Draco (rasi bintang)
Draco adalah sebuah rasi bintang (konstelasi) di langit utara jauh. Namanya adalah bahasa Latin untuk naga. Draco tidak pernah tenggelam dari horizon karena ia berada di hemisfer utara. Draco adalah salah satu dari 48 konstelasi yang ditemukan oleh antariksawan abad ke-2 Ptolemius, dan hingga sekarang tetap menjadi salah satu dari 88 rasi bintang modern.
Rasi bintang | |
Singkatan | Dra |
---|---|
Genitivus | Draconis |
Pengucapan | [ˈdreɪkoʊ], genitive /drəˈkoʊnɨs/ |
Simbolisme | the Dragon |
Asensio rekta | 17 |
Deklinasi | +65 |
Kuadran | NQ3 |
Luas | 1083 derajat persegi (8th) |
Bintang utama | 14 |
Bintang Bayer/Flamsteed | 76 |
Bintang dengan planet | 6 |
Bintang lebih terang dari 3.00m | 3 |
Bintang di dalam 10.00 parsek (32.62 tahun cahaya) | 7 |
Bintang paling terang | Gamma Draconis (2.24m) |
Objek Messier | 1 |
Hujan meteor | Draconids |
Rasi yang berbatasan | Boötes Hercules Lyra Cygnus Cepheus Ursa Minor Camelopardalis Ursa Major |
Terlihat di garis lintang antara +90° dan −15°. Terlihat paling baik pada pukul 21:00 (9 malam) selama bulan July. |
Penjelasan
Eltanin (Gamma Draconis) adalah bintang terbesar di Draco, dengan magnitude sebesar 2,24 unit magnitude.
Salah satu objek angkasa dalam yang ada di Draco adalah Nebula Mata Kucing (NGC 6543), sebuah nebula planetaris yang tampak seperti disk biru. Ada beberapa galaksi yang buram di Draco, seperti galaksi NGC 5866, kadang disebut juga sebagai Obyek Messier 102. Selain itu juga ada galaksi kerdil Draco, salah satu galaksi yang tidak terlalu bercahaya di angkasa, dengan magnitude absolut sebesar -8,6 dan berdiameter sekitar 3.500 tahun cahaya, ditemukan oleh Albert G. Wilson dari Observatorium Lowell pada 1954.
Bintang Thuban (Alpha Draconis) adalah bintang utara pada sekitar tahun 2700 SM, ketika waktunya para suku Mesir kuno. Mengikuti presesi, bintang Thuban akan sekali lagi menjadi bintang utara sekitar 210.000 tahun lagi.
Draco dalam mitologi
Draco adalah salah satu rasi bintang yang paling lama diketahui; dalam salah satu catatan astronomi kuno, bangsa Mesir kuno menamakannya sebagai bintang Tawaret, dewi dari langit utara di daftar Dewa-Dewi mereka. Dianggap selalu ada karena konstelasi ini tidak pernah terbenam, Draco digambarkan sebagai seorang Dewi yang setia dan protektif yang tubuhnya adalah campuran buaya, manusia, singa betina, dan kuda nil.
Bangsa Yunani menamakannya Draco sang naga. Dalam salah satu mitos Eropa yang lebih terkenal, Draco mewakili Ladon, dan naga ini digambarkan memiliki seratus kepala yang menjaga apel emas milik Hesperides. Anggota kesebelas dari Kedua Belas Pekerja Heracles mencoba mencuri apel-apel ini. Mereka menidurkan Ladon dengan musik, lalu mengambil apelnya. Menurut legenda, Dewi Hera lalu naik ke langit dan mengabadikannya sebagai konstelasi Draco.
Bangsa Arab tidak melihatnya sebagai sebuah naga, namun sebagai sebuah pola bintang yang dinamakan Ibu Unta.
References
- Ian Ridpath and Wil Tirion (2007). Stars and Planets Guide, Collins, London. ISBN 978-0007251209. Princeton University Press, Princeton. ISBN 978-0691135564.