Digital Multimedia Broadcasting
Digital Multimedia Broadcasting (DMB) adalah teknologi transmisi radio digital yang dikembangkan di Korea Selatan. Teknologi ini merupkan proyek IT nasional yang bertujuan untuk mengirimkan konten multimedia seperti TV, radio dan datacasting ke perangkat mobile seperti ponsel. Teknologi ini sering disebut sebagai tv ponsel karena teknologi ini mendukung munculnya siaran tv di telepon seluler. DMB dikembangkan di Korea Selatan sebagai teknologi digital untuk menggantikan radio FM. DMB dapat beroperasi melalui satelit (SDMB) dan melalui terestrial transmitter (TDMB).
Perkembangan
DMB merupakan sebuah perangkat penerima siaran bergerak (mobile broadcasting receiver) yang memungkinkan pengguna ponsel berkemampuan DMB menikamti acara televisi di ponsel, baik sedang dalam keadaan diam maupun bergerak, atau berpergian.
Teknologi digital ini mampu memberikan kualitas gambar yang setara dengan sistem siaran televisi digital dan suara sekelas kualitas theater. Teknologi ini semakin memicu produsen ponsel untuk mengintegrasikan siaran televisi dan komunikasi bergerak dalam satu ponsel.
DMB memungkinkan pelanggan sistem komunikasi bergerak menerima siaran televisi, baik secara langsung dari satelit maupun dari sistem terestrial. Siaran ini dapat diterima menggunakan ponsel berbasis W-CDMA maupun CDMA 2000. Layanan DMB ini dapat diakses oleh pelanggan yang berada dalam kecepatan 150 km/jam, dibandingkan dengan layanan lainnya, seperti wireless LAN dan video on demand (VoD) yag melalui jaringan 3G. Layanan S-DMB memiliki nilai kompetitif yang tinggi, terutama dalam hal mobilitas dan harga. Bahkan, dari sisi operator, layanan video melalui S-DMB ini akan lebih efisien dibandingkan layanan VoD melalui jaringan 3G.
S-DMB (Satellite DMB)
S-DMB Adalah jaringan berbasis satelit dimana ponsel langsung menerima siaran melalui transmisi satelit. S-DMB beroperasi pada frekuensi SBand (2,630~2,655 GHz) dengan lebar pita sebesar 25 MHz. Dalam hal itu, satelit bertindak sebagai suatu pemancaran ulang (repeater) dari satu stasiun siaran pusat yang terdapat di stasiun bumi, yang menyiarkan program- program siaran untuk kemudian dipancarkan secara lansung melalui satelit ke ponsel-ponsel pelanggan.
Terminal S-DMB
Ada berbagai macam tipe terminal S-DMB yang tersedia di pasaran Korea maupun Jepang, Untuk tipe ponsel, Samsung Electronics telah meluncurkan ponsel DMB yang disusul oleh Pantech & Curitel, SK Teletec, Innoace Co. and Axess Telecom Inc., sebagai bagian dari pola kerjasama dengan SK Telecom. Produsen ponsel berkomitmen untuk meluncurkan ponsel tipe S-DMB pada akhir April 2005. Ponsel berkemampuan SDMB, saat ini, ditawarkan dengan harga berkisar antara $700 – $900. Sedangkan untuk tipe terminal yang ditempatkan pada kendaraan bermotor (automotive type), SK Telecom telah menentukan lima pabrikan lokal yaitu [Innoace Co.]], Kiryung Electronics, Hyundai Digital Technology, Hyundai Autonet, dan JAS Teletech. Sedangkan, Cyberbank Co. merupakan pabrikan pemasok PDA ( Personal Digital Assistant ) S-DMB. S-DMB cukup memiliki satu satelit untuk mencakup area siaran yang luas, sehingga memungkinkan mengadakan siaran skala nasional
T-DMB ( Terrestrial DMB )
T-DMB Adalah jaringan berbasis terrestrial dimana ponsel menerima siaran melalui sistem terestrial yang dipancarkan melalui antena pemancar dengan menara yang cukup tinggi. Layanan ini menggunakan frekuensi VHF ( Very High Frequency ), teknologi ini memang memiliki kesamaan pita frekuensi sebagaimana yang diterima oleh televisi-televisi di rumah., maka T-DMB memerlukan banyak stasiun transmisi di masing-masing kota untuk memperluas jangkauan siarannya, sehingga menjadi siaran nasional.
Sejarah Penggunaan
DMB dalam ponsel pertama diimplementasikan di Korea Selatan. Upaya ini telah dirintis sejak September 2001 oleh SK Telecom, salah satu perusahaan selular nomor satu di Korea. Sebelumnya, layanan DMB telah muncul di Jepang sejak Oktober Tahun 2004 layanan DMB yang dioperasikan oleh Japan's Mobile Broadcasting Corporation (MBCo), perusahaan siaran televisi Jepang. tetapi, digunakan sebagai terminal pelanggannya monitor di kendaraan bermotor, bus maupun kereta api, dan belum memanfaatkan ponsel. Operator Jepang yang kemudian bekerja sama dengan SK Telecom untuk melakukan kerjasama dalam pengadaan satelit DMB pada Desember 2003. Termasuk dalam konsorsium itu adalah SK Telecom, Toshiba, Seoul Broadcasting Service (SBS), Samsung Electronics, CJ Media, [[KTF], MBCo dan Renault-Samsung Motors. Tanggal 10 Januari 2004 merupakan tanggal pertama siaran percobaan, sampai sekarang ini terdapat 39 total saluran layanan yang dapat dinikmati oleh siapa saja yang memiliki ponsel yang mendukung aplikasi DMB. Layanan yang ada itu terdiri dari 11 saluran video (saluran berita, film, olahraga), 25 saluran layanan audio (saluran berita, musik dan pendidikan), dan 3 saluran untuk layanan data (layanan informasi). Kesemua layanan ini dapat dinikmati secara gratis sampai dengan akhir April, dimana peluncurannya secara komersial baru akan dimulai pada awal Mei 2005.
Untuk siaran komersial, jumlah saluran yang ada akan menjadi 14 layanan video dan 24 layanan audio ([siaran radio digital]]). Layanan ini cukup kompetitif dibandingkan layanan yang sama melalui EV-DO, yang juga telah tersedia. Untuk menikmati layanan itu, pelanggan dikenakan biaya aktivasi sekitar $19 (sekitar Rp.180.000) dan sekitar $12 (sekitar Rp.110.000) untuk biaya bulanan dengan tarif tetap ( flat ).
DMB di Indonesia
Layanan DMB diterapkan di Indonesia tepatnya di Jakarta. Indonesia memiliki satelit yang juga berfungsi sebagai satelit TV, misalnya Telkom-1 dan Cakrawarta (Indostar-1), termasuk juga sistem siaran televisi terestrial. Ketersediaan ponsel berkemampuan DMB menjadi pemicu penerapan layanan ini. Selain itu, regulasi pemerintah juga mempengaruhi pola penerapan DMB di Indonesia. Misalnya, apakah dimungkinkan untuk melakukan ‘relay' siaran televisi terestrial ke dalam layanan S-DMB atau layanan S-DMB ini akan diterapkan dengan melakukan relay melalui operator 3G (baik EV-DV atau W-CDMA). Layanan video streaming melalui EV-DO saat ini telah tersedia di Indonesia, layanan DMB dapat menjadi kompetitor layanan video stream melalui ponsel. Dengan dimungkinkannya siaran TV tertangkap di ponsel, maka akan tersedia berbagai ragam acara TV yang semakin mudah dinikmati kapan dan di mana saja, yang tentu tidak terbatas hanya menonton video atau film. Hal inilah yang diperkirakan akan semakin menarik bagi pemirsa TV dan sekaligus pengguna ponsel.
Manfaat
Kehadiran TV komersial di layar ponsel dengan teknologi DMB akan berdampak positif. Selain akan semakin memperkaya layanan berbasis jaringan seluler dari yang selama ini ada, juga akan berdampak pada pengembangan berbagai ketersediaan konten, misalnya acara TV, kuis, musik, dan sebagainya. Semua hal itu tentu akan memberikan efek domino, misalnya terhadap ketersediaan dan pembukaan lapangan kerja dan profesi baru. Sebagai contoh, operator DMB di Korea Selatan menargetkan bahwa dengan layanan baru itu akan mampu dijangkau hingga 5 juta pelanggan dalam kurun waktu 5 tahun. Jika hal itu terwujud, berarti akan mempengaruhi penciptaan kebutuhan tenaga kerja sebanyak 184.000 yang tersebar dalam berbagai sektor dan profesi, termasuk layanan nilai tambah lainnya. Oleh karena itu, jika kalangan operator dan stasiun siaran TV didukungan regulasi dari pemerintah untuk menyediakan layanan TV di ponsel berbasis DMB ini, maka selain akan meningkatkan peluang bisnis dan ekonomi juga akan mendukung upaya pengatasan pengangguran di Indonesia yang dinilai cukup tinggi.
Referensi
- Reina, Jorge. Encyclopedia of Communication and Information volume 3. 2002. USA: Gale Group.
- DP5921, Digital Multimedia Broadcasting