Daftar karakter karya Kho Ping Hoo

artikel daftar Wikimedia

Kho Ping Hoo sebagai salah satu orang penulis cerita silat Indonesia, menghasilkan banyak tokoh-tokoh cerita dalam karya-karyanya, baik yang bersifat jahat (datuk sesat) atau pun baik (pendekar). Tokoh-tokoh itu memberikan banyak inspirasi bagi para pembaca dan terlebih bagi para penggemarnya. Sampai-sampai terlontar ide untuk "mempertemukan" tokoh-tokoh dalam serial yang berlainan, sekedar hanya untuk mencari tahu siapa yang lebih sakti [1]. Hal ini bahkan memberikan inspirasi bagi beberapa penulis cerita silat pada masa ini, seperti Fary Oroh dalam karyanya Pendekar Negeri Minahasa [2], Kkabeh dalam karyanya Bu Kek Kang Sinkang [3], dan Nein Arimasen dalam karyanya Gunung dan Rimba Hijau [4], untuk menghadirkan dalam karya mereka, salah satu dari tokoh-tokoh yang dikaguminya tersebut.

Halaman ini diperuntukkan bagi daftar tokoh-tokoh silat dalam karya-karya Kho Ping Hoo berserta sedikit keterangan mengenai mereka. Informasi yang dikumpulkan meliputi:

  • nama sebenarnya (bila ada),
  • julukannya,
  • jurus-jurusnya, dan
  • sedikit sejarah mengenai tokoh (kelahiran, guru, orang tua, dan bagaimana sang tokoh memperoleh ilmu andalannya itu).

Tokoh-tokoh tersebut akan dikategorikan dalam serial di mana ia muncul, bukan dalam buku, karena kadang banyak tokoh hidup di dalam lebih dari satu buku.

Serial Bu Kek Siansu

Bu Kek Siansu

Bu Kek Siansu pada masa kecilnya disebut Anak Ajaib (Sin Tong) karena dalam usianya yang amat muda telah memiliki kepandaian dalam mengobati berbagai penyakit. Kebiasaannya menjemur diri di sinar matahari pagi dan dibawah terangnya bulan purnama, menguatkan tulang dan membersihkan darahnya sehingga menarik minat kaum datuk persilatan untuk mengangkatnya menjadi murid. Perebutan atas diri bocah ajaib yang bernama Kwa Sin Liong, anak tunggal dari Keluarga Kwa di kota Kun-Leng, akhirnya dimenangkan oleh Pangeran Han Ti Ong. Seorang sakti keturunan raja yang bertempat tinggal di sebuah tempat yang mendekati dongeng dilaut utara, yang dikenal dikalangan kangouw (sungai-telaga) dengan nama Pulau Es. Kelak Kwa Sin Liong menjadi pewaris Pulau Es, setelah kerajaan yang dipimpin Han Ti Ong musnah disapu banjir besar (tsunami?). Dia kemudian disebut-sebut sebagai manusia dewa. Dia punya kebiasaan menurunkan satu jenis ilmu silat setiap awal musim semi. Ilmu yang didapat Kam Bu Song (Suling Emas) bersumber darinya. Namun secara resmi Bu Kek Siansu hanya mempunyai tiga orang murid, yakni Kam Han Ki, Maya dan Khu Siauw Bwee. Nama Bu kek Sian Su terakhir kali muncul di dunia Kangouw pada kisah Istana Pulau Es.

Liu Lu Sian

Liu Lu Sian pendekar sakti puteri dari ketua partai Beng-Kauw, Liu Gan. Ia adalah ibu kandung dari pendekar suling emas Kam Bu Song dari suaminya, Jenderal Kam Si Ek. Liu Lu Sian juga berjuluk Tok-siauw Kwi atau Setan Kecil Beracun. Ia pernah mencuri kitab Sam-po Cin-keng punya ayahnya, siapa tahu kitab ini ditemukan kembali oleh Gak Bun Beng dalam kisah Sepasang Pedang Iblis.

Kam Han Ki

Kam Han Ki adalah seorang keturunan keluarga Kam yang beruntung menjadi salah satu murid manusia setengah dewa Bu Kek Siansu yang paling sakti. Semasa mudanya ia terlibat cinta asmara segi-tiga dengan sumoi-sumoinya (Maya dan Khu Siauw Bwee). Di masa tuanya ia bergelar Koai Lojin.

Maya

Maya adalah sumoi dari Kam Han Ki. Ia menjadi murid tidak langsung dari Bu Kek Siansu. Mulanya muncul di cerita Kisah Pulau Es. Karena terlibat percintaan segi-tiga dengan suhengnya (yang dicintai juga oleh Khu Siauw Bwee, hidupnya berakhir tragis dengan pertarungan sampai mati dengan Khu Siauw Bwee.

Khu Siaw Bwee

Khu Siauw Bwee adalah sumoi dari Kam Han Ki dan menjadi murid tidak langsung dari Bu Kek Siansu, dengan bimbingan suhengnya tersebut. Di masa tuanya menjadi subo dari Suma Han.

Kwee Seng

Kwee Seng adalah guru dari Kam Bu Song

Kam Bu Song

Kam Bu Song (Pendekar Suling Emas I) merupakan salah satu murid Bu Kek Siansu yang berdarah bangsawan. Merupakan leluhur dari pendekar suling emas Kam Hong.

Kam Hong

Kam Hong (Pendekar Suling Emas II) merupakan seorang sasterawan keturunan pendekar Suling Emas Kam Bu Song. Secara kebetulan ia menemukan ilmu suling emas dari pembuat suling emas yang asli. Ilmu silatnya yang terkenal diantaranya Kim-siauw Kiam-sut (Ilmu Pedang Suling Emas).

Kam Bi Eng

Kam Bi Eng isteri dari Suma Ceng Liongdan merupakan anak dari Kam Hong.

Suma Boan

Suma Boan

Suma Kiat

Suma Kiat

Suma Hoat

Suma Hoat atau lebih dikenal sebagai Jai-Hwa-Sian, adalah salah seorang tokoh sakti yang sering terombang-ambing antara berlaku sebagai pendekar atau sebagai penggoda wanita. Hal ini dikarenakan ketidakkuatan batinnya saat dikhianati sorang wanita.

Suma Han

Suma Han (Pendekar Super Sakti) adalah seorang keturunan keluarga Suma. Berbeda dengan leluhurnya yang jahat, Suma Han menempuh garis hidup yang berbeda. Dia terkenal dengan tenaga lweekangnya Swat-im Sinkang dan Hwi-Yang Sin-kang (yang kemudian menjadi semacam 'trade mark' Pulau Es), selain ilmu-ilmu silat warisan Bu Kek Siansu. Bergelar juga Pendekar Siluman karena kemampuan sihir yang ia dapatkan tidak sengaja semasa kecil. Suma Han pada akhirnya berbuntung kaki, tetapi beristeri dua, yaitu Nirahai dan Lulu. Dari Nirahai dia mendapatkan sepasang putera puteri, yakni Milana dan Suma Kian Bu, dan dari Lulu dia mendapat putera Suma Kian Lee. Ilmu-ilmu silatnya diantaranya Soan-hong-lui-kun yang diwarisinya dari Khu Siauw Bwee. Dia juga menjadi pewaris ilmu Siang- Mo Kiam-Sut (Ilmu Pedang Sepasang Iblis) dari pasangan Can Ji Kun-Ok Yan Hwa yang dijuluki Sepasang Pedang Iblis.

Nirahai

Nirahai adalah keturunan kaisar mancu dari salah seorang selirnya. Memiliki banyak ilmu-ilmu silat tinggi, bahkan ilmu warisan dari Suling Emas Kam Bu Song.

Lulu

Lulu adalah adik angkat sekaligus isteri dari Suma Han. Setelah bercerai dari suaminya yang pertama (Wan Kiat), ia menikah dengan pendekar sakti Suma Han. Dari suami yang pertama ia memiliki anak Wan Keng In yang menjadi ayah dari Wan Ceng dan Wan Tek Hoat.

Milana

Milana (atau Puteri Suma Milana) adalah puteri pertama dari pasangan Suma Han dan puteri Nirahai. dan belakangan menjadi istri dari Pendekar Sakti Gak Bun Beng

Suma Kian Bu

Suma Kian Bu (Pendekar Siluman Kecil) adalah putera Suma Han dan Nirahai. Ia muncul di dalam cerita Kisah Sepasang Rajawali, Jodoh Rajawali dan Suling Emas dan Naga Siluman. Riwayat hidup terakhirnya tidak diceritakan dengan jelas. Ia memiliki seorang putera yang bernama Suma Ceng Liong.

Suma Kian Lee

Suma Kian Lee adalah putera Suma Han dan Lulu dan merupakan salah seorang dari "Sepasang Rajawali". Memiliki 2 anak: Suma Hui dan Suma Ciang Bun.

Suma Hui

Suma Hui adalah puteri dari Suma Kian Lee dan Kim Hwee Li.

Suma Ciang Bun

Suma Ciang Bun adalah adik dari Suma Hui. Ia merupakan seorang 'banci', di mana diceritakan bahwa ia lebih menyukai pria ketimbang wanita. Sampai suatu saat ia berjumpa dengan seorang 'pria' yang disukainya, yang ternyata adalah seorang dara remaja yang menyamar. Dara itu adalah Gangga Dewi.

Suma Ceng Liong

Suma Ceng Liong pernah menjadi murid datuk sesat Hek-i-Mo-Ong.Suma Ceng Ling menikah dengan Kam Bi Eng yang merupakan anak dari Kam Hong, Pendekar Suling Mas II

Wan Keng In

Wan Keng In anak dari Lulu sebelum menikah dengan Suma Han.

Wan Tek Hoat

Wan Tek Hoat (Si Jari Maut). Mula kisahnya muncul di Kisah Sepasang Rajawali. Ia anak tidak sah dari Wan Keng In (putera Lulu) dan Ang Siok Bi (puteri bekas ketua Bu-tong Pai, Ang Thian Pa atau dipanggil juga Ang Lojin). Di masa tuanya ia menjadi hwesio bergelar Tiong Khi Hwesio. Ilmunya banyak, diantaranya gabungan Pat-sian-sin-kun dan Pat-mo-sin-kun yang dipelajarinya dari Sa-cu Lo-mo (mantan anak buah Nirahai), juga mendapatkan ilmu dari dua datuk pulau Neraka, Cui-beng Koai-ong dan sutenya, Bu-tek Siauw-jin. Senjatanya yang terkenal adalah Cui-beng Kiam (Pedang Pencabut Nyawa).

Wan Ceng

Wan Ceng (Pendekar Selaksa Racun) adalah puteri tidak sah dari Wan Keng In dengan (...) Menjadi murid Si Setan Selaksa Racun Ban-tok Mo-li. Ia merupakan isteri dari Kao Kok Cu dan ibu dari Kao Sin Liong.

Sim How

Sim Houw (Pendekar Suling Naga)adalah anak dari Pendekar Pedang Naga Siluman Sim Hong Bu dan murid dari Pendekar Suling Emas Kam Hong. Dia mewarisi ilmu gabungan dari Kim Siaw Kiam sut dan Koai Liong Kiamsut. Dia juga mewarisi suling yang berbentuk naga terbuat dari kayu yang kuat dan karena itu ia dijuluki Pendekar Suling Naga

Sim Hong Bu

Sim Hong Bu (Pendekar Naga Siluman) adalah keturunan keluarga pemburu yang beruntung mewarisi ilmu pedang naga siluman dari manusia yeti Ouwyang Kwan (yang juga masih keluarga Cu dari Lembah Naga Siluman). Senjatanya yang ampuh adalah Koai-liong-pokiam (Pedang Naga Siluman) dengan ilmu silatnya Koai-liong Kiam-sut.

Gak Liat

Gak Liat salah seorang datuk sesat, merupakan ayah tak sah dari Gak Bun Beng.

Gak Bun Beng

Gak Bun Beng adalah menantu dari Suma Han dari puterinya Milana. Ia telah banyak mewarisi ilmu silat yang tinggi sekali, selain ketika masih kanak-kanak dia menjadi murid seorang tokoh sakti Siauw-lim-pai, ketika menjelang dewasa dia secara kebetulan mewarisi ilmu kesaktian peninggalan seorang manusia dewa yang bernama Koai Lojin (Kam Han Ki). Bukan itu saja, bahkan pernah dia menerima warisan ilmu dari kakek sakti Bu-tek Siauw-jin datuk Pulau Neraka, dan pernah pula menerima pendidikan sin-kang dari Pendekar Super Sakti! Di waktu dia masih muda saja dia telah memiliki kesaktian-kesaktian luar biasa itu, di antaranya adalah ilmu Lo-thian Kiam-sut (Ilmu Pedang Pengacau Langit), Tenaga Sakti Inti Bumi dari Bu-tek Siauw-jin, gabungan tenaga sin-kang Swat-im-sin-kang dan Hui-yang-sin-kang dari Pendekar Super Sakti, samping ilmu silat-ilmu silat lain yang kesemuanya bertingkat tinggi!

Kao Kok Cu

Kao Kok Cu (Pendekar Naga Sakti Gurun Pasir) merupakan putera Jenderal Kao Liang yang hilang terdampar di padang pasir Go-bi, tetapi beruntung menjadi murid terkasih dari Dewa Bongok Bu-beng Lojin. Muncul pertama kali dalam cerita Kisah Sepasang Rajawali. Ilmu simpanannya adalah Sin-liong-hok-te (Naga Sakti Mendekam di Atas Tanah) yang dahsyat sekali, dan baru dapat ia mainkan secara sempurna setelah ia kehilangan sebelah tangannya.

Kao Sin Liong

Kao Sin Liong. Adalah putra dari Pedekar Naga Sakti Gurun Pasir Kao Kok Cu yang menjadi Panglima Perang Mancu tetapi kemudian mengundurkan diri. Menikah dengan anak Suma Ceng Liong yang bernama Sima Hui. Berputeri satu, Kao Hong Li.

Tan Sin Hong

Tan Sin Hong bergelar Pendekar Bangau Putih, bernasib mujur menjadi murid dari 3 orang pendekar sakti: Si Naga Sakti Gurun Pasir Kao Kok Cu, si Tangan Maut kakek Tiong Khi Hwesio(Wan Tek Hoat) dan pendekar Selaksa Racun nenek Wan Ceng yang menciptakan ilmu gabungan mereka yaitu ilmu silat sakti bangau putih (Pek-ho Sin-kun).

Yo Han

Yo Han bergelar Sin-ciang Tai-hiap (Pendekar Tangan Sakti) merupakan murid dari Tan Sin Hong. Ceritanya muncul pertama kali di Si Bangau Merah.

Hek-i-Mo-Ong

Hek-i-Mo-Ong adalah seorang datuk sesat musuh keluarga Pulau Es. Akan tetapi ia mengangkat murid salah seorang keturunan Pulau Es, yaitu Suma Ceng Liong. Ilmu yang dimilikinya adalah menyemburkan hawa api lewat mulutnya. Ilmu ini dilatihnya dengan berdiri di atas kepala secara terbalik di atas tumpukan-tumpukan tengkorak manusia.

Hek-tiaw Lo-mo

Hek-tiauw Lo-mo adalah iblis jahat yang pernah menguasai pulau Neraka. Akan tetapi, puteri angkatnya, Kim Hwee Li, malah menikah dengan Suma Kian Lee.

Sam-Kwi

Sam-Kwi atau Tiga Iblis yang terdiri dari Hek-kwi-ong (Raja Iblis Hitam), Im-kan Kwi (Iblis Akhirat) dan Iblis Mayat Hidup. Ketiganya adalah datuk-datuk sesat yang pernah bertarung dengan Pendekar Super Sakti Suma Han dan kalah. Salah satu ilmu andalan dari Iblis Akhirat adalah ilmu golok terbang yang aneh, dapat menyerang musuh akan tetapi kemudian kembali ke pelemparnya. Lain pula Raja Iblis Hitam, ia memiliki ilmu yang dapat mengulurkan anggota tubuhnya untuk menyerang. Sedangkan Iblis Mayat hidup memiliki sabetan jari-jari yang tidak kalah tajamnya dengan golok ataupun pedang.

Serial Pedang Kayu Harum

Cia Keng Hong

Cia Keng Hong merupakan murit tunggal dari tokoh yang berjuluk Sin Jiu Kiam Ong. Pedang Kayu Harum (Siang-Bhok-Kiam)adalah warisan dari gurunya dia juga memiliki ilmu Thi-Khi-i-Beng yang dapat menyerap sin-kang orang yang disentuhnya. Selain itu ilmu andalannya adalah Thai-kek Sin Kun

Yap Kun Liong

Yap Kun Liong adalah keponakan murid dari Cia Keng Hong, tetapi mewarisi ilmu Thi-Khi-i-Beng dari Cia Keng Hong. Dia adalah murid dari tokoh sakti mantan ketua Hoa-san-pai, Bun Hwat Tosu dan ketua Siaw-lim-pai, Tiang Pek Hosiang. Terakhir ia malah secara kebetulan menemukan kitab ilmu silat sakti Keng Lun Tai Pun di sebuah pulau.

Cia Sin Liong

Cia Sin Liong atau Pendekar Lembah Naga adalah anak tidak sah dari pendekar Cia Bun Houw seorang pendekar Cing-Ling-Pai. Sin Liong yang secara tak sengaja bertemu dengan kakeknya Cia Keng Hong saat sedang bertanding maut dengan Kok Beng Lama. Dalam kesempatan yang kritis ini Sin Liong memperoleh secara tak sengaja ilmu Thi-Khi-i-Beng dan juga tenaga dalam dari kedua kakek sakti tersebut. Selain itu ia juga memperoleh ilmu-ilmu dari kitab warisan Bu-Beng-Hud-Cow yang diberikan oleh guru lainnya (lupa). Ia mempunyai seorang adik angkat, yaitu Pangeran Oguthai atau Ceng Han Houw. Cia Sin Liong bermukim di Lembah Naga. Kemunculannya pada serial Pendekar Lembah Naga dan Pendekar Sadis.

Serial Pendekar Sakti

Bu Pun Su

Bu Pun Su atau Pendekar Sakti Lu Kwan Cu adalah guru dari Pendekar Bodoh. Ilmu silatnya yang hebat adalah kemampuannya untuk mengerti inti sari dari ilmu-ilmu lawannya. Dengan cara ini ia dapat menirukan jurus-jurus lawan untuk kemudian melihat kelemahan-kelemahannya dan mengalahkannya.

Pendekar Bodoh

Pendekar Bodoh adalah julukan dari Sie Cin Hay. Dia adalah murid dari Pendekar Sakti Bu Pun Su Lu Kwan Cu. Dia mewarisi kepandaian utama dari Bu Pun Su, yaitu mengenal dasar-dasar gerakan ilmu silat. Sehingga dengan hanya memperhatikan gerakan pundak saja, dia tahu ke arah mana serangan akan ditujukan oleh lawan. Ilmu-ilmu lain yang diwarisi dari Bu Pun Su antara lain Kong-Ciak-Sin-na atau Silat Merak Sakti dan Pek-In-Hoat-Sut atau Sihir Awan Putih. Dengan bimbingan dari Ang I Niocu atau Dara Baju Merah, murid lain dari Bu Pun Su, Sie Cin Hay akhirnya menciptakan Ilmu Pedang Daun Bambu, yang tercipta dengan membayangkan kekuatan dan kelemahan ilmu-ilmu pendekar-pendekar yang pernah dihadapinya.

Pranala luar