Wikipedia:Bak pasir

Video mapping merupakan sebuah teknik yang menggunakan pencahayaan dan proyeksi sehingga dapat menciptakan ilusi optis pada obyek - obyek. Obyek – obyek tersebut secara visual akan berubah dari bentuk biasanya menjadi bentuk baru yang berbeda dan sangat fantastis. Perubahan visual tersebut terjadi dari sebuah proyeksi yang menampilkan grafis video digital kepada suatu obyek, benda, atau bidang.

Proses Video Mapping

Biasanya proyeksi – proyeksi tersebut merupakan manipulasi bentuk-bentuk yang sebelumnya telah dibuat dengan menggunakan perangkat lunak / software 2 dimensi atau 3 dimensi. Selain dibuat menggunakan perangkat lunak tersebut, hasil proyeksi juga bisa berasal dari video shooting atau footage yang sudah dibuat secara khusus sebelumnya. Jadi bisa dibilang video mapping merupakan sebuah seni instalasi yang menggabungkan perangkat lunak dan perangkat keras. Prinsip teknologi dibalik video mapping sangatlah sederhana. Beberapa proyektor video yang dikontrol oleh komputer digunakan untuk memproyeksikan gambar atau video kepada sebuah permukaan yang diinginkan. Dari permukaan yang akan diproyeksikan tersebut akan terdeteksi beberapa titik dan kemudian akan dipetakan kedalam komputer. Untuk menciptakan permukaan tersebut menjadi interaktif, pemetaan ini selanjutnya bisa dijadikan berlapis - lapis dengan konten video, gambar tetap, live video feeds, logo, branding, dan lain – lain. Dengan manipulasi proyeksi tersebut, cara pandang kita terhadap obyek, benda, atau bidang tersebut akan berubah. Video mapping memiliki satu persyaratan dasar yang tidak boleh dilanggar, yaitu kegelapan total baik di obyek, benda, atau bidang yang akan disorot maupun lingkungan disekitar obyek, benda, atau bidang tersebut. Dengan memenuhi syarat dasar tersebut, ukuran, bentuk, diam atau bergerak obyek, benda, atau bidang yang akan diproyeksikan tidak menjadi masalah.

Bentuk Awal Video Mapping

Awalnya video mapping adalah sebuah revolusi dari visualisasi data peta. Dengan merekam sinyal Global Positioning System (GPS) secara langsung pada video tape yang sedang mengambil gambar di lapangan. Pada saat tape tersebut dimainkan di sebuah komputer, akan langsung menghubungkan data-data ini dengan peta digital untuk akses review yang mudah. Hasilnya adalah kemajuan dari yang awalnya hanya bisa mengetahui lapangan berdasarkan datanya saja menjadi bisa ikut merasakan pengalaman ketika berada di lapangan tersebut. Prosesnya terdiri dari 3 tahap, yaitu recording, indexing, dan review. Proses pertama merekam secara audio dan visual geo-registered. Data tersebut diambil dari satelit GPS kemudian dikonversikan kepada video kamera. Sehingga setiap satelit GPS menangkap data di saat yang sama, video kamera juga menangkapnya. Kemudian pada tahap indexing, di sambungkanlah gambar yang ditangkap oleh kamera tersebut kepada komputer dengan mengkonversikannya terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Tahap yang terahir adalah review dimana database yang sudah diindekskan dalap diakses secara audio dan visual.

Aplikasi Video Mapping

Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk hidup yang tidak pernah puas. Mereka akan terus menuntut lebih dari apa yang sudah ada sebelumnya. Hal ini termasuk dalam segala hal baik sesuatu yang memang bersifat primer sampai sekunder bahkan tersier. Berarti mencakup makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, teknologi, hiburan, sampai informasi. Oleh karena itu dibutuhkan kekreatifan oleh para produsen untuk terus menciptakan inovasi – inovasi baru yang akan memberikan kepuasaan kepada konsumen. Menciptakan produk dan jasa yang inovatif tidaklah cukup jika hanya akhirnya hanya diinformasikan melalui cara-cara yang konvensional seperti mengiklankannya di televisi, media cetak, radio, dan billboard. Seharusnya para produsen juga berpikir lebih maju dengan menggunakan media-media yang lebih interaktif, yaitu dengan menggunakan internet, katalog, dan media – media lain yang belum sering dilihat oleh konsumen, sehingga ketika melihat barang atau jasa tersebut diinformasikan dengan cara yang berbeda tentunya akan lebih berkesan dan tentunya akan memberikan efek awareness yang lebih dibandingkan dengan cara penginformasian yang biasa. Sebagai salah satu akibat dari perkembangan teknologi komunikasi, sekitar 3 tahun yang lalu di Eropa, teknologi video mapping ini terus dikembangkan mulai dari cara instalasi sampai pengaplikasiannya. Tidak lagi hanya untuk memberikan pengalaman di lapangan yang sudah dipetakan, namun konsep ini juga digunakan sebagai cara baru memberikan informasi yang interaktif. Hasilnya, jangkauan dari aplikasi pasar ini meluas. Video mapping sangat berfungsi dengan baik apabila diaplikasikan dalam bidang pemasaran. Para produsen barang dan jasa, maupun lembaga – lembaga sudah mulai menggunakan video mapping untuk menampilkan atau menonjolkan pesan yang ingin disampaikan. Video mapping merupakan media alternatif dari media promosi luar ruang. Video mapping merupakan tontonan yang menarik dan sangat menghibur karena dapat menghadirkan gambar yang tidak statis dan tampak lebih nyata sehingga akan lebih memberikan kesan dan pesan pun akan lebih menempel pada ingatan khalayak sasaran]. Selain itu, video mapping juga sangat memungkinkan untuk digabungkan dengan beberapa bidang seni lainnya, misalnya musik, teater, tari, fotografi, seni jalanan, dan lain lain. Beberapa kali telah diadakan pagelaran dan festival seni yang menjadikan video mapping sebagai salah satu dalam bagian acara – acara tersebut, baik sebagai acara utama maupun acara pendukung. video mapping juga bisa dilakukan TV shows, konser musik, dan pada beberapa venue, seperti klub malam, bar, pub, dan restauran.

Contoh Video Mapping

Contoh dari video mapping adalah sebuah panggung bergaya Oriental dengan tembok besar yang terbuat dari kayu berukir. Kemudian perangkat lunak pemetaan akan mengambil bagian-bagian dari ukiran tersebut seperti ujung – ujung, pola ukiran, bagian dalam balok, dan lain lain. Ketika bagian-bagian ini sudah dimasukkan ke dalam komputer, dapat terjadi penggabungan antara video klip dan lapisan – lapisan sehingga pada saat diproyeksikan kembali ke ukiran tidak ada cahaya yang berlebihan di setiap ujungnya. Kemudian bisa tercipta dimana pada setiap ukirannbalok kayu tersebut akan muncul secara berurutan gambar dalam bentuk 3 dimensi, misalnya logo yang tumbuh pada pola ukiran, atau bisa juga bunga, bulir – bulir padi, atau buah yang bermunculan di celah – celah ukiran.

Referensi