Isabeau dari Bayern-Ingolstadt

Revisi sejak 1 Oktober 2010 06.53 oleh TjBot (bicara | kontrib) (bot kosmetik perubahan)

Isabeau dari Bavaria (juga Isabella dari Bavaria-Ingolstadt; c. 1370 – 24 September 1435) adalah Ratu Perancis (1385-1422) istri dari Raja Charles VI, anggota dari dinasti Valois. Dia dianggap memegang peranan penting di depan publik selama bencana melanda pemerintahan suaminya.

Isabeau dari Bayern-Ingolstadt
Berkas:Izabella Bavarskaya.jpg
Queen consort of France
Periode1385-1422
Pemakaman
PasanganCharles VI dari Prancis
KeturunanIsabella, Ratu Inggris
Joan, Duchess of Brittany
Marie, Prioress of Poissy
Michelle, Duchess of Burgundy
Louis, Dauphin of France
John, Dauphin of France
Catherine, Ratu Inggris
Charles VII dari Prancis
WangsaDinasti Valois
AyahStephen III, Duke of Bavaria
IbuTaddea Visconti

Silsilah

Isabeau dari Bavaria adalah putri dari Stephen III dari Bavaria-Ingolstadt dan Taddea Visconti.

Keluarga asli dari pihak ayahnya adalah Stephen II, Wangsa dari Bavaria (putra dari Kaisar Louis IV) dan Elisabeth dari Sicilia (dimana nama Elizabeth diberikan), putri dari Raja Frederick III of Sicily dan istrinya Eleanor dari Anjou.

Eleanor sendiri adalah putri dari Charles II dari Naples dan Maria Arpad dari Hungaria. Maria adalah putri dari Stephen V dari Hungaria dan Elizabeth dari Cumans (yang senama dengan cucu perempuannya), dan melalui itu, jadi namanya menjadi Ratu Isabella). Elizabeth adalah putri dari Kuthen dari Cumans, seorang kepala suku keturunan dari Kipchaks dan pemimpin klan Kun yang telah menetap di Hungaria setelah Mongolia mengusir mereka ke bagian barat.

Keluarga asli dari pihak ibunya adalah Barnabò Visconti, Wangsa Milan dan Regina-Beatrice della Scala. Regina adalah putri dari Mastino II della Scala, Wangsa dari Verona pada tahun 1329 sampai 1351 dan istrinya Taddea di Carrara.

Karir

 
Christine de Pisan presents her book to Queen Isabeau. She and her ladies wear jewelled heart-shaped stuffed or hollow "bourrelets" on top of hair dressed in horns; the walls are decorated with a combination of the French Fleurs-de-lys and Isabeau's Wittelsbach arms.

Peranan Isabeau dari Bavaria di dalam sejarah Perancis telah menyebabkannya menjadi subyek dari sasaran pena para sejarawan selama berabad-abad. Serangan pena ini berasal dari interpretasi miring dimana Isabeau berperan penting dalam negosiasi dengan Inggris yang menghasilkan Perjanjian Troyes (1420) dan dari rumor kecil tentang perselingkuhannya yang dimulai di Paris pada tahun 1422-1429 selama penjajahan Inggris.[1] Gosip ini dimulai karena orang-orang mencurigai bahwa putra Isabeau Charles VII adalah anak dari hasil perselingkuhannya, yang kemudian berjuang untuk mengusir Inggris dan diterima oleh masyarakat sebagai raja Perancis yang tepat. Rumor tersebut dapat ditemukan disebuah puisi yang berjudul Pastoralet, yang beredar pada zaman itu.

Isabeau dituangkan kedalam posisi yang memerlukan peran yang sangat kuat dalam pemerintah untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh suaminya yang mempunyai penyakit mental. Beberapa bulan setelah onset Raja, dokter merekomendasikan program hiburan baginya, dan ini mengilhami anggota Mahkamah untuk menyarankan sang Raja memberi kejutan pada Ratu dan anggota istana yang lainnya berpakaian sebagai laki-laki garang dan mengagetkannya dengan tiba-tiba untuk memberi bola untuk merayakan pernikahan seorang pengiring Ratu. Di dalam perayaan tersebut itu, Bal des Ardents, atau 'Ball of the Burning Men', Isabeau menyaksikan kecelakaan obor yang mengerikan yang dapat merenggut nyawa sang Raja.

 
Isabeau with her ladies-in-waiting

Isabeau merupakan duri di depan arena politik bukan hanya karena masalah mental suaminya, yang dipercaya terkena penyakit schizophrenia, tapi juga karena persaingan yang berkembang diantara beberapa anggota keluarga kerajaana. Dikarenakan raja tidak dapat mengenalinya dan sedih akan kehadirannya, hingga akhirnya dianjurkan untuk memberikan dia seorang wanita simpanan pada saat itu, Odette dari Champdivers. Odette mungkin mengambil perannya pada tahun 1405,[2] tetapi selama tapi selama itu sang Raja masih memiliki hubungan dengan Isabeau, yang kehamilan terakhirnya pada tahun 1407. Pada tanggal 11 Oktober 1418 sang Raja menulis sepucuk surat yang memerintahkan untuk memberikan 2,000 livres tournois kepada Isabeau untuk menolongnya menebus gesper berlian (fermail) yang diberikan Charles pada hari pernikahan mereka.[3]Perhiasan tersebut diambil dan dijual tanpa sepengetahuannya, sepertinya pada saat ia dibuang ke Tours pada tahun 1417. Tidak jelas, bagaimanapun juga, surat kerajaan yang dipertanyakan tersebut diisu oleh sang Raja sendiri. [4]

Di antara mereka yang mencoba mengendalikan pemerintah pada saat sang Raja tidak mampu adik sang Raja Louis of Valois, Wangsa Orléans, dan keponakan mereka John the Fearless, Wangsa Burgundy. Orléans' perselisihan getir dengan Burgundy mencapai titik krisis dimana pemimpin dibunuh pada tahun 1407. Kebencian memuncak dan periode perang sipilpun terjadi. Pendukung Wangsa yang terakhir dikenal sebagai Armagnacs.

Henry V dari Inggris mengambil keuntungan dari perselisihan internal dan menyerang pantai barat laut Perancis. Ia mengirimkan senjata perang ke Agincourt. Hampir seluruh generasi pemimpin militer mati atau ditawan dalam satu hari. John the Fearless, masih memusuhi keluarga kerajaan dan Armagnacs, tetap netral karena Henry V menaklukkan kota-kota di utara Perancis.

Sebagian besar dua belas anak-anak Isabeau tidak bertahan hidup sampai dewasa. Tak lama setelah itu anak kelima dan terakhir diberikan gelar dauphin sebagai pewaris tahta kerajaan, 16 tahun Charles VII dari Perancis bernegosiasi damai dengan John the Fearless in 1419. Pejabat rumah tangga Dauphin's membunuh John sewaktu mereka bertemu di sebuah jembatan di bawah perlindungan Charles.

 
Queen Isabeau entering Paris, miniature from the Chronicles of Froissart, 15th century

Wangsa Burgundy yang baru Philip the Good bergabung untuk bekerjasama dengan Inggris. Dengan hampir seluruh bagian Utara Perancis dibawah dominasi luar negeri, Isabeau setuju pada Perjanjian Troy di tahun 1420. Ini merancang rencana pernikahan antara putrinya Catherine of Valois dengan Henry V dan melantik calon keluarga kerajaan untuk Henry V dan anak-anak mereka. Charles VI menyetujui perjanjian tersebut dan menuduh Dauphin melakukan pengkhianatan. Dauphin sudah membangkang perintah ayahnya untuk kembali ke keluarga kerajaan; ia telah merebut otoritas kerajaan dengan mengambil gelar bupati, dan ia memiliki alasan dan berdusta tentang pembunuhan Wangsa Burgundy.

Charles VI wafat Oktober 1422, dan karena Henry V sudah meninggal lebih dulu, putra Henry yang masih kecil, Henry VI, yang diberikan tahta oleh Charles VI dan Raja Perancis, seperti yang dituliskan didalam perjanjian Troyes. Dauphin, Charles VII, 19 tahun ketika ayahnya wafat, mengklaim bahwa perjanjian Troyes adalah tak sah dan menganggap kepemimpinan dari partai Armagnac, menguasai daerah Perancis yang bukan dibawah kekuasaan Inggris dan Burgundy.

Kondisi Charles VII dan atas ketidaktaatannya kepada orang tuanya, iapun menghadapi hubungan yang sama dengan anaknya sendiri Louis XI. Guru Charles adalah ibu mertuanya Yolande of Aragon, yang menolak untuk mengijinkannya pergi ke pengadilan pada saat ibunya memanggilnya.

Isabeau menetap di kekuasaan Inggris dan tidak ada pengaruh lebih jauh atas urusan publik. Ia wafat di Paris pada tahun 1435 dan dimakamkan di Saint Denis Basilica.

Warisan

Keturunan tidak begitu menguntungkan bagi Isabeau dari Bavaria. Pepatah mengatakan bahwa Perancis sudah dikalahkan karena seorang wanita tapi akan dipulihkan kembali oleh seorang gadis. Banyak yang mengira ramalan ini adalah untuk Joan of Arc.

Di dalam cerita fiksi, hidupnya adalah suatu inspirasi Marquis de Sade, sebuah novel pada tahun 1813 Histoire secrete d'Isabelle de Baviere, reine de France.

Keturunan

Referensi

  1. ^ R.C. Famiglietti, Tales of the Marriage Bed from Medieval France (1300-1500), p. 194.
  2. ^ R.C. Famiglietti, Tales, p. 89.
  3. ^ B. Pocquet du Haut-Jussé, La France gouvernée par Jean sans Peur, Paris, 1959, p. 70, no. 54
  4. ^ See the discussion of the irregularities in form of the royal letters ordering payment from 1418 to 1420 in B. Pocquet du Haut-Jussé, "Le compte de Pierre de Gorremont," Bibliothèque de l'Ecole des chartes, XCVIII (1937), pp. 55-56.

Pranala luar

Silsilah Keluarga

Prancis
Didahului oleh:
Jeanne de Bourbon
Queen consort of France
1385–1422
Diteruskan oleh:
Marie of Anjou

Templat:French consorts