Pembicaraan:Joaquín Sánchez Rodríguez
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada pengalihan Joaquín Sánchez Rodríguez. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Joaquín Sánchez Rodríguez" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
Joaquin Sanchez Rodriguez Rekor untuk Los Ches Bertalenta besar tapi cuma menghuni klub semenjana membuat Joaquin Sanchez Rodriguez selalu digosipkan bakal hengkang dari Real Betis. Selama tiga tahun terakhir namanya selalu masuk daftar target klub-klub raksasa. Namun, baru pada 27 Agustus lalu ia resmi angkat koper dari Stadion Manuel Ruiz De Lopera menuju Mestalla. Joaquin, membuat Valencia makin komplet. Padahal, klub-klub beken dan bergelimang gelar macam Barcelona, Chelsea, Liverpool, Lyon, Real Madrid, Juventus, Manchester United, Newcastle United, dan AS Roma secara terang-terangan menyatakan ketertarikan. Liverpool melakukan pendekatan sejak akhir musim lalu. Begitu juga El Barca, yang menyebut angka 20 juta euro. Chelsea siap merogoh 25 juta euro, sementara Lyon tampil sebagai bidder terakhir pada akhir Juli. Toh, akhirnya Joaquin (baca: Hoakin), yang telah memperkuat Betis sejak junior pada 1994, lebih memilih Los Ches. Bukan hanya durasi kontraknya yang cukup lama (enam tahun), nilai transfernya (25 juta euro alias 292 miliar rupiah) juga memecahkan rekor pembelian pemain yang dilakukan Valencia. Transaksi tersebut bahkan nyaris memecahkan rekor transfer La Liga musim ini. Nilainya hanya kalah dari pembelian Mahamadou Diarra (dari Lyon ke Real Madrid), yang mencapai 29 juta euro. Keputusan Berat Dengan kehadiran Joaquin, otomatis Amedeo Carboni bisa bernapas lega. Sosok yang baru saja menempati kursi Direktur Olahraga Valencia itu sempat dipusingkan dengan pencarian amunisi baru di posisi sayap kanan. Alternatif yang sempat ia kejar adalah Cristiano Ronaldo (Manchester United) dan Simao Sabrosa (Benfica). Joaquin sendiri mengakui bahwa berpisah dengan Betis bukan hal mudah. “Meninggalkan klub yang telah membesarkan merupakan keputusan berat. Beberapa pekan terakhir aku sungguh kalut,” ujar Joaquin, seperti dilansir Soccernet. “Namun, aku gembira dengan penerimaan fan Valencia. Mereka luar biasa, serasa di rumah sendiri,” imbuhnya tak lama setelah diperkenalkan oleh Juan Bautista Soler, Presiden Valencia. Di depan pers, Senin (28/8), Soler, yang berdiri di samping Joaquin, menyatakan, “Merupakan sebuah kehormatan bisa memperkenalkan salah satu pemain terbaik dunia di posisi sayap kanan.” Bisa jadi itu pujian yang berlebihan. Yang jelas pers Spanyol kini menganggap Tim Kelelawar sebagai salah satu yang paling komplet di La Liga. Sebagian pengamat menilai bahwa masuknya Joaquin akan menambah tajam alur serangan via sayap. Maklum, di sektor kiri mereka sudah punya salah satu winger terbaik Eropa, Vicente Rodriguez.
Nyaris Jadi Matador Joaquin belum mengutarakan alasan kenapa lebih memilih Valencia dan menolak tawaran klub-klub besar Inggris macam Chelsea, Liverpool, atau Manchester United. Padahal, mereka juga menjanjikan kesempatan tampil di Liga Champion. Menurut Estadio Deportivo, ia memang enggan bermain di luar Spanyol, apalagi di Inggris, yang memiliki iklim kurang hangat, cuaca berubah-ubah serta curah hujan tinggi. Kebetulan sang ayah, Aurelio Sanchez Aldono, juga lebih suka anaknya tampil di La Liga. Dengan begitu, ia bisa menonton secara langsung. “Putraku takkan mau tinggal di Inggris. Lebih baik ia tetap di Betis atau bergabung dengan klub-klub top Spanyol,” ujar Aurelio. “Dengan begitu, aku bisa datang ke stadion menyaksikan ia bermain dan kemudian pulang ke rumah.”--MadridistasIndonesia 16:38, 19 September 2006 (UTC)