Air Berlin
Air Berlin (FSE: AB1) merupakan maskapai penerbangan terbesar kedua di Jerman setelah Lufthansa.[1] Basisnya terletak di Berlin, Jerman, dan mengoperasikan penerbangan bertarif rendah menuju kota-kota liburan di Mediterania, Kepulauan Canary dan Afrika Utara, juga kota-kota besar di Eropa dari 16 bandara di Jerman. Basis utamanya adalah Bandar Udara Internasional Berlin-Tegel, dengan hub di Bandar Udara Internasional Düsseldorf, Bandar Udara Nuremberg, Bandar Udara Internasional Zurich, Bandar Udara London Stansted dan Bandar Udara Son Sant Joan, Palma de Mallorca[1].
| |||||||
Didirikan | 1978 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | Bandar Udara Internasional Berlin-Tegel, Bandar Udara Nuremberg, Bandar Udara Internasional Düsseldorf, Bandar Udara Son Sant Joan, Bandar Udara Internasional Zürich, Bandar Udara London Stansted | ||||||
Kota fokus | Bandar Udara Hamburg, Bandar Udara Internasional Hanover/Langenhagen, Bandar Udara Internasional Munich | ||||||
Program penumpang setia | Top Bonus | ||||||
Armada | 123(termasuk jet LTU) + 155 pesanan | ||||||
Tujuan | 80 | ||||||
Kantor pusat | Berlin, Jerman | ||||||
Tokoh utama | Joachim Hunold, Elke Schütt dan Karl Lotz | ||||||
Situs web | http://www.airberlin.com |
Air Berlin merupakan sebuah perusahaan publik (simbolnya adalah AB1, ISIN: GB00B128C026)[2]. Sahamnya dimiliki oleh Freefloat (61.86%), Ringerike Luftfahrtbeteiligungs (9.44%) dan beberapa perusahaan perorangan. Karyawannya berjumlah 3,871 orang (Maret 2007)[1] dan mengangkut 19.7 juta penumpang pada 2006.[3]
Sejarah
Air Berlin, Inc. dibentuk di Oregon, Amerika Serikat, oleh bekas kapten Pan Am pada 1978.[4] Walaupun maskapai ini dioperasikan di luar Jerman, registrasi AS dibutuhkan, karena antara akhir Perang Dunia II dan Oktober 1990, hanya pesawat milik Sekutu yang diizinkan mendarat di Berlin Barat. Maskapai ini pertama kali lepas landas pada 1979 dengan penerbangan charter menuju Palma de Mallorca menggunakan Boeing 707; pada akhir 1981, armadanya dirubah menjadi Boeing 737.[butuh rujukan]
Setelah penyatuan kembali Jerman pada 1990, investor Jerman mendapat saham terbesar di perusahaan ini dan Joachim Hunold, seorang bekas manajer LTU, menjadi CEO. Maskapai ini diberi registrasi dibawah hukum Jerman dan dirubah namanya menjadi Air Berlin GmbH & Co. Luftverkehrs KG. Maskapai ini kemudian bergabung dengan IATA (Asosiasi Angkutan Udara Internasional) dan memulai penerbangan terjadwa menuju ibukota bisnis Eropa, seperti London, Zurich, Vienna dan Barcelona pada 1997. Bulan Januari 2004, Air Berlin mengumumkan kerjasama dengan maskapai milik bekas pembalap Formula One (Niki Lauda), Niki dan mendapat 24% saham di Niki.
Pada 2006, Air Berlin berhasil menyelesaikan penawaran publik awal di Bursa Saham Frankfurt. Dijadwalkan untuk 5 Mei 2006, kemudian berakhir pada 11 Mei 2006; perusahaan ini mencatat kenaikan harga bahan bakar dan tekanan pasar lainnya yang menjurus kepada batas permintaan investor dan pengurangan harga saham dari €15.0-17.5 hingga €11.5-14.5 dan bursa saham dibuka pada €12.0. 42.5 juta yang terjual pada IPO. Karena ini, 19.6 juta merupakan saham baru yang meningkatkan keuntungan perusahaan, dan seluruh pembayaran hutang dibuat oleh pemegang saham asli dan diinvestasikan di perusahaan itu pada 2006. Setelah IPO, perusahaan ini mengklaim memiliki dana sebesar €400 million Euro untuk membiayai perluasan lainnya, termasuk pembelian pesawat.[5].
Kemudian, pada tahun 2006, Air Berlin mengumumkan bahwa mereka mendapat 100% saham di dba, tergantung persetujuan. Pada Agustus 2006m dba diambil alih. Kedua maskapai tersebut beroperasi dibawah identitas yang terpisah, tetapi ketika dba melanjutkan operasinya sebagai perusahaan independen dibawah payung Air Berlin, akan dipasarkan sebagai Air Berlin "dibantu oleh dba"[1].
Pada Maret 2007, Air Berlin mengambl alih maskapai charter Jerman, LTU International, menjadikan grup maskapai terbesar keempat di Eropa berdasarkan jumlah lalu lintas. Diantara mereka, maskapai ini mengangkut 22.1 juta penumpang pada 2006. Pengambilan alih tersebut dijalankan berdasarkan keinginan bercabang pada penerbangan jarak jauh dan kesempatan untuk memperlihatkan peran pentingnya di Bandar Udara Internasional Düsseldorf. LTU akan mempertahankan namanya untuk masa depan, sementara rutenya akan dipindahkan ke jaringan Eropa Air Berlin.[6]
Pada waktu yang sama, Air Berlin mendapat 49% saham di maskapai Swiss, Belair yang dimiliki oleh operator tur Hotelplan, untuk membolehkan peningkatan aktivitasnya di pasar Swiss.[6]
Tahun 2007, sebuah livery baru digunakan pada penampilan pertama Airbus A319.[7]
Pada 20 September 2007, Air Berlin megnumumkan bahwa mereka akan mengambil alih pesaingnya, Condor Airlines dengan imbalan memberi Thomas Cook saham 30% di Air Berlin.[8]
Layanan
Air Berlin tidak beroperasi dengan model pesawat bertarif rendah: menarik perhatian, daripada penerbangan titik-ke-titik, Air Berlin menawarkan penerbangan yang dijamin melalui hubnya. Maskapai ini juga menawarkan penerbangan termasuk makanan dan minuman,[9] suratkabar,[10] kursi yang ditentukan[11] dan program frequent flyer.[12]
Kota Tujuan
Armada
Armada Air Berlin (termasuk LTU) telah mencakup (Maret 2007):[13]
Pesawat | Jumlah | Kursi |
---|---|---|
Airbus A320-200 | 27 |
144/180 |
Airbus A321-200 | 4 |
204 |
Airbus A319-100 | 7 |
144 |
Airbus A 330-200 | 9 |
323 |
Airbus A 330-300 | 3 |
361 |
Boeing 737-700 | 6 | 144 |
Boeing 737-800 | 38 | 186 |
Boeing 737-500 | 1 | 118 |
Boeing 737-300 | 14 | 136 |
Boeing 787-800 | 25 (Pesanan) 10 (Opsi) |
|
Fokker 100 | 14 | 100 |
Jumlah | 123 |
Pada November 2004, Air Berlin dan mitra Austria-nya, Niki mengumumkan pembelian bersama 110 Airbus A320. Sebuah pesanan untuk 70 pesawat, 60 dikirim ke Air Berlin dan 10 ke FlyNiki. Persetujuan tersebut termasuk opsi untuk membeli 40 pesawat.[2]
Pada 28 November 2006, Boeing mengumumkan bahwa Air Berlin berkeinginan untuk membeli 60 Boeing 737-800NG dan juga menandai sebuah pesanan awal pada 2006 untuk 15 Boeing 737-700. Nilai gabungan 75 pesawat tersebut adalah $5,1 milyar dalam daftar harga. Jelas sekali, Air Berlin juga memiliki 10 737-700 dari pesanan dba yang diumumkan pada 2005. Air Berlin diperkirakan mendapat pesawat yang jumlah seluruhnya 85 737, dimulai pada November 2007.[3] Kesemua 85 737 tersebut akan dilengkapi dengan winglet, yang memperbaiki keefisienan bahan bakar.
Pada 7 Juli 2007, Air Berlin mengumumkan pesanan untuk 25 Boeing 787-8 Dreamliner dengan opsi dan hak pembelian. [14]
Usia rata-rata armada Air Berlin adalah 6,8 tahun pada Februari 2007.[15]
Laporan suratkabar di "Frankfurter Allgemeine Zeitung / FAZ" pada 18 Juni 2007 memberitakan pembelian 25 Airbus A330 dan 25 Airbus A350.
Pranala luar
Referensi
- ^ a b c "Directory: World Airlines". Flight International. 2007-03-27. hlm. 53.
- ^ airberlin.com:Investor Relations
- ^ FTD:Air Berlin holt zum großen Schlag aus
- ^ airberlin.com:History
- ^ Repricing of IPO
- ^ a b David Kaminski-Morrow (2007-04-03). "Air Berlin LTU move driven by access to Düsseldorf". Flight International. hlm. 9.
- ^ "Air Berlin unveils its new livery with an Airbus A319" Flight Global, 29/08/07
- ^ "Air Berlin seeks to buy Condor, give T. Cook stake" Reuters, Frankfurt, 20-Sept-2007.
- ^ airberlin.com:Gourmet Meals
- ^ airberlin.com:Onboard Service
- ^ airberlin.com:Seating
- ^ airberlin.com:Top Flight Bonus
- ^ airberlin.com:The Fleet
- ^ http://www.boeing.com/news/releases/2007/q3/070707c_nr.html
- ^ Air Berlin Fleet Age