga ikut menggunakan double offset joint sejak tahun 1970-an.

Dari tahun 1958 hingga 2008, memproduksi berbagai jenis mobil, termasuk P-1 (1954), 360 (1958), Sambar (1961), 1000 (1969), R-2 (1969), Rex dan Leone (1971), BRAT (1978), Alcyone (1985), Legacy (1989), Impreza (1993), Forester (1997), Tribeca (2005), dan Exiga (2008)

Subaru di Indonesia

Subaru sudah dipasarkan di Indonesia sejak awal tahun 1970-an dengan model Subaru Leone sedan 1400 DL, Coupe 1600 GSR, mobil kecil atau city car Subaru Rex, serta pick-up mini dengan mesin 550 cc.

Dalam Rally of Indonesia tahun 1995, Subaru berpartisipasi dengan model Subaru Impreza WRX 555 dan tampil sebagai juara umum dengan pereli asal Skotlandia, Colin McRae. Beberapa pereli lain dari dalam dan luar negeri juga menggunakan Impreza dalam kejuaraan tahun 1995-1997.

Subaru kembali dipasarkan di Indonesia oleh General Motors antara tahun 2001 dan 2004, dengan model Impreza 2.0 WRX dan Subaru Forester. Setelah itu, Subaru resmi dipasarkan oleh Motor Image anak perusahaan Tan Chong International Limited, sebuah kelompok perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Saham Hong Kong. Motor Image sukses menjual Subaru di Singapura, dan kini telah memiliki kantor cabang di Republik Rakyat Cina, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.[13] Selain Impreza dan Forester, mobil Subaru yang tersedia di Indonesia adalah R1 dan R2 city car, Subaru Outback station wagon kelas atas untuk segala medan, dan produk terbarunya yaitu Subaru Exiga MPV berkapasitas 7 tempat duduk.

Model mutakhir

Model Tahun pertama
dipasarkan
Tipe sekarang Catatan
Diumumkan Perubahan minor
Sedan
Legacy B4 1998 20 Mei 2009 (generasi ke-3) - Sedan Subaru Legacy pertama kali dipasarkan pada tahun 1989
Impreza Anesis 2008 8 Oktober 2008 - Sedan Impreza WRX pertama kali dipasarkan pada tahun 1992
Station wagon
Legacy Touring Wagon 1989 20 Mei 2009 (generasi ke-5) -
SUV
Forester 1997 25 Desember 2007 (generasi ke-3) -
Legacy Outback 2003 20 Mei 2009 (generasi ke-2) - Disebut Legacy Grand Wagon di Jepang, pertama kali dipasarkan pada tahun 1995. Pada tahun 1997 bernama Legacy Lancaster. Outback sedan 4 pintu belum dipasarkan di Jepang.
Tribeca 2006 - Tidak dipasarkan di Jepang.
Serbaguna (MPV)
Exiga 2008 17 Juni 2008 -
Hatchback
Impreza 1992 4 Juni 2007 (generasi ke-3) - Impreza 2.5 L belum dipasarkan di Jepang
Dex 2008 13 November 2008 - Diproduksi oleh Daihatsu sebagai Daihatsu Coo (Daihatsu Materia)
Mobil kei/minibus
Stella 2006 14 Juni 2006 -
Sambar 1961 28 Januari 1999 (generasi ke-6) 3 September 2009 -
Lucra 2010 21 April 2010 -  Diproduksi oleh Daihatsu sebagai Daihatsu Tanto Exe
Pleo 1998 20 April 2010 (generasi ke-2) - Generasi ke-2 diproduksi oleh Daihatsu sebagai Daihatsu Mira
Dias Wagon 2009 3 September 2009 - Perkembangan dari Sambar Dias Wagon. Diproduksi Daihatsu sebagai Daihatsu Atrai

Referensi

  1. ^ a b c "Frequently Asked Questions (FAQ)". Diakses tanggal 2010-06-27. 
  2. ^ Nishitani, Yumiko (2008-04-11). "Japan's Fuji Heavy shares rally on expanded alliance with Toyota group". Thomson Financial News. Diakses tanggal 2008-04-12. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m "SUBARU前史/飛行機からクルマへ:1917~1957(大正6年~昭和31年)". Fuji Heavy Industries, Ltd. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  4. ^ a b c d "Nakajima Aircraft Industries History". Classical Airplane Museum 古典航空機博物館 中島飛行機物語. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  5. ^ "中島飛行機株式会社その軌跡 Nakajima Aircraft Industries ltd.1936~1945". The Classic Airplane Museum. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  6. ^ "255.中島ダグラスDC-2型旅客機 Nakajima Douglas DC-2 Passenger-plane". The Classic Airplane Museum. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  7. ^ "095.中島フォッカー・スーパーユニバーサル旅客機 Nakajima Fokker Super-Universal Passenger-plane". The Classic Airplane Museum. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  8. ^ "Fuji Rabbit Scooters: History". fujirabbit.com. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  9. ^ a b c d e "乗り心地と走行安定性". Fuji Heavy Industries. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  10. ^ a b "幻の名車 P-1 スバル1500". Fuji Heavy Industries, Ltd. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  11. ^ a b "スバル誕生の秘密:すばる". Fuji Heavy Industries, Ltd. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  12. ^ "日本のモータリゼーションを切り拓". Fuji Heavy Industries. Diakses tanggal 2010-07-11. 
  13. ^ "Motor Image Group". Motor Image Indonesia. Diakses tanggal 2010-07-11. 

Pranala luar