Medan Sunggal, Medan

kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara
Revisi sejak 31 Oktober 2010 10.52 oleh Luckas-bot (bicara | kontrib) (bot Menambah: ms:Medan Sunggal, Medan)

Kecamatan Medan Sunggal adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatra Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Sunggal berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, Medan Baru di timur, Medan Selayang di selatan, dan Medan Helvetia di utara.

Medan Sunggal
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KotaMedan
Kode Kemendagri12.71.02 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1275110 Edit nilai pada Wikidata
Luas15,44 km²
Desa/kelurahan6

Pada tahun 2001, kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 103.803 jiwa. Luasnya adalah 15,44 km² dan kepadatan penduduknya adalah 6.722,99 jiwa/km².

Yang terletak di kecamatan ini

Di kecamatan ini, tepatnya di Jl. Medan Sunggal terdapat sebuah lembaga pendidikan yang cukup terkenal bernama Yayasan Budi Bersubsidi Sunggal. Lembaga pendidikan ini telah menghasilkan cukup banyak lulusan yang telah berhasil di dunia pendidikan, pemerintahan maupun dunia usaha.

Selain itu tepat di sebelah gedung Yayasan Budi Bersubsidi Sunggal terdapat sebuah bangunan megah, namun sayangnya diterlantarkan. Bangunan tersebut dulunya merupakan sebuah studio film milik PPFN. Namun seiring merosotnya perfilman nasional, nasib studio film yang megah tersebut turut menjadi suram. Kini hanya ilalang dan rumput liar menghiasi bangunan bersejarah tersebut.

Menyusuri jalan Medan Sunggal kearah Asam Kumbang, tepatnya di Jl. PDAM Tirtanadi maka kita akan menemukan tempat rekreasi yang berada di samping bangunan pengolahan air minum PDAM Tirtanadi Sunggal. Tempat rekreasi tersebut dikenal dengan nama Bendungan. Pada hari libur dan hari-hari besar lainnya, bendungan ramai dikunjungi oleh orang-orang yang berekreasi.

Masih disebelah PDAM Tirtanadi terdapat sebuah mesjid bersejarah bernama Mesjid Baddiuzzaman. Kabarnya umur mesjid ini lebih tua dari Mesjid Raya Al Maksun Medan, yang berada dekat dengan Istana Maimun. Di pekarangan belakang mesjid ini terdapat komplek pemakaman para tetua/ bangsawan Melayu Sunggal.

Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Medan, yang berada di Jl. Pembangunan No. 14 Medan, juga berada di kawasan ini. Para alumni sekolah ini banyak yang menjadi orang penting baik di pemerintahan maupun militer dan kepolisian.

Berjalan melewati ujung Jl. PDAM Tirtanadi kearah Simpang Melati, Medan Tuntungan, kita akan menjumpai sebuah Peternakan Buaya. Pusat penangkaran buaya ini memiliki ribuan ekor buaya. Tempat ini juga menjadi tujuan wisata bagi para turis asing maupun domestik. Para pengunjung akan ditarik sejumlah biaya tiket masuk yang cukup murah. Kemudian mereka akan disuguhi berbagai atraksi menarik. Misalnya atraksi seekor monyet yang masuk ke mulut seekor buaya. Namun yang paling menarik adalah pada saat pemberian makan buaya. Para buaya akan saling berebutan dan berlompatan keatas saat ayam-ayam makanan mereka dilemparkan oleh para penjaga.

Pranala luar