Tigo Balai, Matur, Agam

nagari di Kabupaten Agam, Sumatera Barat


Tigo Balai merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam kecamatan Matur, kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Tigo Balai
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenAgam
KecamatanMatur
Kode Kemendagri13.06.04.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Jumlah penduduk- jiwa
Peta
PetaKoordinat: 0°15′57.6″S 100°16′23.8″E / 0.266000°S 100.273278°E / -0.266000; 100.273278


Luas Wilayah: 2700 ha,dan 26.940 km 2.

Batas Wilayah

  • Utara:Nagari Baringin.
  • Selatan:Nagari lawang.
  • Barat:Nagari Sipinang.
  • Timur:Nagari Matur Hilir.

Geografis

--a.Ketinggian tanah :800 m.diatas permukaan laut. --b.Topografis: Dataran rendah,sedang dan tinggi. --c.Suhu: 20°C s/d 30°C.

Orbitasi dan waktu tempuh

--a.Ke Kecamatan: 2,5 km. --b.Ke Kabupaten: 56 km. --c.Ke Propinsi: 118 km. --d.Waktu tempuh ke Kecamatan: 0,20 jam. --e.Waktu tempuh ke Kabupaten: 1,5 jam. --f.Waktu tempuh ke Propinsi: 3 jam.

Berdirinya Nagari Tigo Balai

Sebelum terjadi perang Paderi,sebagian masyarakat dari Rimbo Koto Rantang (Hutan Koto Rantang) ada yg bergerak kearah barat mencari daerah baru.Setelah menyeberangi Batang Sianok (Sungai Sianok) ada yg bermukim di Taruyan,ada juga yg mendaki ke Bukit Sirih.Kemudian turun ketepian sebuah sungai,di bawah sebatang pohon yg besar,yakni pohon Andaleh (sejenis pohon Beringin)ditancapkanlah pancang sebagai tanda mendirikan taratak (kampung) dan dinamai Andaleh.Setelah ramai,maka Andaleh menjadi sebuah Nagari.Andaleh,Pauah Panta dan Marambuang merupakan Nagari tertua di Kecamatan Matur.Setelah Andaleh ramai kemudian ada yg pindah ke Utara dan bermukim di Monggong (Bukit) yg dibawahnya mengalir Batang Ruso (Sungai) dan sampai ke Sungai Buluh.Dimonggong inilah tanah ulayat beberapa kaum di Andaleh,Surau Lubuk,Cubadak Lilin da Sari Bulan saling bersebelahan.Setelah perang Paderi usai,karna banyak gangguan perampokan,maka masyarakat yg di Monggong pindah mencari saudaranya ke Andaleh dan membangun taratak baru yaitu Saribulan (Sahari Bulan) dan Cubadak Lilin.Monggong yg ditinggalkan kemudian dinamakan Kampuang Tingga (Kampung Timggal).Pada tahun 1915 pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Nagari Tigo Balai..Saribulan dan Cubadak Lilin dijadikan satu dengan Andaleh dalam ke Nagarian Tigo Balai Nan Basa..Wali Nagari yg pertama dipegang oleh Datuak Rangkayo Sati Nan Tuo.Adat di Tigo Balai memakai kelarasan Koto Piliang.Nagari Tigo Balai berdampingan dengan Nagari Lawang,Adat di Nagari Lawang mengikuti kelarasan Bodi Caniago..Dahulu Nagari Lawang dan Nagari Tigo Balai pernah berada dalam satu Kenagarian dan bernama "Nagari Lawang Tigo Balai",dan saat itulah dibangun Kantor Wali Nagari yg sampai sekarang masih berdiri dan dipakai sebagai Kantor Wali Nagari Lawang dan Tigo Balai.Diperbatasan antara Lawang dan Tigo Balai dibangun pasar yg disebut Pasar Syarikat..masyarakat Lawang menyebutnya Pasar Lawang,masyarakat Tigo Balai menyebutnya Pakan Sinayan (Pasar hari Senin).Sekarang pasar itu bernama Pasar Lawang Tigo Balai. Nama Kenagarian Tigo Balai dilatar belakangi dengan berdirinya bangunan Balai-balai Adat 3 buah.K

Kenagarian Tigo Balai terdiri darì gabungan 6 jorong(desa) yaitu:

  1. Jorong Andaleh.
  2. Jorong Surau Lubuk.
  3. Jorong Saribulan.
  4. Jorong Cubadak Lilin.
  5. Jorong Sungai Buluh.
  6. Jorong Taruyan.

Kenagarian Tigo Balai dipimpin oleh Wali Nagari

Sungai

Batang air ( Sungai ) yang terdapat di Tigo Balai : a). Batang air Sianok, mengalir dari Bukittinggi melalui Rimbo Koto Rantang terus ke Palembayan. b). Batang air Ruso, mengalir dari Saribulan,ke Cubadak Lilin terus ke Batang Sianok. c). Batang air Kasiak,mengalir dari Matur ke Andaleh terus ke Batang Sianok. d). Batang air Lawang,mengalir dari paparangan ke Andaleh terus ke Batang Sianok. e). Batang air Palansiangan,mengalir dari Lawang ke Andaleh, terus ke Sungai Buluh dan bermuara di Batang air Sianok.

Referensi

  • Dikutip dari buku Profil Nagari Tigo Balai..Penerbit-Yayasan Pengembangan Nagari Tigo Balai-Y

PN.3B Jakarta..karangan : R.E.e Dt.Rangkayo Sati Nan Diateh