Pembicaraan:Hantu

sebenarnya hantu itu memang ada, tetapi banyak orang yang tidak percaya. sebagai contohnya adalah mengapa banyak kejadian- kejadian yang tidak dapat dijelaskan secarah ilmiah yaitu banyak pesawat terbang yang hilang saat melintasi segitiga bermuda. walaupun sampai sekarang banyak perdepatan yang dilakukan untuk menjelaskan mengenai fenomena tersebut.

Hantu?? Jaman Gini???!!!

Keberadaan hantu sebenarnya merupakan hal yang tidak perlu dipertanyakan. Hal ini jelas, karena hantu atau roh-roh orang yang sudah meninggal tidak lagi berada dalam "dimensi" yang sama dengan orang-orang yang masih hidup. Ironisnya, seringkali orang-orang yang masih hidup justru merasa ketakutan apabila didatangi oleh hantu, bahkan percaya bahwa hantu-hantu tersebut dapat menyakiti orang-orang yang masih hidup. Lebih parahnya, ada pula orang yang percaya dengan mencari kekayaan, kekuatan, masa depan dan berbagai hal "super"natural melalui berinteraksi dengan hantu-hantu. Sangat menyedihkan, dan bila diperbolehkan, menurut saya orang yang demikian tidak layak dibilang sebagai manusia. Sungguh kasar, memang pendapat saya ini, tetapi sebagai manusia, seharusnya kita sadar bahwa kitalah yang menentukan apa yang kita dapatkan mendatang. Kekayaan, kekuatan, bukanlah hal yang bisa diperoleh dengan jalan sepintas. Semuanya memerlukan kerja keras. Terlebih lagi, sungguh konyol apabila kita menganggap bahwa bantuan hantu dan roh-roh lebih baik daripada kehebatan Tuhan sendiri, terlepas dari keyakinan apapun yang kita anut.

Hal kedua yang cukup menjadi masalah mengenai hantu adalah bahwa sineas Indonesia memanfaatkan kepopuleran hantu dalam sebagian besar film-film mereka. Adalah suatu kenyataan yang pahit bahwa masyarakat kita adalah para penggemar hantu. Justru, film-film yang mengedepankan arti hidup yang sesungguhnya, persahabatan dan hal-hal yang terutama dalam hidup sangat jarang kita temukan saat ini. Kecenderungan dari film-film bertemakan hantu dan mistis yang kita temui saat ini sungguh memberikan gambaran yang buruk bagi masyarakat, menurut saya pribadi. Jangan sampai mental kita dipenuhi oleh mental ketakutan akan hant. Bung, kita jauh lebih hebat daripada hantu!

Akhir kata, kita sebagai manusia masih harus menjalani hidup yang penuh dengan kesulitan. Di sinilah nilai lebih kita sebagai manusia - PERJUANGAN HIDUP ! Lagipula, ada sebuah anekdot yang pernah saya dengar bahwa hantu masa kini bukan lagi hantu dengan wajah menyeramkan, selalau mengejutkan orang dengan tawanya yang hihihi itu....justru hantu "pintar" masa kini adalah "hantu" dengan paras yang elok dtempat-tempat umum dan siap menggoda orang serta "hantu-hantu" politik yang selalu mengucap janji untuk memperoleh sesuatu! :p

Hantu = Setan ???

Membaca dari pengertian yang Wikipedia buat kok saya tidak sependapat dengan pengertian bahwa hantu itu sama dengan setan atau hantu yang jahat disebut setan. Maafkan atas kelancangan saya ini atau mungkin saya salah tetapi sebagai orang beragama saya berpendapat hantu dan setan adalah pengertian yang sama sekali berbeda. Setan,iblis, jin, genderuwo dan makhluk halus sebangsanya adalah asli ciptaan Tuhan sama halnya dengan manusia, malaikat, binatang dan tumbuhan. Hal ini terdapat dan tertulis di ajaran agama manapun. Sedangkan pengertian hantu lebih dipopulerkan oleh masyarakat kita sebagai orang yang sudah mati tetapi ternyata bangkit lagi dari kubur dan bergentanyangan di dunia manusia yang masih hidup untuk berbagai alasan semisal menakuti-nakuti manusia, membalas dendam, mati penasaran, mencari kepalanya yang hilang atau hal lainnya. Hantu ini manifestasi dari urband legend, cerita rakyat, legenda, berita dari mulut ke mulut yang sulit dibuktikan kebenarannya karena hasil kesaksian dari satu pihak saja yang kemudian dianggap sebagai hal yang misterius, mengerikan dan menakutkan (karena hantu diceritakan cenderung untuk menakuti orang)lalu oleh beberapa orang hal ini dijadikan konsumsi segar bahan tulisan buku atau novel dan film. sering orang salah kaprah menyebut "setan pocong". Padahal setan tidak pernah mati dan mustahil dipocong seperti halnya seorang muslim yang telah meninggal. Hal ini diperparah oleh berbagai film horor Indonesia dan sinetron religius yang ada adegan lari dikejar hantu sambil menyebut setan...... Sebuah pendidikan yang buruk bagi masyarakat.

Konsep hantu tidak sama dengan ghost

Dalam alam pemikiran Nusantara, hantu lebih terkait dengan kekuatan/makhluk gaib. Ini bisa dilihat dari etimologi kata "hantu". Artikel ini terasa janggal. Barangkali ghost lebih tepat dijadikan "setan" (bedakan dari syaitan, yg lbh terkait dg konsep dlm Islam - bandingkan dengan korban dan kurban) atau "arwah penasaran". Kembangraps (bicara) 20:57, 16 Oktober 2009 (UTC)

Dalam bahasa Jawa Kuna, hantu atau antu artinya mati. Meursault2004ngobrol 21:56, 16 Oktober 2009 (UTC)

Apakah Anda takut hantu?

Banyak orang yang tidak percaya hantu, tetapi dirinya sendiri ketakutan pada waktu berada sendirian di tengah pekuburan pada malam hari, apakah saya dan anda termasuk di dalamnya?

Kembali ke halaman "Hantu".