Saksi-Saksi Yehuwa

denominasi Kristen
Revisi sejak 31 Agustus 2010 22.40 oleh Xqbot (bicara | kontrib) (bot Mengubah: eu:Jehovaren Lekukoak)


Saksi-Saksi Yehuwa adalah suatu denominasi Kristen, milenarian, restorasionis yang dahulu bernama Siswa-Siswa Alkitab hingga pada tahun 1931. Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's Witnesses, yang mencoba mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama yang dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok besar manapun.[1] Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab Suci atau Alkitab.

Kantor Pusat

 
Gedung Percetakan 4 Blok di 117 Adams Street, Brooklyn, New York, Amerika Serikat.

Kantor Pusat mereka berada di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga dari tujuh Badan Hukum di Amerika Serikat untuk mempermudah pekerjaan mencetak dan mendistribusikan lektur-lektur mereka, yaitu Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania (didirikan pada tahun 1884), Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc. (tahun 1956), dan International Bible Students Association (tahun 1914). Semua pengaturan diarahkan oleh kelompok penatua yang dikenal dengan nama Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa.

Persatuan

Saksi-Saksi Yehuwa dipersatukan di seluruh dunia oleh majalah Menara Pengawal (Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (The Watchtower Announcing Jehovah's Kingdom, bahasa Inggris)). Majalah Menara Pengawal dibahas serentak di seluruh dunia pada setiap hari Minggu di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa pada sesi kedua Pelajaran Menara Pengawal, setelah sesi Khotbah Umum atau ceramah umum yang membahas berbagai topik berdasarkan Alkitab. Rekan majalahnya adalah Sedarlah! (Awake!, bahasa Inggris) (bukan diterjemahkan Sadarlah!, karena sewaktu pertama kali terbit menggunakan kata Sedarlah! yang lebih halus makna dan ungkapannya) adalah majalah yang menganjurkan kewaspadaan akan hal rohani ataupun kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan medis.

Perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa yang dilakukan di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa terdiri dari Perhimpunan Umum atau Khotbah Umum dan Pelajaran Menara Pengawal pada akhir pekan, antara Sabtu dan Minggu. Pada tengah pekan, antara Senin sampai Jumat diadakan Pembahasan Alkitab Sidang dan Sekolah Pelayanan Teokratis dengan menggunakan buku panduan Memperoleh Manfaat dari Sekolah Pelayanan Teokratis, dan Perhimpunan Dinas yang membahas surat Pelayanan Kerajaan Kita yang ditujukan kepada semua Saksi-Saksi Yehuwa. Jadwal pertemuan-pertemuan ini mungkin berbeda di daerah lain.

Saksi-Saksi Yehuwa dikenal di dunia Barat sebagai kelompok yang datang dari rumah ke rumah untuk mengabarkan berita Kerajaan Yehuwa dan selalu menggunakan Alkitab terjemahan Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru sebagai pedoman tertinggi mereka. Jumlah penyiar Saksi-saksi Yehuwa di seluruh dunia lebih dari 7.313.173 penyiar dan berada di 105.298 sidang (tercatat pada tanggal 1 September 2009) yang tersebar di 236 negara di dunia.

 
Perhimpunan Kristen di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa.

Pemecatan dalam Sidang Jemaat

Pemecatan anggota sidang Saksi-Saksi Yehuwa didasarkan atas perbuatan pencemaran diri (merokok, menggunakan narkoba), berzinah, selingkuh, amoralitas (seperti melakukan seks pranikah, inses, seks oral, seks anal, dan lainnya yang digolongkan ke dalam bentuk percabulan) untuk memelihara kebersihan di dalam Sidang Jemaat mereka sendiri.

 
Saksi-Saksi Yehuwa sedang mengabar di jalan di kota Lvov, Ukraina.
 
Saksi-Saksi Yehuwa mengabar dari rumah ke rumah di Sofia, Bulgaria.

Kontroversi

Perbedaan kepercayaan terhadap doktrin Kristen

Saksi-Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa setelah kematian rasul yang terakhir, Gereja perlahan-lahan menyimpang, dalam suatu Kemurtadan Besar (2 Tesalonika 2:6-12), dari ajaran-ajaran asli Yesus dalam beberapa pokok yang penting. Jadi kebanyakan doktrin of Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dari Kekristenan arus utama, dan dianggap sebagai ajaran sesat oleh kebanyakan pakar Kristen arus utama. Barangkali, perbedaan-perbedaan doktriner yang paling kontroversial berkaitan dengan hakikat Allah dan Yesus, khususnya penolakan terhadap Tritunggal. Berlawanan dengan doktrin Tritunggal, mereka percaya bahwa Yesus bukanlah Allah yang mengenakan tubuh manusia, melainkan ia diciptakan oleh Allah. Keyakinan-keyakinan para Saksi Yehuwa tentang neraka, keabadian jiwa, kehadiran Yesus kembali ke bumi, dan keselamatan juga kontroversial.

Alkitab

Sejumlah pakar telah mengkritik Terjemahan Dunia Baru, terjemahan Alkitab yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, dan menyatakan bahwa kelompok ini telah mengubah Alkitab untuk dicocokkan dengan doktrin mereka dan bahwa terjemahan tersebut mengandung sejumlah kesalahan dan ketidakakuratan.[2] Meskipun kalau diperhatikan lebih dalam Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru menerjemahkan ungkapan Lord Jesus sebagai Tuan Yesus bukan sebagai Tuhan Yesus sebagaimana dilakukan oleh Alkitab Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia.

Pertentangan akan pernyataan yang ditulis oleh majalah internal

Sejumlah buku yang kritis terhadap Watch Tower Bible & Tract Society.[3] Para pengritik menyatakan bahwa Lembaga Menara Pengawal telah membuat sejumlah ramalan yang tidak tergenapkan dan perubahan-perubahan doktrin selama bertahun-tahun, sementara mengklaim bahwa dirinya adalah "saluran satu-satunya "[4] yang digunakan oleh Allah untuk terus-menerus menyampaikan kebenaran.

Kepercayaan tentang darah

Raymond Franz, seorang bekas anggota Badan Penguasa Saksi-Saksi Yehuwa, telah menantang kebijakan-kebijakan Saksi-Saksi Yehuwa tentang transfusi darah, dengan menyatakan bahwa tuntutan-tuntutan mereka tidak konsisten dan kontradiktif.[5] Akan tetapi, bagi Saksi-Saksi Yehuwa darah sebagai cairan per se bukanlah persoalan yang sebenarnya. Yang menjadi soal adalah apa yang dilambangkan oleh darah. Mereka mengatakan bahwa "hal yang penting ialah bahwa penghargaan telah diperlihatkan terhadap kesucian darah, penghormatan telah diperlihatkan terhadap prinsip kesucian hidup" yang diwakili oleh darah.[6][7] Darah sama sekali ditolak untuk penggunaan apa pun, kecuali dipersembahkan.

Pengurangan kebebasan pribadi jemaat

Para pengritik juga telah berdebat bahwa berbagai kebijakan dan praktik Saksi-Saksi Yehuwa — termasuk terhadap perlakuan kepada anggota-anggota yang memisahkan diri mereka atau yang telah dikucilkan (disfellowshipped) oleh jemaat, sambil membatasi informasi eksternal tentang kelompok tersebut dari para bekas anggota, dan pengaturan terhadap kehidupan para anggota — membatasi kesanggupan anggota-anggotanya untuk melaksanakan hak kebebasan pribadinya[8] [9]. Saksi-Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa "kebebasan untuk mengambil keputusan harus dilakukan dalam batas-batas hukum-hukum dan prinsip-prinsip Allah." [10] dan bahwa “hanya Yehuwa sajalah yang bebas menetapkan tolok ukur tentang apa yang baik dan buruk.”[11] Akan tetapi, pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa mempromosikan dirinya sebagai saluran yang dipergunakan oleh Allah [12] untuk menafsirkan dan mengajar para anggota tentang "apa yang baik dan buruk."

Pelarangan penggunaan fasilitas umum untuk pertemuan di dunia

Berapa negara seperti Uzbekistan, Belarus, Tajikistan dan kota Moskwa telah menentang gedung-gedung fasilitas (seperti misalnya Balai Kerajaan) dan penyelenggaraan pertemuan-pertemuan besar di wilayah mereka. Meskipun larangan seperti itu kadang-kadang secara spesifik ditujukan kepada kelompok keagamaan ini, pada waktu-waktu lain digunakan pula alasan-alasan lain yang lebih umum seperti misalnya kemacetan lalu lintas dan kebisingan. Dalam kasus-kasus hukum tertentu, seperti misalnya Congrégation des témoins de Jéhovah de St-Jérôme-Lafontaine v. Lafontaine (Village), pertikaian-pertikaian yang muncul yang diajukan berdasarkan penggunaan lahan, tampaknya pada hakikatnya berakar pada bias keagamaan, demikian klaim Saksi-Saksi Yehuwa.

 
Kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa.

Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia

Sejarah

Secara resmi pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia dilarang melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Saksi Yehuwa memuat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti menolak salut bendera dan menolak ikut berpolitik. Ajaran yang mereka yakini juga dianggap bertentangan dan menyimpang dari kebijaksanaan dan politik pemerintah RI dan dianggap meresahkan karena perilaku penyebaran agama. Pengikut yang cukup rajin mendatangi orang-orang dari rumah ke rumah, hal ini telah menimbulkan keresahan di kalangan umat beragama umumnya karena praktek kunjungan-kunjungan ini dilakukan ke rumah-rumah masyarakat yang sudah beragama. Mereka juga melakukan antitesa terhadap beberapa aspek pemerintahan [13]. Pada Februari 1994 ada upaya untuk mencabut SK ini dengan berlandaskan Pasal 29 UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/1998 tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996, SSY telah membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat kegiatan. [14].

Catatan Kaki

  1. ^ Sedarlah! Agustus 2010 "Saksi-Saksi Yehuwa Siapakah Mereka?"
  2. ^ Robert M. Bowman Jr, Understanding the Jehovah's Witnesses, (Grand Rapids MI: Baker Book House, 1992); Samuel Hass: "Sementara karya ini menunjukkan upaya dan pemikiran yang keras serta kepakaran yang cukup tinggi, harus disesali bahwa bias teologisnya dibiarkan mewarnai banyak bagiannya.” (Journal of Biblical Literature, Desember 1955, hlm. 283).
  3. ^ mis., Watters, Randall (2004) Thus Saith Jehovah's Witnesses, Common Sense Publications; Gruss, Edmond (2001) Jehovah's Witnesses: Their Claims, Doctrinal Changes, and Prophetic Speculation. What Does the Record Show?, Xulon Press; Reed, David A. (1990) Index of Watchtower Errors, 1879 to 1989, Baker Books
  4. ^ Menara Pengawal, 1 Apr. 1919; lihat pula Menara Pengawal, 15 Mei 1933, hlm. 154–155; 15 Jul. 1960, hlm. 438–439; Our Kingdom Ministry, Sep. 2002, hlm. 8
  5. ^ Franz, Raymond. "In Search of Christian Freedom" Chapter Nine. Atlanta: Commentary Press, 1991. ISBN 0-914675-16-8. hlm. 732.
  6. ^ Menara Pengawal 1 November 1961 hlm. 669 Questions From Readers
  7. ^ What Does The Bible Really Teach? 2005, hlm. 128
  8. ^ Bowen, W. 2007 "Jehovah’s Witnesses Lose Court Battle to Suppress Freedom of Speech". ICSA E-Newsletter, Vol. 6, No. 2, 2007
  9. ^ Alter, S. 2007 "Jehovah's Witnesses: Disfellowshipping and Shunning" Cult Awareness and Information Centre http://www.culthelp.info/index.php?option=com_content&task=view&id=289&Itemid=8
  10. ^ Worship the Only True God bab 5 hlm. 43 par. 4 Freedom Enjoyed by Worshipers of Jehovah
  11. ^ Menara Pengawal 1 Juni hlm. 11 par. 7 A Free People but Accountable
  12. ^ Menara Pengawal 1 September, 1991 "Jehovah and Christ - Foremost Communicators" hlm. 18 par. 15
  13. ^ (Indonesia) Swaramuslim.net: Saksi Yehuwa: Militan dari Brooklyn.
  14. ^ (Indonesia) Sarapan Pagi Forum: Saksi Saksi Yehuwa


Referensi

1. ^Menara Pengawal 1 Januari 2000, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

2. ^Sedarlah! 8 Januari 2000, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

3. ^Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah, 1993, h. 112 & 116, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

4. Saksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka?, 2000, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

Pranala luar

Website Resmi Saksi-Saksi Yehuwa

Website kritikan

Templat:Link FA