Panampik Basar atau Paluaran adalah ruang utama pada bagian dalam rumah Bubungan Tinggi. Ruang Panampak Basar menghadap Tawing Halat (dinding tengah) yang dipenuhi dengan ornamen ukiran. Permukaan lantainya lebih tinggi dari ruang Panampik Tangah. Ambang lantainya disebut Watun Jajakan.

Pola umum denah rumah Bubungan Tinggi

Ruang Panampik Basar berfungsi untuk menempatkan tamu yang berkunjung dan tempat kegiatan lainnya seperti selamatan, pertunjukkan Wayang Kulit Banjar, upacara Mambari Makan Tahun, Haul dan sebagainya.

Pada langit-langit ruang Panampik Basar digantung dua buah lampu gantung besar (lampu antik) yang berfungsi sebagai alat penerangan ruangan pada waktu malam hari.

Di tengah-tengah Tawing Halat (dinding tengah) dipajang sebuah cermin besar dan di depannya diletakkan sebuah bufet. Bagian tengah Tawing Halat ini dipasang papan yang dapat dilepas sewaktu-waktu jika diperlukan sehingga Ruang Panampik Basar dan Ruang Palidangan/Panampik Panangah yang ada di sisi dalam menjadi ruangan yang menyatu.

Pada bagian kiri dan bagian kanan Tawing Halat (dinding tengah) biasanya digantung tanduk menjangan dan sepasang tempat kopiah.

Jendela terdapat pada sisi kiri dan kanan ruangan dengan tetada.

Lantai ruang Panampik Basar pada umumnya dipasang tikar lampit rotan juran tiga bebujur.

Peralatan pada ruang ini:

  1. Lampu gantung besar
  2. Cermin besar dan bufet di depannya
  3. Gantungan dari tanduk menjangan dan sepasang sangkutan kopiah
  4. Jendela dengan tetadanya

Rujukan

  • (Indonesia) Syamsiar Seman, Rumah adat Banjar, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1982
  • (Indonesia) Broto Mulyono, Raf Darwis, Rifai Abu, Arsitektur tradisional daerah Kalimantan Selatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1986