Ptolemaios I Soter

Revisi sejak 6 September 2010 18.38 oleh TjBot (bicara | kontrib) (bot kosmetik perubahan)

Ptolemeus I Soter

Ptolemy I Soter
pendiri Dinasti Ptolemeus
 
Patung Ptolemy I Soter di Museum Louvre
Lahir367 BC
Makedonia
Meninggal283 BC (usia 84)
Alexandria, Egypt
Suami/istriArtakama
Thaïs
Eurydice
Berenice
AnakPtolemy II Philadelphus
Ptolemy Keraunos
Meleager
Arsinoe II
Lysandra
Ptolemais
Orang tuaLagus dan Arsinoe dari Makedonia

Ptolemeus I Soter (diucapkan / tɒləmi /) (367 SM - 283 SM) adalah seorang jenderal Yunani Makedonia di bawah Alexander Agung yang menjadi penguasa di Mesir (323 SM - 283 SM) setelah mendapatkan gelar Firaun (antara 305/304 SM). Selain meguasai Mesir juga pendiri dua kerajaan yaitu Kerajaan Ptolemaik dan Dinasti Ptolemeus.

Ia adalah putra dari Arsinoe dari Macedonia, dan, sementara ayahnya tidak diketahui, ia digambarkan pada zaman kuno sebagai salah satu putra Lagus, seorang bangsawan Macedonia, atau bahwa ia adalah anak tidak sah dari Philip II dari Makedonia (yang jika pernyataan tersebut benar akan membuat dia saudara tiri Alexander Agung). Ptolemeus adalah salah satu dari tujuh somatophylakes. Dia beberapa tahun lebih tua dari Alexander, dan teman akrab sejak kecil. Kemungkinan dia merupakan salah satu dari kelompok remaja bangsawan yang dibimbing langsung oleh Aristoteles. Dia dengan Alexander sudah bersama melakukan penyerangan ke Negara lain, dan menjadi pemimpin dalam penyerangan ke Afghanistan dan India. Pada festival pernikahan di Susa tahun 324 SM, Alexander menjodohkan dia untuk menikah dengan Artakama dari Persia yang merupakan anak dari Artabazus. Ptolemeus juga memiliki permaisuri di Thaïs, seorang permaisuri yang selalu menemani Alexander dalam melakukan penaklukan di zaman kuno. Setelah bercerai dengan Artakama dia menikah dengan Eurydice dan kemudian menikahi Berenice.

Penerus Alexander Agung

Dengan adanya perebutan kekuasaan antara Plotemy, Perdiccas mencuriagai bahwa Plotemi mengincar posisi kekuasaaan, untuk meredem ambisi dari Perdiccas tersebut maka Plotemy membunuh Cleomenes yang sedang mamatai-matai Perdiccas dengan tewasnya Cleomenes maka Plotemy mendapatkan kekuasaaan yang sebelumnya dikuasainya.

Tahun 321, Perdiccas melakukan invasi ke Mesir, sedangkan Plotemy bertugas untuk mengamankan daerah sungai Nil. Invasi Perdiccas berakhir dalam kegagalan dengan kehilangan 2000 pasukan. Hal ini menyebabkan kreputasi Perdiccas jatuh hingga berakibat pembunuhan terhadap dirinya oleh dua orang bawahannya di dalam tendanya sendiri. Plotemy diberikan tawaran untuk menjadi pengganti Perdiccas, tetapi tawaran tersebut ditolaknya. Plotemy lebih memilih untuk mempertahankan wilayah yang sebelumnya sudah dikuasai oleh Alexander. Dalam perang yang melibatkan berbagai Diadochi, tujuan utama Plotemy adalah menjaga keamanan Mesir, dan kemudian menguasai daerah disekitar Mesir antara lain Cyrenaica, Cyprus dan Syria termasuk juga propinsi Judea. Invasi pertama ke Syria pada tahun 318. Sekaligus membangun perlindungan untuk raja Cyprus. Ketika Antigonus One-Eye yang berkuasa di Asia (315) menunjukan ancaman bagi Ptolemy, dia pun melakukan persekutuan untuk melawan penguasa Asia tersebut, pada saat perang pecah Ptolemy mengungsi ke Syria. Di Cyprus Ptolemy menghancurkan perlawanan pemberontak dan berhasil menaklukan pulau Cyprus (313). Pemberontakan di Cryene juga terjadi tetapi bisa segera diatasi pada tahun yang sama.

Rujukan