Klasifikasi wahana UFO

Wahana UFO (Unidentified Flying Object) atau BETA (Benda Terbang yang Aneh) adalah sebutan untuk pesawat yang digunakan makhluk luar angkasa dalam melakukan perjalanan antar planet bahkan antar galaksi. Hasil pengumpulan data yang diperoleh dari pasa saksi mata, didapatkan perincian tentang wahana UFO dalam hal, bentuk, ukuran, jumlah atau formasi dan lain sebagainya.

Bentuk

Mayoritas laporan UFO menyebutkan bentuk cakram. Demikian pula bentuk bola, telur (elips), dan variasinya. Bentuk bidang meliputi sayap delta, sayap panah dan sabit. Bentuk cerutu meliputi apa yang kadang-kadang dinamakan kapal terbang, silinder terbang dan bentuk-bentuk lain yang memanjang. Di samping itu perlu dicatat bahwa dilaporkan pula UFO yang berbentuk cahaya dan ada pula yang seperti asap. Salah satu misteri yang belum terpecahkan mengenai bentuk UFO ialah adanya sejumlah penyaksian UFO yang melaporkan perubahan, pemecahan dan penggabungan bentuk serta muncul dan lenyapnya UFO yang mendadak.

Ukuran

Ukuran UFO sulit diperkirakan apabila dilihat dari jauh dan tanpa titik referensi, kecuali jika kebetulan tersedia alat-alat pengukur. Ukuran UFO yang dilaporkan dalam kasus-kasus perjumpaan dekat, umumnya 5-6 meter sampai sebesar sebuah pesawat terbang penumpang. Ada pula yang berukuran raksasa, meskipun jarang dilaporkan. UFO berbentuk cakram dengan garis tengah melebihi 300 kaki (sekitar 90 meter) pernah dipotret dengan kamera-kamera pelacak roket di medan percobaan peluru kendali di White Sands, New Mexico pada tanggal 27 April 1950. UFO berbentuk bulan sabit dengan garis tengah di antara 1640-1840 kaki (sekitar 500-600 meter) pernah disaksikan dan diukur oleh para ahli astronomi di stasiun luar angkasa Kazan, Uni Sovyet, pada tanggal 18 Juli 1967.

Jumlah dan formasi

Jumlah UFO disaksikan dalam jumlah yang tidak tertentu, mulai dari sebuah sampai kepada formasi UFO seperti dalam kesatuan skadron dan wing suatu Angkatan Udara. Jumlah UFO yang paling banyak barangkali adalah yang disaksikan di Amerika Serikat pada malam hari tanggal 20 April 1952 ketika dalam jangka waktu 85 menit lewat 20 kelompok yang masing-masing ketika dalam jangka waktu 85 menit lewat kelompok yang masing-masing terdiri dari 2 sampai 9 buah UFO, jadi semuanya berjumlah antara 40 sampai 180 buah! UFO itu mempunyai bentuk yang seragam, yaitu cerutu bersayap yang berpijar yang dikelilingi oleh cahaya pendar berwarna merah.

Olah gerakan

Ciri-ciri khas olah gerakan UFO adalah belokan 90 derajat, berbalik 180 derajat secara mendadak, percepatan dan perlambatan secepat kilat (pernah ada yang dihitung mencapai 10.000 G), lintasan gelombang, sewaktu turun bergoyang-goyang seperti daun jatuh, dan sebagainya. Dengan demikian oleh gerakan UFO sangat berlainan dari pesawat terbang, di mana daya tahan fisik penerbangnya membatasi percepatan, perlambatan dan ketajaman berbelok yang umumnya tidak melebihi 6 G (dalam hal G negatif malahan lebih kecil). Faktor pembatas lainnya ialah konstruksi pesawat terbang itu sendiri yang tidak hanya memerlukan kekuatan akan tetapi juga (dan terutama) keringanan agar memiliki daya muat yang memadai.

Spektrum kecepatan

Spektrum kecepatan UFO, yang di dalam bahasa Inggris disebut “Flight Envelope”, menurut laporan-laporan penyaksian ialah dari 0 km sejam sampai kecepatan orbital. UFO memiliki sifat-sifat pesawat VTOL yang mampu bertolak dan mendarat secara tegak lurus, hal tersebut diketahui dari kurang lebih 500 kasus pendaratan yang dilaporkan sampai tahun 1976. Berulang kali UFO dilaporkan terbang mengikuti helikopter dan pesawat-pesawat terbang kita dari jenis bermotor piston, turboprop sampai pancargas, dengan kecepatan yang sama, sehingga UFO mampu terbang lambat sampai “high subsonic”. Kemampuan UFO untuk terbang dengan kecepatan supersonik sudah dilaporkan sejak penyaksian pertama pada tanggal 24 Juni 1947, yaitu sebelum ada pesawat terbang supersonik.

Kemampuan UFO untuk mencapai kecepatan hipersonik dan orbital diketahui sejak penyaksian 2 penerbang DC-4 PANAM Nash & Forstenberry pada tahun 1952, di mana yang paling mengagumkan ialah bahwa formasi UFO yang mencapai kecepatan itu terbang lebih rendah dari pesawat tersebut. Segi yang mengagumkan dari penyaksian itu ialah bahwa UFO mampu terbang di dalam lapisan atmosfir dengan kecepatan orbital tanpa terbakar. UFO yang berbentuk bulan sabit menurut pengamatan dan perhitungan para ahli astronomi di Kazan, Uni Sovyet (1967) mempunyai kecepatan 5 km sedetik. Ketika astronot James Mc. Divitt (Gemini IV, 1964) memotret UFO yang mengikuti kapsulnya, ia sedang mengorbit dengan kecepatan 8 km sedetik. Pada tanggal 14 November 1969 para astronot Apollo XII Pete Conrad, Allan Bean, dan Dick Gordon dikawal oleh sebuah UFO di depan mereka sampai lebih dari separo perjalanannya ke bulan, hal tersebut berarti bahwa UFO itu tampak pada kecepatan sekitar 11,2 km sedetik.

Teknologi

Berbagai pandangan mengenai teknologi UFO yang terdapat sampai tahun 1960 telah dituangkan dalam buku “Menyingkap Rahasia Piring Terbang”. Pandangan baru sesudah itu timbul di Prancis yang kemudian berkembang menjadi konsep “Aerodinamika MHD” (Magneto-Hidrodinamika). Karya ilmiah berjudul “Magneto-hydrodynamic Aerodynes” diajukan di dalam Konferensi Pusat Studi UFO (CUFOS Conference) di Lincolnwood, Illinois, pada tahun 1976. Para penulis ialah Dr. Jean-Pierre Petit, kepala penelitian dari CNRS (Centre National de Recherches Scientifique-Pusat Nasional Riset Ilmiah), Dr.Claude Poher kepala bagian sistem ilmiah dan proyek dari CNES (Centre National d’Etude Spatiales-Pusat Nasional Studi Antariksa) dan ahli astronomi Maurice Viton. Dr.Petit ialah ahli fisika plasma dan astrofisika, yang melakukan penelitian teoretis tentang sistem propulsi MHD. Minatnya terhadap UFO bangkit oleh timbulnya persamaan antara model-model teoretisnya dengan gejala-gejala UFO yang disaksikan.

Sistem MHD yang mempergunakan interaksi antara gerakan fluida dengan medan magnit itu dapat berfungsi baik sebagai generator maupun akselerator. Aerodinamika MHD memakai pembangkit tenaga listrik yang kuat tetapi ringan, dan pelepasannya akan menimbulkan medan-medan listrik dan magnet di udara sekelilingnya. Gaya Lorentz yang bekerja terhadap udara yang terionisasikan itu mengubah pembagian tekanan sehingga menimbulkan baik gaya angkat maupun gaya dorong. Jikalau medan magnetnya kecil, bentuk-bentuk silinder dan bola adalah praktis, hal tersebut dibuktikan secara empiris dalam laboratorium dengan memakai cairan. Dengan semakin besarnya medan magnet, efek Hall menjadi penting, sehingga diperlukan bentuk cakram. aerodinamika MHD memiliki sifat-sifat terbang seperti helikopter, yaitu mampu bertolak dan mendarat tegak lurus, mengambang, maju, mundur atau bergerak ke samping.

Aerodinamika MHD menerangkan banyak aspek dari gejala UFO dengan baik. Misalnya, UFO di dalam kasus-kasus Pater Gill dan lain-lain memperlihatkan adanya lajur-lajur pada dindingnya yang pada malam hari tampak seperti jendela persegi panjang yang bercahaya terang. Menurut konsepsi aerodinamika MHD, lajur-lajur itu adalah elektroda-elektroda yang merupakan bagian dari sistem MHD-nya.

Namun, sama halnya dengan konsepsi-konsepsi sebelumnya yang dimuat dalam buku “Menyingkap Rahasia Piring Terbang” dari tahun 1960, konsepsi aerodinamika MHD juga terbentur kepada kesulitan, bagaimana menciptakan suatu pembangkit tenaga listrik yang maha kuat tetapi sangat ringan, yaitu yang menghasilkan daya listrik rata-rata antara 400 sampai 4000 MW akan tetapi dengan berat hanya 10 ton.

Di dalam dasawarsa 60-an dan 70-an semakin banyak ahli ilmu pengetahuan yang ternama secara terang-terangan menaruh minat terhadap masalah UFO. Di antaranya terdapat Prof.Dr.F.Witenberg dari Universitas Nevada yang terkenal karena konsepsi reaktor fusi yang memakai berkas elektron di samping karya-karyanya tentang reaktor mikroeksplosi.

Sebagaimana diketahui, laporan-laporan UFO oleh saksi-saksi yang sangat dapat dipercaya memperlihatkan persamaan adanya benda fisik yang padat dengan sifat-sifat: tanpa atau hampir tanpa massa lembam, dikelilingi oleh pelepasan karangan cahaya (corona discharge), memiliki medan magnit yang kuat dan tidak menimbulkan guntur sonik pada kecepatan tinggi yang dilaporkan. Menurut Prof.Dr. F. Witenberg sifat-sifat tersebut menunjukkan keadaan materi (State of Matter) yang mendekati massa henti nol (zero rest mass). Jika keadaan materi sedemikian itu ada sungguh-sungguh, maka jarak-jarak interstellar sekalipun dapat ditempuh dalam waktu singkat dan dengan penggunaan energi yang sedikit. Materi yang terdiri dari monopole magnetik boleh jadi memungkinkan keadaan materi yang demikian itu. Oleh karena medan monopole berkurang jauh lebih lambat daripada medan dipole, maka hal itu dapat menerangkan efek magnetik yang dilaporkan bertalian dengan UFO. Medan listrik imbas yang ditimbulkan oleh gerakan yang cepat dari medan monopole dapat menerangkan cahaya yang tampak mengelilingi UFO sebagai pelepasan karangan cahaya. Medan magnit yang kuat dapat pula menerangkan tidak adanya guntur sonik.

Pola Operasi

Ruang dan Waktu. Dari laporan-laporan UFO sebelumnya, pada tahun 1951 sudah diketahui adanya pola tertentu dari operasi-operasi UFO. Semakin banyaknya laporan kegiatan UFO hingga kini menambah jelasnya pola operasi yang dimaksud. Daerah operasi UFO meliputi seluruh dunia dan bersifat terus menerus. Namun demikian kegiatannya tidak terjadi serentak di seluruh dunia, melainkan dikonsentrasikan di suatu benua, atau kawasan, secara bergantian dan pada waktu yang berlainan. Konsentrasi kegiatan UFO demikian itu lazim disebut “Gelombang UFO” (“UFO Wave”), seperti di Amerika Serikat pada tahun-tahun 1947, 1952, 1957, di Prancis pada tahun 1954, di Inggris pada tahun 1967, di Afrika Selatan pada tahun 1972 dan sebagainya.

Menurut penelitian Dr. David R. Saunders, kebanyakan gelombang UFO terjadi dengan selang waktu 61 bulan (atau 1853 hari). Demikian pula lokasinya berpindah ke arah timur. Berdasarkan hasil penelitiannya Dr.Saunders berhasil meramalkan tangal dan lokasi terjadinya gelombang UFO tahun 1972 dengan tepat. Peneliti UFO dari Prancis Aime Michel menemukan bahwa penyaksian-penyaksian UFO di suatu wilayah pada suatu waktu yang berdekatan terjadi di tempat-tempat yang terletak pada sebuah garis lurus. Gejala itu disebut “Orthoteny” dan populer terutama dalam tahun 60 an.

Menurut Prof. Dr.Joseph Allen Hynek, pola operasi UFO memperlihatkan bahwa mula-mula mereka mengamat-amati suatu daerah yang luas secara umum seperti kita melakukan tahap “general reconnaissance”. Kemudian jikalau mereka menemukan sesuatu yang menarik perhatian, maka menyusullah survey intensif dan terperinci di daerah yang lebih sempit yang anehnya selalu berjangka waktu 7 hari! Mengenai saat terjadinya penyaksian UFO dapat dikemukakan adanya puncak-puncak kegiatan yaitu pada petang hari (pukul 19-20) dan pada dini hari (pukul 3 pagi).

Sasaran Operasi

Sering atau jarangnya UFO muncul di suatu tempat tidak tergantung dari padat tipisnya penduduk, melainkan dari “nilai teknis” tempat itu. Sasaran operasi UFO nomor wahid ialah instalasi-instalasi nuklir, disusul oleh pusat-pusat dan sarana perhubungan, kemudian anehnya danau, waduk dan sungai yang tenang, obyek-obyek militer, pusat-pusat percobaan pesawat udara dan roket, pusat-pusat tenaga listrik, tempat-tempat yang penting bagi pertambangan dan geologi, serta flora, fauna dan manusia. Yang terakhir ini terutama merupakan sasaran dari makhluk-makhluk UFO yang keluar dari UFO yang mendarat.

Menurut Prof. Dr.Joseph Allen Hynek, seringnya penyaksian UFO di atas instalasi-instalasi nuklir dan obyek-obyek militer mungkin disebabkan karena adanya penjagaan yang terus menerus. Siapa tahu sasaran-sasaran lain juga dikunjungi sama kerapnya, akan tetapi tidak diketahui oleh karena tidak selalu ada saksinya.

Kesimpulan

Meskipun banyak yang tidak percaya tentang UFO (Unidentified Flying Object) atau di Indonesia dikenal dengan istilah BETA (Benda Terbang yang Aneh), namun tidak sedikit pula orang yang mempercayai akan keberadaannya. Bagi yang tidak percaya mengangggap hal itu hanyalah sebuah kesalahan penglihatan, ilusi atau bahkan cerita yang mengada-ada. Namun bagi yang percaya, fenomena UFO memang ada dan benar-benar terjadi, mengingat ada begitu banyak para saksi dan keseriusan para ilmuwan, organisasi atau bahkan negara tertentu untuk menanggapinya.

Memang keputusan terakhir ada pada pemikiran kita masing-masing, tetapi meskipun anda tidak mempercayainya, hal itu jauh lebih baik daripada anda sama sekali tidak mau tahu tentang hal ini.

Referensi

  • http://www.betaufo.org/download.html
  • J. Salatun, Buku “UFO, Salah Satu Masalah Dunia Masa Kini”, Yayasan Idayu, Jakarta, 1982
  • Joseph Allen Hynek, Prof. Dr., Buku “The UFO Experience, a Scientific Inquiry”, Regnery, Chicago, 1972
  • F. Witenberg, Prof. Dr., Makalah “The Physical Possibility of Macroscopic Bodies Approaching Zero Rest Mass and the UFO Problem”, dikemukakan di dalam konferensi MUFOS pada tahun 1976