Anindya Bakrie

pengusaha Indonesia
Revisi sejak 16 Agustus 2010 08.31 oleh Masdian (bicara | kontrib)

Anindya Novyan Bakrie (lahir 10 November 1974), biasa dipanggil Anindya Bakrie. Seperti pepatah : buah Apel jatuh tidak jauh dari pohonnya, Anin adalah putra sulung dari pengusaha nasional Aburizal Bakrie dan Taty Bakrie. Sebagai generasi ketiga keluarga Bakrie, Anin kini juga telah merambah dunia bisnis, seperti bapak dan kakeknya Haji Achmad Bakrie. Berada dalam lingkungan pebisnis, Anindya pun bukan menjadi orang asing dalam dunia ini. Dalam usianya yang masih relatif muda ia telah memimpin sejumlah perusahaan nasional di bidang telekomunikasi dan media. Ia menjadi presiden direktur dari Bakrie Telecom dan Viva Media Group yang membawahi ANTV, TV One dan Vivanews.com. Anin boleh dibilang sudah teruji insting dan kemampuan bisnisnya. Ketika masuk Antv pada tahun 2002, stasiun tv nasional itu hampir bangkrut karena dililit hutang. Hanya dalam waktu dua tahun ia bisa merestrukturisasinya dan hutangnya menjadi nol. Sekitar 80 % hutang perusahaan menjadi penyertaan modal. Begitu pula ketika ia mengambil alih Lativi pada bulan Maret 2007. Perusahaan TV tersebut juga tengah dililit hutang yang cukup besar. Sementara rating dan share-nya selalu berada di urutan terbawah. Pada bulan Februari tahun 2008 Lativi berubah menjadi TV One. Format TV diubah dari general TV menjadi News TV. Tidak perlu waktu terlalu lama, TV One telah menjadi leader news station di Indonesia. Tangan dinginnya juga berhasil menjadikan Bakrie Telecom (Btel) sebagai salahsatu market leader pada operator telekomunikasi CDMA. Melalui produknya Esia, Btel menjadi perintis operator telekomunikasi murah di Indonesia. Hadirnya Esia mengubah struktur pasar dan persaingan operator telekomunikasi di Indonesia. Semula para operator dinilai terlalu banyak mengambil untung dengan menetapkan harga tinggi yang merugikan konsumen. Btel terus berkembang dan merambah bisnis pengiriman data dengan usaha baru bernama Bakrie Conectivity. Media massa nasional juga tengah ramai memperbincangkan rencana merger antara Btel dengan Flexi Telkom yang menjadi pemain nomor satu di CDMA. Jika itu terjadi, maka mereka akan menguasai pasar CDMA di Indonesia. Flexi mempunyai sekitar 15 juta pelanggan. Sementara Esia sekitar 10 juta pelanggan. Penyuka olahraga lari marathon ini termasuk orang yang percaya dengan masa depan dan kekuatan New Media. Ini bisa terlihat dari langkahnya mendirikan Vivanews.com dengan merekrut sejumlah wartawan majalah Tempo. Vivanews yang didirikan Desember 2009, kini telah menjadi pemain ketiga terbesar di bisnis news media online. Mengenai berbagai keberhasilannya ini, Anin sering merendah." Ah di bidang bisnis saya masih perlu belajar banyak," ujarnya ketika ditanya wartawan. Lahir dari lingkungan keluarga pengusaha besar, Anin punya beban moral tersendiri. Bila berhasil, maka tak jarang orang yang mencibir keberhasilannya karena mendapat berbagai fasilitas dan kemudahan dari keluarga. Sementara bila gagal, maka akan lebih banyak lagi yang mengecamnya. "Biasanya kan ada pameo, generasi pertama membangun. Generasi kedua mengembangkan. Dan generasi ketiga yang menghancurkan," ujarnya berkelakar. Di luar bisnis Anindya adalah seorang filantropis. Kepekaan sosialnya yang tinggi membuatnya dipercaya pula memimpin Yayasan Bakrie Untuk Negeri yang menangani masalah kesehatan, olahraga, upaya penanggulangan bencana, dan yang terpenting pendidikan. Anin juga menjadi patron dari Universitas Bakrie. Aktivitasnya di berbagai kegiatan sosial ini merupakan wujud dari amanah pendiri Kelompok Usaha Bakrie yang sangat dipegang teguh oleh keluarga besar. Haji Achmad Bakrie pria asal Kalianda, Lampung ini berpesan, "agar setiap rupiah yang dihasilkan Bakrie, harus bermanfaat untuk orang di sekitarnya." Tak hanya di tanah air, Anin juga mulai merambah dunia internasional dengan mendirikan sebuah departemen kajian (think tank) di Washington, DC, Amerika Serikat. Departemen kajian bernama Bakrie Chair for Southeast Asian Studies bekerjasama dengan sebuah lembaga think tank papan atas di AS bernama Carnegie Endowment for International Peace. Didirikan pada akhir Agustus 2010, Bakrie Chair bertujuan lebih mendekatkan Indonesia dan Asia Tenggara di kalangan pengambil keputusan dan masyarakat Amerika. "Ini merupakan sumbangsih kami dari sektor swasta untuk membantu pemerintah mempromosikan Indonesia di Amerika. Dengan begitu pemerintah Amerika Serikat bisa lebih tepat dalam mengambil berbagai keputusan tentang Indonesia," kata Anin. Menurut Anin, kawasan Asia Tenggara dan Indonesia memainkan peran penting untuk menjaga stabilitas kawasan, terutama di era persaingan antara negara-negara di Northeast Asia yang dimotori oleh Cina, Jepang dan Korea dengan negara di South Asia yang dimotori oleh India dan Pakistan. Sementara Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia telah menjelma menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, setelah India dan AS. Sebagai negara adidaya dunia, Amerika juga menempatkan kawasan Asia Tenggara dalam prioritas penting. Ini bisa terlihat dari penempatan satu armada perangnya (U.S 7th fleeth) dan telah diratifikasinya Treaty of Aminty and Cooperation in Southeast Asia yang ditandatangani oleh Menlu Hillary Clinton di Bali (2009). Hubungan antara warga Indonesia dan Amerika, dalam penilaian Anin, merupakan hubungan cinta dan benci (love and hate). Disatu sisi, makanan, mode, dan para bintang Hollywood dipuja. Namun bangsa Indonesia juga mengecam invasi AS di Iraq dan Afghanistan. "Hal-hal semacam ini perlu dijembatani. Sebab terdapat potensi besar yang positif bagi kedua negara jika hubungan yang terjadi bersifat saling memahami dan melengkapi," tegasnya. Bakrie Chair adalah bagian kegiatan dari Bakrie Center Foundation (BCF) yang didirikannya. Di bawah BCF yang dipimpinnya, juga ada program yang khusus menangani bantuan bea siswa untuk program pasca sarjana bernama Bakrie Graduate Fellowship (BGF) . Program ini memberi bantuan untuk mahasiswa program magister/post graduate dengan bekerjasama sejumlah perguruan tinggi terkemuka di dalam dan luar negeri. "Sebuah bangsa hanya bisa maju jika tingkat pendidikannya tinggi. Saya melihat setiap tahun ada sekitar 2.5 juta lulusan SLTA. Yang bisa meneruskan ke bangku perguruan tinggi hanya sekitar 10 persen. Sementara lulusan perguruan tinggi yang meneruskan ke jenjang magister lebih kecil lagi," tegasnya. Anin juga melihat pentingnya ketersedian tenaga trampil. Karena itu melalui BCF, ia berencana membantu/membangun sejumlah sekolah kejuruan. Selain bisnis dan kegiatan amal, Anin juga aktif di sejumlah organisasi, antara lain sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bidang Telematika dan berbagai organisasi lainnya. Suatu ketika, saat mendampingi Aburizal Bakrie dalam obrolan dengan komunitas bloger di Jakarta (2010), Anin ditanya apakah akan menjadi politisi seperti bapaknya yang kini menjadi ketua umum Golkar? Lagi-lagi dengan sikap merendah ia mengatakan, " Bisnis saja masih belajar kok. Jadi saya belum berpikir ke arah sana. Saya harus belajar banyak dulu," kilahnya. Anin mempunyai dua adik yaitu: Anindhita Anestya Bakrie dan Anindra Ardiansyah Bakrie. Anindya menikah dengan Firdani Saugi dan dikaruniai dengan tiga anak: Alisha, Azra, Akila. Penyuka aktivitas seperti membaca, menyelam, traveling, sejarah, kebudayaan dan musik ini menikah dengan Firdani Saugi dan dikaruniai tiga orang anak : Alisha, Azra dan Akila.


Pendidikan

Stanford Graduate School of Business Stanford, California M.B.A., Global Management Program (GMP), June 2001 Northwestern University Evanston, Illinois B.Sc., Industrial Engineering, June 1996 SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta, Jakarta 1992

Pengalaman

PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) President Director & CEO (2003 – sekarang).

Provider jaringan telekomunikasi CDMA terbesar di Indonesia, dengan 10 juta pelanggan. Menawarkan produk telepon seluler, telepon rumah, sambungan internasional, internet akses dan data servis.

PT Visi Media Asia (VIVA) President Director & CEO (2008 – sekarang).

Perusahaan media yang terintegrasi fokus pada bisnis konten (termasuk 2 saluran TV terkemuka, antv dan TV One, dan media baru / bisnis platform internet (vivanews.com).

PT Lativi Media Karya (tvOne) President Commissioner & Chairman (2007 – sekarang).

Saluran TV Berita dan olah raga terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, yang melayani lebih dari 150 juta Indonesia. tvOne memperluas saluran dan merek di luar layanan saat ini ke dalam satelit / kabel, internet dan platform distribusi mobile.

PT Cakrawala Andalas Televisi (antv) President Commissioner (sekarang) President Director & CEO (2002 – 2009)

Saluran TV hiburan dan umum terkemuka di Indonesia, melayani lebih dari 170 juta penonton Indonesia. Antv memperluas saluran dan merek saat ini gratis-udara-darat ke satelit / kabel, internet dan platform distribusi mobile.

Capital Managers Asia Pte., Ltd. – Singapore Director & COO (2001 – sekarang)

Pengelolaan Dana dan Penasehat Keuangan fokus di Asia Tenggara Sumber Daya Alam (Minyak & Gas, Pertambangan, Perkebunan, dan Kehutanan) dan T.M.T. (Telecom, Media dan Teknologi).

PT Bakrie & Brothers, Tbk. Deputy to COO and Managing Director (1997 – 1999)

Salah satuholding investasi terbesar yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan core bisnis telekomunikasi, infrastruktur dan agribisnis.

Salomon Brothers Inc. – New York Finance Analyst, Investment Banking, Global Power Group (1996 – 1997)

Oganisasi

ABAC (Asia Pacific Economic Cooperation Business Advisory Council) Wakil Indonesian (ditunjuk langsung oleh Presiden RI) 31 Dec 2009-sekarang

Kadin Indonesia Wakil Ketua Umum bidang Telekomunikasi, informasi, dan Media ( 2008 – 2013) Ketua Komite Tetap Bidang Telekomunikasi 2004 – 2008

The Asia Pacific Media Forum Board of Advisor member 2003 – sekarang

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggota Dewan Pengarah 2008- sekarang

Yayasan Bakrie Untuk Negeri (Bakrie for the Nation) foundation Chairman 2007-sekarang

Bakrie University Patron 2009-sekarang

Federasi Olah Raga Karate-Do Indonesia Wakil Sekjen 2005-2008

Sertifikat

Harvard J.F. Kennedy School of Goverment Cambridge-M.A., USA Executive Education : “Infrastructure in a Market Economy”, July 2009 Harvard Business School Boston-Massachusetts, USA Executive Education : “Making Corporate Boards More Effective”, July 2009 Badan Pengawas Pasar Modal Jakarta, Indonesia Capital Markets Authority Investment Management License, 25 October 2002 LA Marathon in March 2008; Advanced Scuba Diver Licensee from PADI


WEBSITE http://aninbakrie.com