Interferon

protein yang dikeluarkan sel inang sebagai respons adanya patogen
Revisi sejak 27 Juli 2010 09.53 oleh ESCa (bicara | kontrib) (sort)

Interferon adalah hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein yang disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.[1] Sejarah penemuan interferon dimulai pada tahun 1954 ketika Nagano dan Kojima menemukannya pada virus di kelinci.[1] Tiga tahun kemudian Isaacs dan Lindenmann berhasil mengisolasi molekul yang serupa dari sel ayam dan molekul tersebut disebut interferon.[1]

Strukur molekul interferon alfa manusia.

Terdapat tiga kelas interferon yaitu, alfa, beta, dan gamma.[2] Interferon-alfa dihasilkan oleh leukosit dan berperan sebagai molekul anti-viral.[2] Interferon-beta dihasilkan oleh fibroblas dan dapat bekerja pada hampir semua sel di dalam tubuh manusia.[2] Interferon gamma dihasilkan oleh limfosit Sel T pembantu dan hanya bekerja pada sel-sel tertentu, seperti makrofag, sel endotelial, fibroblas, sel T Sitotoksik, dan limfosit B.[2]

Referensi

  1. ^ a b c (Inggris)P. KONTSEK, E. KONTSEKOVÁ (1997). "FORTY YEARS OF INTERFERON" (PDF). Acta virologica. 41: 349–353. Diakses tanggal 15 Juni 2010. 
  2. ^ a b c d (Inggris)Larry W. Moreland (2004). Rheumatology and immunology therapy: A to Z essentials. Springer. ISBN 978-3-540-20625-5. Page.473-476