Batalyon Kavaleri 2

Revisi sejak 30 Agustus 2010 15.04 oleh Kang awe (bicara | kontrib)

Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta Kodam IV/Diponegoro adalah sebuah pasukan kavaleri Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tugas pokoknya melaksanakan operasi tempur dan pengamanan dengan menggunakan peralatan berat dan lapis baja untuk menunjang tugas Kodam Diponegoro.

Pada tahun 2006 sesuai dengan Skep Kasad nomor 7/V/2000 tanggal 26 Mei 2000 [1] tentang orgas Yonkav 2/Tank, Skep Pangdam IV/Dip nomor Skep/8/I/2005 tanggal 28 Januari 2005 tentang pengesahan berlakunya orgas Yonkav 2/Tank dan Sprint Pangdam IV/Diponegoro nomor Sprint/175/II/2005 tanggal 23 Februari 2005 tentang penyesuaian orgas Yonkav 2/Tank dan Kikavser 2, dilaksanakan validasi organisasi Yonkav 2/Serbu menjadi Yonkav 2/Tank yang berkedudukan di Ambarawa yang terdiri atas Mayonkav, Kompi Markas, Kompi Tank 21, Kompi Tank 22 dan Kompi Tank 23. Kompi Panser 24 menjadi kompi panser 2 berkedudukan di Demakijo, Gamping, Yogyakarta.

Sejarah

Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta diawali peristiwa 31 Desember 1949, yakni persitiwa penyerahan kedaulatan RI dari Pemerintah Belanda, semua peralatan tempur seperti tank dan panser yang ada di Jawa Tengah diserahkan kepada Panglima Divisi III Teritorium IV Kolonel Gatot Subroto. Pada Februari 1950, Lettu A Hasan S. ditunjuk untuk menyusun Pasukan Berlapis Baja yang berada di bawah komando dan terbentuk pada 4 April 1950, yang kemudian diperingati sebagai HUT Yonkav 2/Turangga Ceta.

Yonkav 2/Serbu di awal berdirinya berkedudukan di Magelang. Kemudian dipindahkan ke Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah di awal tahun 1980-an.

Markas Batalyon di Ambarawa terdiri atas 1 Kompi Markas (Kima) dan 3 Kompi Penyerbu (Kibu 21, 22, 23), serta Ton 3 dan Ton Pandu Kiser 24. Satu kompi panser (Kiser 24) berkedudukan di Demak Ijo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Peralatan yang digunakan antara lain Tank AMX-13, Saracen dan Saladin.